Jogja Akan Diserbu 5,9 Juta Pemudik, Rekayasa Lalu Lintas Disiapkan Biar Tidak Macet , Kabar Terkini
Rakyatnesia – Jogja Akan Diserbu 5,9 Juta Pemudik, Rekayasa Lalu Lintas Disiapkan Biar Tidak Macet Pencarian seputar Berita Nasional di dunia online kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, meski hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada artikel Jogja Akan Diserbu 5,9 Juta Pemudik, Rekayasa Lalu Lintas Disiapkan Biar Tidak Macet ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda suka dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com – Pemprov Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) tengah menyiapkan skenario jalur angkutan Lebaran 2023. Skema ini untuk mengantisipasi masuknya 5,9 juta pemudik ke wilayah Jogjakarta. Baik yang bertujuan mudik pelintas maupun wisatawan.
Gubernur DIJ Hamengku Buwono X (HB X) tak menampik akan datangnya lonjakan pemudik. Ini karena momen Idul Fitri menjadi budaya untuk bersilaturahmi. Ditambah lagi selama beberapa tahun terakhir tradisi ini terhenti akibat Pandemi Covid – 19.
“Akan banyak keluarga yang dari luar daerah datang ke Jogja untuk silaturahmi dan sebagainya. Saya punya harapan supaya kita warga Jogja itu menerima kehadiran mereka dengan baik. Dengan baik itu artinya juga mereka merasa aman dan nyaman,” jelasnya seperti dikutip Radar Jogja (Jawa Pos Group), Selasa (11/4).
Baca Juga: Permintaan Mobil Bekas Meningkat Jelang Lebaran, Autopedia Tambah Jaringan Diler
Skenario yang disiapkan adalah jalur alternati bagi pelintas di wilayah Jogjakarta. Utamanya agar tak melalui ruas jalan utama menuju Kota Jogja. Akan ada petunjuk arah setelah masuk wilayah Jogjakarta.
Raja Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat ini mencontohkan pintu masuk timur. Apabila ingin menuju Magelang dapat langsung melalui ruas jalan Kalasan – Cangkringan. Lalu juga masuk ruas jalan Ringroad apabila ingin ke Magelang maupun Purworejo.
“Mencegah untuk traffic tidak crowded. Seperti yang lalu bagaiamna kalau hanya lewat ya tidak usah lewat Jalan Solo, tapi Prambanan sudah belok atau ringroad belok lewat selatan atau utara jadi tidak masuk kota gitu,” katanya.
Skenario ini untuk mengantisipasi penumpukan volume kendaraan di wilayah Kota Jogja. Termasuk arus kendaraan yang menuju kawasan Malioboro. Kondisi serupa pernah diterapkan pada musim angkutan lebaran tahun sebelumnya.
“Karena dengan cara seperti ini tidak terjadi di Jalan Solo maupun Malioboro ya akan penuh tapi bagaimana bisa mempersiapkan parkir dengan baik. Hal seperti ini harus kita jaga,” ujarnya.
Baca Juga: Polda Jateng Ungkap Kasus Pencabulan Belasan Santriwati di Ponpes Batang
HB X juga menaruh perhatian pada jalur wisata di Kulonprogo dan Gunungkidul. Berkaca pada kejadian sebelumnya, dia tak ingin muncul kemacetan. Akibat penumpukaan kendaraan yang ingin masuk maupun keluar dari destinasi wisata.
Kondisi ini biasa terjadi pada hari Lebaran ketiga dan keempat. Menjadi waktu untuk menghabiskan momentum Lebaran bersama keluarga besar. Tujuannya adalah beragam destinasi wisata di wilayah Jogjakarta.
“Seperti Gunungkidul dan Kulonprogo harapan saya traffic diatur betul karena jalannya relatif lebih sempit untuk bis. Ini yang perlu jalur masuk sama keluarnya tidak sama. Diatur lebih baik. Tapi pengalaman sudah sekian tahun mereka tahu apa yang harus dilakukan,” katanya.
Dikutip dari Jawa Pos