Pemukulan Kentongan dan Penanaman Pohon Tandai Puncak Peringatan HKB Tingkat Nasional 2023 , Kabar Terkini
Rakyatnesia – Pemukulan Kentongan dan Penanaman Pohon Tandai Puncak Peringatan HKB Tingkat Nasional 2023 Pencarian perihal Berita Nasional di dunia maya kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, sedangkan sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada artikel Pemukulan Kentongan dan Penanaman Pohon Tandai Puncak Peringatan HKB Tingkat Nasional 2023 ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memandang atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com–Puncak peringatan HKB Tingkat Nasional tahun ini dipusatkan di Kecamatan Karangbinangun, Kabupaten Lamongan. BNPB memutuskan Lamongan, Jawa Timur, sebagai tempat pelaksanaan untuk membangun kepekaan masyarakat terhadap bencana di bibir Sungai Bengawan Solo.
Selain dihadiri Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi, Kepala BNPB Letjen TNI Suhariyanto, dan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, acara itu juga diikuti Konjen Australia Fiona Hoggart. Hadir mewakili Gubernur Jatim, Sekdaprov Adhy Karyono didampingi Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto, dan sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim.
Puncak peringatan HKB Tingkat Nasional ditandai dengan pemukulan kentongan oleh pejabat yang hadir dilanjutkan dengan acara penanaman pohon di lapangan setempat. Kegiatan penanaman pohon juga dilakukan secara serentak di 7 daerah yang menjadi tempat acara HKB tahun ini. Yakni, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Blora di Provinsi Jawa Tengah, lalu Kabupaten Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik, di Jawa Timur.
Di tujuh daerah itu juga telah dilakukan simulasi bencana banjir yang melibatkan berbagai elemen di sejumlah desa, pasar, dan sekolah. Tidak kurang dari 2.950 orang dari berbagai elemen masyarakat turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menjelaskan, peringatan HKB tahun ini dilaksanakan di dua provinsi. Yakni, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tepatnya di daerah kawasan yang dialiri aliran Sungai Bengawan Solo.
”Tahun lalu, peringatan HKB kita adakan di daerah dengan ancaman erupsi Gunung Api di kawasan Merapi. Tahun ini, HKB kita fokuskan pada ancaman banjir di kawasan Bengawan Solo,” ujar Suharyanto.
Suharyanto mengatakan, giat simulasi adalah upaya seumur hidup yang harus dilakukan seluruh elemen masyarakat. ”Simulasi bencana bukan pelajaran sekali seumur hidup, tapi upaya seumur hidup untuk membangun kesiapsiagaan seluruh elemen masyarakat,” tegas dia.
Suharyanto menyatakan, pencegahan menjadi aspek penting dalam penanggulangan bencana sebagai peristiwa yang berulang. Sehingga, pencegahan menjadi aspek penting, kesiapsiagaan seluruh komponen pentaheliks adalah unsur terdepan.
Sejalan dengan itu, Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, kesiapsiagaan harus dikembangkan menjadi kurikulum praktis agar dapat ditanamkan dengan baik kepada anak-anak usia dini. Hal itu dilakukan agar latihan kesiapsiagaan dapat dilakukan terus menerus, tidak hanya ketika saat momentum acara besar saja.
”Saat ini kita sedang perjuangkan kurikulum praktis kebencanaan yang tentunya disesuaikan dengan jenis risiko bencana di tempat masing-masing. Sehingga, anak-anak tidak hanya mengetahui apa saja jenis bencana, tapi cara mencegah dan langkah respons ketika bencana terjadi,” tutur Muhadjir.
Sementara itu, Sekdaprov Jatim Adhi Karyono menyebut pemilihan Lamongan sebagai tempat peringatan dipandang tepat. Sebab, daerah Lamongan menjadi langganan banjir, termasuk Ngawi, Bojonegoro, Tuban, dan Gresik.
Adhy Karyono mengatakan, sebagai upaya kesiapsiagaan bencana, Pemprov Jatim selama ini telah melakukan beberapa hal. Di antaranya, pemetaan potensi risiko bencana, peningkatan kapasitas ketangguhan masyarakat bencana, dan membangun kesadaran kolektif untuk bersama-sama membangun persepsi bencana.
”Karena bencana ini merupakan persoalan bersama. Kami berkomitmen agar masyarakat Jatim bisa tangguh terhadap persoalan kebencanaan,” tegas Adhy.
Selain pemukulan kentongan dan penanaman pohon, rangkaian puncak peringatan HKB di Lamongan juga disemarakkan dengan Sarasehan Masyarakat Sungai Indonesia bertema Ketangguhan Komunitas Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Gelar Budaya Kesiapsiagaan.
Dikutip dari Jawa Pos