Demokrat Bantah Zaman SBY Pernah Gunakan Istana untuk Bahas Koalisi Pilpres , Kabar Indonesia

Sukisno

Bagikan

Rakyatnesia – Demokrat Bantah Zaman SBY Pernah Gunakan Istana untuk Bahas Koalisi Pilpres Pencarian seputar Berita Nasional di dunia maya kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, meski hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada Tulisan Demokrat Bantah Zaman SBY Pernah Gunakan Istana untuk Bahas Koalisi Pilpres ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda senang dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Rakyatnesia.com – Partai Demokrat menegaskan, Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan, tidak pernah mengumpulkan parpol pendukung di Istana Kepresidenan untuk membentuk koalisi Pilpres 2024. Apalagi membahas strategi pemenangan koalisi untuk Pilpres.

 

“Pak SBY setahu kami tidak pernah mengumpulkan parpol pendukung di Istana buat bentuk koalisi pilpres. Apalagi bahas-bahas strategi pemenangan koalisi untuk pilpres,” kata

Kepala Badan Komunikasi Strategis Herzaky Mahendra Putra kepada wartawan, Minggu (7/5).

 

Herzaky mengungkapkan, SBY memang pernah mengumpulkan para pimpinan parpol untuk membahas bagaimana mengawal kebijakan dan program pro rakyat yang diputuskan pemerintahan SBY. Hal ini agar diterima di parlemen dan dapat dirasakan betul manfaatnya di masyarakat. 

 

 

“Agar pertolongan benar-benar sampai ke rakyat, bukan bantuannya diambil kembali setelah Presiden meninggalkan tempat acara,” ucap Herzaky.

 

Sedangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri mengakui, pertemuan 6 ketum parpol minggu lalu di Istana untuk membahas strategi koalisi Pilpres 2024. Makanya ada satu parpol pemerintah yang tidak diajak kumpul karena memilih beda koalisi untuk 2024.

 

“Kalau ada aspirasi politik pribadi, gunakan waktu dan tempat yang tepat. Di kantor partainya mungkin, atau di kediaman pribadi di luar istana. Ada etika yang seharusnya dipahami dan dijaga betul oleh presiden Joko Widodo,” ungkap Herzaky.

 

 

Oleh karena itu, Herzaky mengharapkan waktu yang tersisa ini bisa digunakan Presiden untuk fokus  membantu kesulitan rakyat. Hal agar kebijakan pemerintahan saat ini benar-benar bermanfaat untuk mengurangi kesulitan rakyat, mengurangi kemiskinan, mengurangi pengangguran, menjaga agar biaya hidup rakyat bawah tidak semakin membengkak, harga bahan-bahan pokok tidak semakin mencekik rakyat.

 

“Janganlah menterinya sudah banyak yang tidak fokus, cari dukungan sana-sini buat bisa nyapres, lalu presidennya juga malah sibuk memelototi angka-angka survei elektabilitas, bukannya memikirkan cara dan memelototi angka-angka kemiskinan, pengangguran, harga bahan pokok agar bisa turun,” pungkas Herzaky.

Dikutip dari Jawa Pos

Bagikan

Also Read

Tags