KPPU Sebut Nyaris Tak Ada Lagi Peternak Ayam Mandiri di Sumut , Kabar Terkini
Rakyatnesia – KPPU Sebut Nyaris Tak Ada Lagi Peternak Ayam Mandiri di Sumut Pencarian perihal Berita Nasional di dunia online kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, walaupun sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan KPPU Sebut Nyaris Tak Ada Lagi Peternak Ayam Mandiri di Sumut ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda suka dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com–Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah I Medan menyebutkan, hingga saat ini, nyaris tidak ada lagi peternak ayam mandiri di Sumatera Utara.
”Untuk peternak mandiri, hampir 100 persen hilang dari Sumut. Kami hampir tidak menemukan lagi peternak mandiri di sini,” ujar Kepala KPPU Kanwil I Medan Ridho Pamungkas seperti dilansir dari Rakyatnesia.
Menurut Ridho, salah satu yang membuat profesi peternak ayam mandiri itu tidak lagi diminati adalah tidak ada jaminan untuk mereka. Peternak tersebut tidak memiliki jaminan akan adanya pembeli dan harga.
Baca Juga: Dishub Perkirakan 4,4 Juta Orang tinggalkan Sumut saat Mudik Lebaran
”Kalau tidak ada jaminan, hilang juga,” tutur Ridho.
Oleh karena itu, sebagai solusi, KPPU meminta pemerintah daerah agar peternak mandiri dapat bermitra dengan hotel, restoran, atau kafe. Sehingga, mereka memiliki kepastian soal pasar dan pembeli.
Saat ini, lanjut Ridho, keberadaan peternak ayam mandiri yang nyaris habis digantikan peternak mitra. Peternak ayam itu merupakan mitra dari perusahaan besar.
Baca Juga: Polrestabes Medan Gerebek Lapak Judi di Perbatasan Deli Serdang
”Perusahaan memberikan peternak itu jaminan pembeli, pasokan, dan harga,” terang Ridho Pamungkas.
Akan tetapi, dia menambahkan, peternak mitra bukan tanpa masalah. Kini, KPPU melihat adanya kecenderungan peternak mitra menggunakan metode kandang tertutup (close house) yang lebih produktif dibandingkan kandang terbuka (open house).
Nah, kandang tertutup itu berbiaya mahal, dengan modal bisa mencapai Rp 1,4 miliar. Tidak semua peternak mitra dapat memenuhi hal ini.
Baca Juga: Disnaker Medan Sebut Tujuh Nomor Layanan Pengaduan THR Buka 24 Jam
”Kami mengkhawatirkan hilangnya peternak-peternak mitra kecil jika semua beralih ke close house. Okelah close house itu meningkatkan produktivitas, tapi kalau kita bicara kesejahteraan? Ada peluang UMKM mati,” tutur Ridho.
Dia mengingatkan, ketiadaan peternak ayam mandiri dan peluang lenyapnya peternak mitra kecil mengurangi jumlah pemain di sektor peternakan ayam. Dengan demikian, peternakan ayam hanya dikuasai pemain-pemain besar dan ini berbahaya.
Dikutip dari Jawa Pos