Petani Sebut Panen Raya di Jawa Timur Hasil Melimpah , Kabar Terkini
Rakyatnesia – Petani Sebut Panen Raya di Jawa Timur Hasil Melimpah Pencarian perihal Berita Nasional di dunia maya kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, walaupun sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan Petani Sebut Panen Raya di Jawa Timur Hasil Melimpah ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memandang atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com–Musim panen dirasakan para petani di Jawa Timur (Jatim). Produktivitas musim panen para petani di Jatim tidak terlepas dari peran berbagai pihak. Termasuk pemerintah yang memberikan beragam pertolongan untuk petani agar mendapat hasil panen yang melimpah.
Meningkatnya produktivitas hasil panen turut dirasakan Muflihatun berkat salah satu program Kementerian Pertanian (Kementan). Yakni, pertolongan Unit Pengelolaan Pupuk Organik (UPPO).
”Saya sebelumnya biasa pakai pupuk kimia, karena simpel. Tapi efeknya tanah jadi hancur dan berakibat pada panen juga hancur. Tapi saya coba pakai pupuk organik, hasil panen bagus dan efek pada tanah juga bagus,” kata Muflihatun, salah satu petani asal Desa Lebak, Kabupaten Gresik, Kamis (13/4).
Baca Juga: BMKG Minta Warga Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem saat Pancaroba di Jatim
Petani yang juga ibu dari dua anak itu mengaku, pihaknya mulai beralih menggunakan pupuk organik. Setelah mendapatkan penjelasan dari penyuluh dan pertolongan program UPPO tersebut. Dengan beragam manfaat yang bisa dirasakan apabila menggunakan pupuk organik, Muflihatun pun mantap untuk meninggalkan pupuk kimia.
”Mungkin petani yang belum pernah pakai pupuk organik bakal pikir-pikir, tapi kalau sudah mencobanya pasti pakai organik terus. Sehingga petani tidak lagi bergantung menunggu pertolongan pupuk subsidi dari pemerintah,” ujar Muflihatun.
Menurut Muflihatun, membuat pupuk organik cukup mudah dengan biaya yang ekonomis. Bahan bakunya juga mudah didapat di sekeliling petani. Misalnya, dari kotoran sapi. Caranya, kotoran sapi diracik dicampur dengan arang sekam, jerami, dedaunan, air secukupnya, lima sendok makan gula pasir, dan EM4.
Baca Juga: Gubernur Jatim Apresiasi Sistem Pertanian Ramah Lingkungan dan Jangkauan Pasar Ekspor di Jember
Dia mengaku, puas dengan hasil pertaniannya setelah menggunakan pupuk organik di lahan seluas 0,16 hektare. Dari hasil panen, produksi padi mencapai sekitar 7,89 ton/hektare GKP (Gabah Kering Panen), berbanding sebelumnya yang hanya 4,96 ton saat menggunakan pupuk kimia.
Lain halnya dengan, Heru Rusiyanto, anggota gabungan kelompok tani (Gapoktan) Surangganti di Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi. Dia mengaku produksi pertanian meningkat setelah mendapat pertolongan alat dan mesin pertanian (alsintan) dari pemerintah.
”Alsintan tentu dirasakan manfaatnya, karena mulai dari pengolahan sampai tahap panen dan pasca panen sangat membantu proses panen,” ujar Heru Rusiyanto.
Baca Juga: Jatim Menjadi Provinsi dengan Potensi Panen Padi Terbesar di Indonesia
Heru menyebut produktivitas hasil panen padinya meningkat. Misalnya luas lahan 6.000 meter persegi miliknya, sebelumnya hanya dapat 30 karung atau 3,3 sampai 3,6 ton padi.
”Tapi sejak pakai alsintan bisa dapat 5-6 ton, karena proses tanam jadi lebih cepat, lebih maksimal dibanding manual tanpa alsintan,” ujar Heru Rusiyanto.
Dikutip dari Jawa Pos