Kemenag Provinsi Bengkulu: Hilal Tak Terlihat karena Tertutup Awan Tebal , Kabar Terkini
Rakyatnesia – Kemenag Provinsi Bengkulu: Hilal Tak Terlihat karena Tertutup Awan Tebal Pencarian perihal Berita Nasional di dunia maya kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, walaupun sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada artikel Kemenag Provinsi Bengkulu: Hilal Tak Terlihat karena Tertutup Awan Tebal ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Bengkulu menyebutkan bahwa berdasarkan hasil pengamatan hilal atau rukyatul hilal awal Syawal 1444 Hijriah di Mess Pemda Bengkulu tidak terlihat karena tertutup awan tebal.
“Berdasarkan hasil rukyatul hilal awal Syawal di Provinsi Bengkulu tidak terlihat karena tertutup awan yang tebal dan hasil ini akan kita laporkan ke pusat,” kata Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu Muhammad Abdu di Kota Bengkulu, Kamis (20/4).
Abdu mengatakan bahwa pemantauan dengan menggunakan teleskop hilal saat matahari terbenam yaitu pukul 18.10 WIB hingga pukul 18.20 WIB dan pemantauan tersebut dilakukan selama 10 menit.
Baca Juga: Hilal di Masjid Raya Hasyim Asy’ari Jakarta Tak Terlihat, Puasa Digenapkan 30 Hari
Dari hasil pemantauan tersebut, posisi bulan berada di utara atas matahari dengan ketinggian hilal baru berada pada 1,89 derajat sedangkan untuk ketetapan yang ditentukan untuk penetapan 1 Syawal yaitu 3 derajat.
Abdu mengimbau jika nantinya terdapat perbedaan dalam penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah agar tidak dipermasalahkan dan saling menghormati.
Selain itu, dalam melaksanakan ibadah Idul Fitri, umat Islam diminta untuk tidak berlebih-lebihan dalam melaksanakan ibadah, tetap menjaga dan saling menghormati serta menjaga kerukunan antaragama.
Baca Juga: Kemenag Ajak Masyarakat Tak Lagi Perdebatkan Metode Penentuan Hilal
“Untuk melaksanakan ibadah puasa pada tahun ini keberagaman tentunya mengedepankan kerukunan. Kita berharap di bulan Ramadan saling rukun dan baik sesama umat beragama ataupun antarumat beragama,” ujar Abdu.
Sebelumnya, untuk Muhammadiyah berdasarkan hasil perhitungan hisab akan merayakan Idul Fitri pada Jumat 21 April 2023.
“Pertemuan bulan dan matahari terjadi pada Kamis 20 April pada jam 11 siang. Kemudian Kamis sore, posisi bulan di atas ufuk, 1 derajat 45 dan posisi bulan saat matahari tenggelam bulan sudah masuk di ufuk 2 derajat, dan dapat ditetapkan bahwa Jumat 1 Syawal,” kata Ketua PW Muhammadiyah Bengkulu Syaifullah.
Dikutip dari Jawa Pos