Penambang Minyak Sumur Tua Wonocolo, Menyambut Baik Sosialasi Oleh Kapolres dan Pertamina EP

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Hiruk pikuk tambang minyak di Sumur tua Wonocolo, Rabu (6/4/2016), tampak sepi, jika dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Hal itu disebabkan, para penambang sedang mengikuti acara Sosialisasi kegiatan penambangan sumur tua Wonocolo oleh Kapolres Bojonegoro dengan Pertamina, di Rumah Singgah Wahana Wisata Sumur Tua (Petrolium Geo Park), Rabu (6/4/2016).

Acara diawali dengan sambutan General Manager (GM) Pertamina Agus Amperianto dan Kapolres Bojonegoro AKBP Hendri Fiuser. Kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Saat dibuka sesi tanya jawab itu, banyak penambang yang menanyakan berbagai hal yang berkaitan dengan harga minyak mentah (crude oil) yang naik-turun akhir-akhir ini.

Seperti halnya pertanyaan yang ditanyakan salah seorang penambang Suko (37), dengan murahnya harga yang dipatok oleh Pertamina EP dari ongkos angkat angkut, membuat para penambang merugi. Hal itu disebabkan pengeluaran operasional di lapangan yang cukup tinggi, sementara hasil penjualannya makin menurun.

Pertanyaan lain muncul, larangan terhadap penyuling itu sangat sulit. Sebab saat mereka bekerja menggunakan diesel juga butuh solar yang biasa dihasilkan dari penyulingan itu. “Kalau mengurangi penyuling saya kira bisa pak. Tapi, kalau harus melarang dan menutup penyuling itu rasanya sangat sulit,” tegasnya.

Salah seorang penambang Trisno (33) saat dimintai komentarnya, usai sosialisasi mengatakan, pihaknya bersama para penambang lainnya, sudah memahami apa yang disampaikan oleh Kapolres dan GM Pertamina, terkait dengan permintaan Kapolres yang harus menyetorkan hasil tambangnya ke Pertamina EP dan persoalan naik turunnya harga minyak.

“Kalau memang yang dipakai pedoman menentukan harga itu harga minyak dunia, bagi kita dan teman-teman penambang lainnya tidak masalah. Yang penting, tidak ada permainan dari oknum pejabat Pertamina EP tentang harga minyak. Pada intinya, kami sudah memahami tentang gejolak harga minyak dan menyambut baik acara silaturahmi seperti ini,” ujar Trisno.

Ditambahkan, kegiatan seperti ini perlu sering-sering diadakan biar komunikasi para penambang dengan Pertamina tidak buntu. Pihaknya juga menyampaikan ucapab terima kasih kepada Kapolres Bojonegoro yang bersedia menjadi penengah sekaligus memberikan motivasi kepada para penambang.

“Kegiatan sosialisasi seperti ini, memperlihatkan wujud nyata kerukunan antara penambang, Pertamina EP dan Bapak Kapolres sebagai penegak hukum yang bisa mengayomi kami. Ini sungguh luar biasanya,” tegas pria yang juga memiliki sumur tua itu.

Acara yang dijadwalkan dimulai pukul 09.00 WIB itu molor sebantar dan berakhir pukul 13.00 WIB. Sebelum dimulai dan sesudah acara, para penambang dihibur dangdut koplo yang menampilkan 3 (tiga) artis ternama di Bojonegoro. Setelah itu, dilanjutkan dengan acara ramah-tamah.

Tampak hadir dalam acara tersebut, Camat Kedewan Muhtarom beserta Forpimka (Forum Pimpinan Kecamatan, dulu Muspika), Tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat. **(Kis/Puji).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar