Ribuan Warga Laksanakan Salat Id di Alun-Alun Selatan Jogjakarta , Kabar Terkini
Rakyatnesia – Ribuan Warga Laksanakan Salat Id di Alun-Alun Selatan Jogjakarta Pencarian perihal Berita Nasional di dunia online kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, sedangkan sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada artikel Ribuan Warga Laksanakan Salat Id di Alun-Alun Selatan Jogjakarta ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda suka dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com–Ribuan warga Daerah Istimewa Jogjakarta melaksanakan salat Idul Fitri 1444 Hijriah di Alun-Alun Selatan, Kota Jogjakarta pada Jumat (21/4).
Selain warga Jogjakarta, kegiatan salat Idul Fitri yang digelar di alun-alun milik Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu juga diikuti para pemudik serta mahasiswa luar daerah.
”Jumlah jamaah betul-betul banyak sekitar 10 ribu orang. Mereka campuran, jadi 60 persen warga setempat dan yang lain dari luar kota, para pemudik, dan mahasiswa luar daerah,” kata Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Jogjakarta Moch Muzani seperti dilansir dari Rakyatnesia.
Adik Gubernur DIJ Sri Sultan Hamengku Buwono X, GBPH Prabukusumo juga tampak hadir pada baris paling depan di Rakyatnesia para jamaah salat Id.
Muzani menyebutkan, jamaah yang ikut serta dalam salat Idul Fitri tersebut tidak seluruhnya merupakan warga Muhammadiyah. Sebagian dari jamaah juga berasal dari unsur organisasi Islam lain.
”Banyak saudara kita yang Nahdlatul Ulama (NU) juga di tempat ini melaksanakan salat Idul Fitri,” ucap Moch Muzani.
Selain karena melandainya kasus Covid-19 dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang telah dicabut, menurut Muzani, tingginya jumlah jamaah tahun ini juga dipicu penutupan Alun-alun Utara Keraton Jogjakarta yang dahulu menjadi tempat pelaksanaan salat Id.
Muzani mengaku tidak menghadapi kendala berarti dalam proses perizinan penggunaan Alun-Alun Selatan sebagai tempat pelaksanaan salat Id.
”Tidak sulit, lancar, kami mengajukan izin ke pihak keraton dan setelah kami tunggu beberapa hari, izin keluar,” kata Moch Muzani.
Di tempat itu, Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Abdul Jamil bertindak sebagai khatib. Dia mengatakan, Idul Fitri selalu dikaitkan dengan ibadah Ramadan.
Dalam konteks Ramadan, kata dia, Allah SWT memberikan syariat berpuasa dengan tujuan peningkatan spiritual agar orang yang beriman menjadi takwa.
Dengan demikian, kata Abdul, orang yang berpuasa diharapkan dapat meningkat spiritual tauhid ilahiyah dan sosialnya.
”Untuk itu sangat aneh kalau saat Ramadan ada orang Islam yang ditangkap karena korupsi. Apakah korupsi karena menjual kebijakan atau menerima suap, sebab korupsi dalam bentuk apapun adalah dilarang, baik berdasar ajaran Islam maupun aturan negara,” kata Abdul Jamil.
Dikutip dari Jawa Pos