Bak Cappadocia, Balon Udara Warna-Warni Hiasi Langit Desa Kledung Temanggung , Kabar Terkini
Rakyatnesia – Bak Cappadocia, Balon Udara Warna-Warni Hiasi Langit Desa Kledung Temanggung Pencarian perihal Berita Nasional di dunia maya kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, padahal sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan Bak Cappadocia, Balon Udara Warna-Warni Hiasi Langit Desa Kledung Temanggung ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com – Dalam rangka memeriahkan tradisi syawalan di Kabupaten Temanggung, puluhan balon udara warna-warni menghiasi langit di Lapangan Desa Kledung, Temanggung. Festival balon udara kolaborasi Rakyatnesia Kledung X Puber 2023 ini digelar selama dua hari, Kamis (27/4) kemarin dan Jumat (28/4).
Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Semarang, sejak pukul 06.00, ribuan warga sekitar hingga luar Temanggung sudah memadati tempat acara. Diterbangkan kurang lebih selama dua hingga tiga jam, sebanyak 37 balon udara berukuran besar terlihat menghiasi langit Kledung, Temanggung.
Sebuah pemandangan layaknya di Cappadocia, salah satu destinasi wisata balon udara di Turki. Festival balon udara ini didominasi peserta dari Kabupaten Wonosobo. Mereka nampak antusias mengikuti festival balon udara yang baru kali pertama dilaksanakan di Kabupaten Temanggung ini.
“Ini kali pertama dilaksanakan di Temanggung. Dan jujur kita sangat senang melihat antusias masyarakat berbondong-bondong datang ke tempat,” ujar Ketua Panitia Sulistiyono dikutip dari Radar Semarang.
“Selain itu, acara ini juga cukup kondusif dan tidak sampai mengganggu pengguna jalan lain,” sambungnya.
Ia mengakui, pelaksanaan festival balon udara ini mencontoh Kabupaten Wonosobo. Apalagi di Wonosobo, festival balon udara sudah menjadi kegiatan rutin setiap tahun. “Kita ingin mencoba menyeret festival ini ke Temanggung, barangkali ke depan Temanggung bisa lebih menerima event-event seperti ini,” terangnya.
Untuk memberikan keamanan dan kenyamanan dalam pelaksanaan festival ini, Sulis –sapaan akrabnya– menyampaikan, ada dua syarat dalam penerbangan balon, yakni dengan menggunakan pengait tambang diwajibkan tiga dan tidak memakai petasan.
“Jadi, balon udara tidak diterbangkan secara bebas. Tapi, diikat tali tambang, dan bahkan ada yang ditambatkan. Hal ini juga menambah meriah dan eksotis festival ini,” kata Sulis.
Baca Juga: Dito Mahendra Mangkir dari Panggilan Pemeriksaan Penyidik Polri
“Selain itu, masyarakat bisa menikmati pemandangan balon udara lebih lama dan bisa mengambil foto dengan lebih baik,” tambahnya. Dia berharap, ke depannya festival balon udara ini bisa menjadi event rutin di Temanggung.
“Mungkin bisa dilaksanakan pada hari jadi atau bisa juga digelar pada acara-acara destinasi wisata lainnya,” harapnya.
Uswatun, 30, asal Bandongan, Magelang mengaku, sengaja datang jauh-jauh dari Magelang ke Temanggung hanya untuk melihat event ini.
Apalagi ini juga baru pertama kali dilaksanakan di Temanggung. “Tadi saya berangkat pukul 05.00 sama teman dari Magelang. Sampai tempat sangat puas, dan kelihatan mewah, apalagi didukung dengan cuaca yang cukup cerah,” ujarnya.
Dikutip dari Jawa Pos