Seorang Buruh tani di Ngraseh Dander, Ditemukan Tewas Mendadak di Sawah. Lho Kok?

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN)- Samiran (55) seorang warga Desa Ngraseh RT 006 RW 003 Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, ditemukan tewas mendadak di sawah, Senin (21/5/2018) sekira pukul 09:30 wib.

Peristiwa meninggalnya Samiran (55) di sawah yang berada di Desa Ngraseh RT 010, RW 002, Kecamatan Dander, Bojonegoro, tepatnya di selatan Lapangan desa Ngraseh, diketahui oleh seorang pemulung yang tidak diketahui identitasnya.

Seorang pemulung itu memberitahukan kejadian itu, menyampaikan berita itu ke Sutini (60), yang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian tersebut. Sayangnya Sutini yang juga menjadi saksi dalam kejadian tersebut tak sempat menanyakan identitas pemulung yang memberikan kabar tentang meninggalnya Samiran itu.

Mendapat informasi tersebut, Sutini lantas bergegas untuk memberitahu tetangganya untuk bersama-sama melakukan pengecekan kondisi korban yang dikabarkan meninggal dunia di sawah itu. Ternyata benar, korban diketahui sudah dalam kondisi tak bernyawa lagi alias tewas di TKP (Tempat Kejadian Perkara). Selanjutnya masalah tersebut dilaporkan kepada kepala desa Ngraseh Kozin yang kemudian melanjutkan laporan tersebut ke Mapolsek Dander.

Sementara itu, Kapolsek Dander, AKP Wijiyanto, membenarkan jika ada warga di wilayahnya yang meninggal dunia mendadak atas nama Samiran (55) asal Desa Ngraseh. Korban meninggal dunia secara mendadak di sawah TKD (Tanah Kas Desa) yang termasuk bengkok Kepala desa Ngraseh, Dander tersebut.

“Berdasarkan keterangan saksi-saksi, korban berangkat untuk kerja di sawah milik Kades ngraseh Kozin itu, Senin (21/5/2018), sekira pukul 06:00 wib. Korban ditemukan meninggal dunia Senin (21/5/2018) sekira pukul 09:30 wib atau 3,5 jam setelah korban menuju ke sawah untuk bekerja sebagai buruh tani di bengkok kades setempat itu.

Ditambahkannya, ada saksi yang melihat jika korban saat 08:00 wib, korban masih mencangkul di sawah tersebut. Saat itu, korban sedang mencangkul untuk membuat saluran air. Namun setelah pukul 09:30 wib korban sudah ditemukan meninggal dunia di TKP tersebut.

Berdasarkan hasil identifikasi diketahui ciri-ciri mayat panjang mayat 167 sentimeter, rambut hitam beruban, korban memakai kaos lengan panjang warna kuning kombinasi hijau dan memakai celana pendek warna hijau.

“Korban ditemukan meninggal dunia, dengan posisi tidur terlentang dengan kepala di timur dan kaki di barat .Tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan atau kekerasan pada tubuh korban,” jelas Kapolsek Dander AKP Wijianto.

Menurut keluarga korban, diduga penyebab kematian korban akibat penyakit tekanan darah tinggi alias hipertensi yang sudah lama diderita oleh korban. Kemungkinan saat sakitnya kambuh, tak ada orang yang menolongnya, hingga membuat korban meninggal dunia secara mendadak di sawah tersebut.

Atas terjadinya peristiwa tersebut, ahli waris korban meminta untuk tidak dilakukan otopsi karena keluarganya menganggap bahwa peristiwa itu adalah takdir dari Allah SWT. Sehingga pihak keluarga korban membuat surat pernyataan bermaterai yang menyatakan tak akan menggugat siapapun dan pihak manapun dalam kejadian tersebut.

“Dengan disaksikan kepala desa setempat, jenazah korban akhirnya diserahkan kepada keluarganya untuk segera dimakamkan,” pungkasnya.

**(Kis/Red).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar