Panen Melon di Blora Melimpah, Tapi Petaninya Merugi

Sukisno

Bagikan

BLORA (Rakyat Independen)- Petani melon di Kabupaten Blora gagal mengeruk untung besar menyusul jatuhnya harga buah melon di pasaran. Harga melon pada sebulan terakhir turun hingga 2000 rupiah/ Kg. Harga melon yang sebelumnya berkisar Rp 5000/kg kini anjlok hanya dikisaran Rp 3.000/kg.

Sriyono , petani melon asal Desa tambahrejo, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora mengatakan, anjloknya harga melon disebabkan melimpahnya pasokan melon dipasaran.

“Selain petani melon wilayah Kabupaten Blora, hasil panen di Rembang, Grobogan, hingga Ngawi dan wilayah Jawa Timur rata-rata juga bagus. Pasokan pun melimpah sehingga banyak pedagang langganan yang menghentikan pembelian,” jelasnya, Sealsa (17/5/2016).

Menurutnya, buah panen kualitas bagus biasanya disetor ke pasar buah di Jakarta. Namun karena rata-rata petani di daerah mengirim buah hasil panenan ke sana, pasokan pun melimpah. Buah melon hasil panenan pun terpaksa dijual murah ke pasar lokal.

“Meski hasil panen melimpah tapi harga turun, sehingga petani melon merugi. Selain itu, menurunnya harga melon juga diakibatkan dengan curah hujan yang tak menentu juga membuat kualitas melon menurun,” ungkapnya

Hal yang sama juga di ungkapkan Slamet , dia menambahkan, bahwa pada panen kali ini ia merasa merugi lantaran banyaknya buah yang terserang hama dan harga melon terus anjlog.

“Pada panen kali ini, kerugian mencapai 30 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. Padahal tahun lalu dalam satu hektar sawah bisa memperoleh hasil hingga 90 juta, namun saat ini per 1 hektar hanya bisa dijual 60 juta per hektarnya,” keluhnya

Pihaknya berharap harga melon di pasaran bisa stabil kembali sehingga ia bersama petani lainya tidak terlalu merugi. Jika harga melon bisa stabil lagi, maka petani akan meraih keuntungan yang bagus. **(Priyo).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar