Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Gubernur Jawa Timur Dorong Resiliensi Desa Tangguh , Kabar Terkini
Rakyatnesia – Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Gubernur Jawa Timur Dorong Resiliensi Desa Tangguh Pencarian seputar Berita Nasional di dunia maya kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, sedangkan sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Gubernur Jawa Timur Dorong Resiliensi Desa Tangguh ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memandang atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com–Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menekankan pentingnya gotong royong kepada seluruh elemen strategis dalam mewujudkan desa tangguh. Hal itu salah satunya untuk menekan risiko bencana.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Khofifah terkait momentum peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional setiap 26 April. Tahun ini, HKBN bertema Tingkatkan Ketangguhan Desa, Kurangi Risiko Bencana.
”Ketangguhan itu akan membentuk resiliensi. Dimana pada upaya juga diperlukan sosialisasi, edukasi, dan pelatihan secara masif,” ungkap Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Kamis (27/4).
Baca Juga: Gelar Apel dan Halalbihalal, Gubernur Jatim Beri Semangat Aparatur Sipil Negara
Menurut Khofifah, kegotongroyongan dapat diwujudkan apabila masyarakat mendapatkan pelatihan, edukasi, dan sosialisasi, berkaitan dengan kesiapsiagaan bencana. Sebab, hal itu merupakan pelajaran dan upaya berkelanjutan dari lini paling bawah.
”Jadi tidak hanya dapat sekali pelajaran lalu selesai. Tapi ini adalah bekal bagi kita semua untuk mengantisipasi jika terjadi bencana,” kata Khofifah.
Karena itu, lanjut Khofifah, tim BPBD di masing-masing kabupaten/kota diharapkan memberikan edukasi dan sosialisasi kepada titik-titik yang berpotensi rawan bencana. Kegiatan sosialisasi, edukasi, dan pelatihan, harus dilakukan sesering mungkin. Mengingat Jawa Timur merupakan wilayah ring of fire.
Baca Juga: Hadapi Panas Ekstrem, Gubernur Khofifah Bagikan Tips Aman Beraktivitas di Luar Rumah
”Kalau kegiatan ini rutin, ketika bencana datang kita akan lebih siap dan sigap dalam bertindak,” tegas Khofifah.
Dengan tema yang memiliki pesan mendalam tersebut, Khofifah berharap budaya tangguh bencana akan muncul di masyarakat. Hal itu akan berdampak pada pengurangan risiko bencana.
”Sehingga, mewujudkan budaya tangguh bencana di masyarakat menjadi penting,” papar Khofifah.
Baca Juga: Sidak Tempat Wisata, Gubernur Khofifah Titip Pesan Tetap Jaga Protokol Kesehatan
Gubernur menjelaskan, Indonesia pada tahun ini diperkirakan merupakan tahun netral pasca La Nina (basah). Namun, masih dimungkinkan terjadi EI Nino (kering) dengan intensitas rendah sehingga harus diwaspadai dampaknya.
”Potensi El Nino yang akan melanda Indonesia perlu kita waspadai bersama. Selain memicu kekeringan, minimnya curah hujan yang terjadi juga akan meningkatkan jumlah titik api, sehingga rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan,” jelas Khofifah.
Dikutip dari Jawa Pos