Kemenag Ajak Masyarakat Tak Lagi Perdebatkan Metode Penentuan Hilal , Kabar Terkini
Rakyatnesia – Kemenag Ajak Masyarakat Tak Lagi Perdebatkan Metode Penentuan Hilal Pencarian perihal Berita Nasional di dunia maya kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, walaupun sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan Kemenag Ajak Masyarakat Tak Lagi Perdebatkan Metode Penentuan Hilal ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memandang atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com – Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengajak masyarakat terutama umat Islam di daerah itu agar tidak lagi memperdebatkan metode penentuan hilal.
“Rakyatnesia hisab dan rukyat tidak perlu lagi kita perdebatkan, apalagi saling mencari kelemahan kedua metode tersebut,” kata Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sumbar Helmi di Padang, Kamis (20/4).
Menurut Helmi, saat ini yang paling ideal ialah menggabungkan kedua metode penentuan hilal tersebut. Hisab digunakan untuk menentukan kapan melakukan rukyat. Sementara, metode rukyat dilakukan untuk membuktikan hisab.
Baca Juga: Kemenag Gelar Sidang Isbat 22 Maret, Hilal Diamati di 123 Titik
Sebab, bisa saja metode hisab belum sampai tiga derajat, namun ketika dilakukan dengan metode rukyat sudah melihat adanya hilal.
Eks Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Padang Pariaman tersebut menambahkan penetapan awal Ramadhan dan 1 Syawal merupakan perintah dalam ajaran Islam.
Kemudian, apabila nantinya terdapat perbedaan dalam penetapan 1 Syawal, maka hal tersebut merupakan hal yang lumrah serta tidak perlu diperdebatkan.
Baca Juga: Kemenag akan Gelar Sidang Isbat Penentuan Idul Fitri 2023 pada 20 April
Yang terpenting ialah bagaimana setiap anak bangsa tetap mengedepankan dan menjaga ukhuwah islamiah, persatuan dan kesatuan umat khususnya di Sumbar.
Pada kesempatan itu, ia juga menyingung soal indeks kerukunan di Sumbar dimana provinsi tersebut sempat berada di zona merah dengan nilai 63. Akan tetapi, saat ini sudah berhasil menaikkan nilai indeks tersebut menjadi 76 atau kategori zona hijau.
“Toleransi di Sumbar sudah bagus dan mari kita pertahankan serta terus ditingkatkan ke depannya,” kata dia.
Dikutip dari Jawa Pos