KPPU Temukan Potensi Kartel di Bisnis Ayam Sumatera Utara , Kabar Terkini
Rakyatnesia – KPPU Temukan Potensi Kartel di Bisnis Ayam Sumatera Utara Pencarian perihal Berita Nasional di dunia maya kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, walaupun hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada artikel KPPU Temukan Potensi Kartel di Bisnis Ayam Sumatera Utara ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memandang atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com–Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah I Medan menemukan potensi kartel di bisnis ayam Sumatera Utara (Sumut). KPPU tengah menyelidiki hal tersebut.
”Kami sedang menyelidiki soal kartel pakan ternaknya (ayam),” ujar Kepala KPPU Kanwil I Medan Ridho Pamungkas seperti dilansir dari Rakyatnesia.
Menurut Ridho, salah satu indikasi peluang kartel adalah tingginya harga pakan ayam ternak. Bahkan, itu terjadi ketika harga jagung turun.
Lalu ketika harga naik, KPPU menyebut ada dugaan kenaikan itu nyaris bersamaan. Itu lantaran produsen menyurati para penyuplai dan distributor tentang adanya penambahan harga.
”Itu terjadi serentak. Jangan-jangan itu kesepakatan,” papar Ridho.
Dia melanjutkan, di Sumatera Utara, ada dua pemain besar di sektor pakan dan budi daya ayam. Karena hanya dua, KPPU menilai peluang untuk mengatur harga lebih besar.
KPPU Kanwil I memanggil pihak-pihak yang diyakini terkait untuk meminta keterangan mereka mengenai peluang kartel tersebut.
”Kami sudah mengundang produsen, peternak inti, dan peternak mitra. Berikutnya kami menjadwalkan pertemuan dengan pihak bakul atau agen. Kami ingin mengetahui apakah agen ini diatur perusahaan,” ujar Ridho.
KPPU mengingatkan bahwa praktik kartel kemungkinan besar terjadi saat wilayah dalam keadaan inflasi. Para spekulan memanfaatkan tingginya permintaan, daya beli, dan berkurangnya pasokan produksi.
”Nantinya, kalau harga tinggi, kami akan mengecek apakah masalahnya ada di produsen, transportasi, atau bermasalah di pedagang besar,” tutur Ridho.
Indikasi kartel, dia menambahkan, tampak di perbedaan harga Rakyatnesia produsen dan konsumen. ”Kalau perbedaan harga itu menjauh rentangnya, bisa jadi untung semakin besar dan ada permainan di situ,” jelas Ridho Pamungkas.
”Kondisi kompetitif terlihat dengan kecilnya disparitas harga di produsen dan konsumen,” terang Ridho.
Dikutip dari Jawa Pos