Mencekam, Begini Cerita Panglima TNI soal Baku Tembak di Papua , Kabar Indonesia

Sukisno

Bagikan

Rakyatnesia – Mencekam, Begini Cerita Panglima TNI soal Baku Tembak di Papua Pencarian seputar Berita Nasional di dunia online kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, padahal sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada artikel Mencekam, Begini Cerita Panglima TNI soal Baku Tembak di Papua ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memandang atau membacanya. Jika anda senang dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Rakyatnesia.com–Panglima TNI Laksamana Yudo Margono membantah jika Kelompok Separatis Terorisme (KST) di Papua telah membunuh 13 prajurit TNI dalam operasi penyelamatan Philips Max Marten, pilot Susi Air di Papua.

Yudo mengatakan, selama operasi penyelamatan pilot Susi Air sejak Februari, prajurit TNI yang gugur ada tiga orang. Sehingga, angka 13 itu tidak benar.

”Bukan 13 orang seperti yang disebut KST,” ujar Yudo.

Panglima Yudo membeberkan kronologis awal mula kontak tembak Rakyatnesia 36 prajurit TNI, dengan KST di wilayah Mugi, Nduga, Papua.

Kejadian itu bermula saat 36 prajurit TNI melakukan pencarian pilot Susi Air. Namun, di tengah pencarian dihadang KST.

Dalam penghadangan itu, Yudo mengungkapkan, KST melibatkan masyarakat sekitar. KST mengajak ibu-ibu dan anak-anak berteriak serta membawa peluit yang bertujuan membuat takut dan bingung prajurit TNI.

”Pasukan kami ada satu yang jatuh bernama Miftahul Arifin. Dia jatuh ke jurang 15 meter. Kemudian ditolong dan saat pertolongan tersebut ada penembakan oleh KST, posisi kita bertahan. Pasukan kita panik terjadi seperti itu,” papar Panglima Yudo di Lanudal Juanda, Sidoarjo.

Kepungan tembak, lanjut dia, berlangsung dramatis. Kepungan tembakan itu mengakibatkan lima prajurit TNI alami luka tembak. Meski begitu, kelimanya dipastikan selamat. Mereka telah dievakuasi ke Timika.

”Saya lihat sendiri kondisinya semuanya sehat. Lima tersebut Alhamdulillah sehat, dari heli (helikopter) bisa jalan menuju ambulans untuk dilaksanakan perawatan di RS,” ucap Yudo.

Kendati demikian, Yudo menambahkan, masih ada empat anggota pasukan yang dalam pencarian.

”Empat orang belum terkonfirmasi. Mungkin situasi saat itu mereka bersembunyi dan sebagainya saya gak tahu. Tapi akan kami laksanakan pencairan. Lainnya Alhamdulillah selamat, ada yang sudah kembali ke Mugi, ada yang stand by ambil salah satu jenazah Pratu Miftahul,” jelas Yudo.

Dikutip dari Jawa Pos

Bagikan

Also Read

Tags