PB IDI Minta IDI Riau Tolak Pengesahan RUU Kesehatan Omnibus Law , Kabar Terkini
Rakyatnesia – PB IDI Minta IDI Riau Tolak Pengesahan RUU Kesehatan Omnibus Law Pencarian perihal Berita Nasional di dunia online kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, meski sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada artikel PB IDI Minta IDI Riau Tolak Pengesahan RUU Kesehatan Omnibus Law ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda suka dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com–Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (Ketum PB IDI) Moh Adib Khumaidi meminta IDI Riau ikut menolak RUU Kesehatan Omnibus Law. Satu di antaranya karena memuat ketentuan praktik aborsi pada usia kehamilan 14 minggu.
”Penolakan dilakukan karena umur kehamilan 14 minggu atau 3,5 bulan sudah cukup besar dan tindakan keamanan aborsi diragukan lantaran semakin lama usia kehamilan akan semakin berbahaya,” terang Adib Khumaidi di Pekanbaru, Senin (15/5).
Moh Adib Khumaidi pada Minggu (14/5), melantik Pengurus IDI wilayah Riau masa bakti 2023-2026 di Pekanbaru.
Adib Khumaidi mengatakan, jika praktik aborsi diperbolehkan akan berdampak pada hal lain. Yakni terjadinya peningkatan angka kriminalitas.
Karena itu, pihaknya meminta IDI Riau ikut mendorong agar RUU Kesehatan diurungkan. Selain itu, poin-poin yang perlu dikaji kembali juga perlu musyawarah bersama.
”Harapan kami, poin-poin yang tidak sesuai di RUU Kesehatan Omnibus Law supaya dibahas lagi dengan kami para tenaga kesehatan dan berbagai pihak,” tutur Adib Khumaidi.
Kendati demikian, dia meminta seluruh pengurus yang dilantik untuk tidak melakukan aksi mogok pelayanan. Jangan sampai malah membuat kisruh di masyarakat.
”Kepada para pengurus saya harapkan agar lebih solid lagi karena ini yang kita butuhkan sekarang. Dalam kepengurusan IDI 2023, jumlahnya banyak, mulai dari akademisi, dokter pengusaha dan juga spesialis, serta orang yang berkecimpung di politik ataupun organisasi masyarakat, kami ajak berhimpun di IDI,” papar Adib Khumaidi.
Selain itu, menurut dia, pengurus harus menunjukkan bahwa IDI Riau tetap solid dan kompak untuk mengatakan stop pembahasan RUU Kesehatan Omnibus Law.
”Sebab ini yang menjadi satu dasar yang sangat kuat terlepas dari ikhtiar yang dilakukan apakah berhasil atau tidak, kita serahkan pada Allah subhanahu wa ta ala,” ucap Moh Adib Khumaidi.
Ketua IDI Riau terpilih adalah dr Marhan Effendi. Tercatat Riau menjadi IDI wilayah yang paling banyak pengurusnya se-Indonesia.
IDI dibentuk mulai dari 1950. Tahun ini adalah hari bakti dokter Indonesia yang ke-115 yang Allah akan diperingati setiap 20 Mei.
Dikutip dari Jawa Pos