Petani Padang Trucuk, Setia Menjaga Tanaman Padinya dari Serangan Burung Pipit

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Terik matahari siang itu cukup panas menyengat. Namun, panasnya matahari tak menyurutkan semangat Subani (51) seorang petani warga Dusun Berjo, Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, dalam menjaga tanaman padi miliknya yang baru berbuah itu, dari serangan burung pipit (manuk emprit, Jawa red).

Tanaman padi yang sudah berusia hampir 2 (dua) bulan dan sudah mulai berbuah itu, dijaga dari serangan burung pipit yang bakal melalap habis buah padi miliknya itu. Dengan menggunakan kaleng bekas yang disambung dengan tali dan ditarik dari pinggir sawah.

“Menjaga padi agar bisa selamat dimakan burung, maka ya harus kita jaga. Paling tidak sampai panen, masih 25 hari lagi,” ungkapnya, Selasa (25/4/2017).

Untuk menjaga burung pipit itu, dirinya harus meluangkan waktu untuk menjaganya sendiri. Jika mencari tenaga kerja untuk menjaga padinya itu, dirinya juga tak memiliki uang untuk memberikan upahnya.

“Mau ngasih upah orang yang jaga ya gak punya duit mas, jadi ya harus tetap dijaga sendiri,” tegasnya.

Dirinya berharap padinya kali ini bisa panen. Sebab, pada awal tahun 2017 lalu, dia mengalami gagal panen. Hal itu disebabkan banjir yang berasal dari luapan Bengawan Solo yang melanda Bojonegoro termasuk wilayah Kecamatan Trucuk dan sekitarnya itu. **(Kis/Red).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar