News

Paparan di Harvard Medical School, Inovasi Banyuwangi Panen Apresiasi , Kabar Terkini

Rakyatnesia – Paparan di Harvard Medical School, Inovasi Banyuwangi Panen Apresiasi Pencarian perihal Berita Nasional di dunia online kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, padahal sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada artikel Paparan di Harvard Medical School, Inovasi Banyuwangi Panen Apresiasi ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda suka dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Rakyatnesia.com–Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menghadiri undangan dari Harvard Medical School, Boston, Amerika Serikat, Kamis (11/5). Dalam kesempatan tersebut, Ipuk diminta untuk memberikan paparan tentang sejumlah kebijakan publik terkait kesehatan (public health) di daerahnya.

Salah satu yang dipaparkannya adalah upaya untuk menangani tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan serta stunting. Hal itu dipicu keterbatasan fasilitas kesehatan dan tenaga medis di daerah-daerah terluar. Seperti halnya masyarakat yang tinggal di kawasan perkebunan di lereng-lereng gunung.

”Tantangan ini mengharuskan kami untuk berinovasi. Bagaimana mengatasi permasalahan tersebut dengan segala keterbatasan fasilitas dan anggaran,” papar Ipuk.

Dari tantangan tersebut, lanjut Ipuk, Banyuwangi menerapkan jurus gotong royong. Melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk keroyokan mengatasi persoalan. Salah satunya dengan membentuk Laskar Sakina (Stop Angka Kematian Ibu dan Anak). Laskar itu terdiri atas ibu-ibu penjual sayur keliling atau biasa disebut mlijoan.

”Mereka dilatih untuk mendampingi para ibu yang hamil di kawasan kerjanya untuk bisa melakukan pemeriksaan rutin. Sehingga, bisa dapat pelayanan kesehatan dengan baik. Termasuk mengidentifikasi jika ada balita berisiko stunting,” jelas Ipuk.

Bahkan, kini diperluas tidak hanya melakukan pendampingan dan pemantauan, Laskar Sakina juga memberikan pertolongan makanan bergizi untuk ibu hamil berisiko maupun kepada balita stunting. Mereka membawakan aneka sayur, lauk pauk dan juga buah tiap hari.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menghadiri undangan dari Harvard Medical School, Boston, Amerika Serikat, Kamis (11/5). (Istimewa)

”Manfaatnya double. Tidak hanya untuk ibu hamil dan balita stunting, tapi juga menopang perekonomian ibu-ibu Laskar Sakina. Karena dagangan mereka semakin laku,” imbuh Ipuk.

Gagasan gotong royong dan memberikan dampak positif turunan dari public health yang dilakukan Pemkab Banyuwangi tersebut mendapatkan berbagai apresiasi dari civitas akademik Harvard Medical School. Di antaranya dari Profesor Byron Joseph Good, pengajar besar antropologi medis pada program Department of Global Health and Social Medicine Harvard University.

”Ini sangat menarik. Banyuwangi dapat menggerakkan warga untuk ikut berpartisipasi dalam permasalahan publik. Sehingga, dampaknya bisa sangat dirasakan,” ujar Profesor Byron Joseph Good, ilmuwan yang menggeluti antropologi medis lebih dari 24 tahun tersebut.

Apa yang dilakukan Banyuwangi tersebut juga mendapat perhatian dari sejumlah mahasiswa yang hadir. Mereka antusias bagaimana kiat Banyuwangi melibatkan para penjual sayur untuk terlibat dalam aktivitas deteksi dini risiko stunting dan risiko kehamilan tinggi.

”Kami sengaja melibatkan para penjual yang sebagian besar adalah perempuan, karena mereka mudah berempati terhadap permasalahan anak dan kehamilan. Jadi setiap permasalahan, kami identifikasi solusi apa yang sekiranya pas untuk memecahkan masalah yang ada,” ujar Ipuk kepada mereka.

Hal yang sama juga diungkapkan Program Manager Department of Global Health and Social Medicine Harvard Medical School Christina Lively. Perspektif Banyuwangi dalam penanganan kesehatan publik menginspirasinya.

”Kami sangat mengapresiasi atas insight yang dibagikan tentang bagaimana membangun kepedulian akan kesehatan bersama. Perspektif yang dilakukan Banyuwangi dalam menangani permasalahan kesehatan ini sangat menginspirasi kami,” terang Christina Lively.

Dikutip dari Jawa Pos

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Back to top button