BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Dalam rangka percepatan penyerapan gabah dan beras nasional, bersama Bulog Sub Divre III Bojonegoro dan Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Kodim 0813 Bojonegoro, menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Serapan Gabah dan Beras Petani (Sergap) Se-wilayah Kabupaten Bojonegoro, Rabu (23/03/2016), di Aula Ahmad Yani Makodim 0813, Jalan Hos Cokroaminoto No. 51 Bojonegoro, Jawa Timur.
Hadir pada acara tersebut Dandim 0813 Bojonegoro, Letkol Kav Donova Pri Pamungkas, Kepala Dinas Pertanian, Ir. Ahmad Djupari, Kepala Bulog Sub Divre III, Efdhal MS, Direktur STTP Malang, Dr. Ir. Siti Munifah, Danramil dan Danpos Ramil Jajaran Kodim 0813 Bojonegoro serta UPT Pertanian dan Pengusaha Penggilingan Padi Se-Kabupaten Bojonegoro.
“Rakor ini merupakan tindak lanjut atas penanda tanganan MoU (Memorandum of Understanding) antara Dandim dan Kepala Bulog pada saat Kunker (Kunjungan Kerja) Menteri Pertanian di Kabupaten Lamongan,” ujar Dandim 0813 Bojonegoro, Letkol Kav Donova Pri Pamungkas, dalam sambutanya.
Lebih lanjut dikatakan Donova (demikian, Komandan Kodim 0813 Bojonegoro Letkol Kav Donova Pri Pamungkas, biasa disapa), hal itu dilakukan agar pencapaian target oleh Bulog Sub Divre III Bojonegoro hingga 30 Juni 2016 sebesar 37.518 ton bisa terpenuhi.
“Untuk itu diharapkan, hasil panen para petani di Bojonegoro dapat diserap seluruhnya oleh Bulog,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bulog Sub Divre III Bojonegoro, Efdhal MS mengatakan, bahwa mekanisme pembelian oleh Perum Bulog terhadap hasil panen petani, sudah sesuai dengan ketentuan. Yaitu adanya standarisasi kwalitas pada hasil panen baik kadar air maupun broken (beras pecah). Sebab, pihaknya tidak membeli gabah maupun beras yang tidak dipoles.
“Pengadaan yang dilakukan ini, agar stok cadangan ketahanan pangan dan pengamanan dapat terpenuhi. Diharapkan petani tidak menjual hasil panenya kepada pihak ketiga (tengkulak) maupun keluar dari wilayah Bojonegoro, ” pungkasnya. **(Kis)