Seorang Nenek Berusia 75 Tahun di Luwihaji, Ngraho, Gantung diri. Ternyata, Ini Penyebabnya

Sukisno

Bagikan

BERITA BOJONEGORO (RAKYATNESIA) – Lagi, watga di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Ptovinsi Jawa timur, gantung diri (Kendhat, Jawa red).

Kali ini, pelaku sekaligus korban gantung diri adalah seorang nenek bernama Tasmi (75) warga Dusun Karangnongko, Desa Luwihaji, RT 024, RW 008, Kecamatan Ngraho, Bojonegoro, Sabtu (5/3/2022) sekira pukul 05:30 WIB.

Peristiwa itu, diketahui paling awal oleh Siswati yang juga tetangga korban. Dimana, saat itu, Siswati yang juga saksi pertama dalam kejadian itu, hendak mencuci pakaian di sumur yang berada di samping rumahnya.

Pada saat melintasi samping rumahnya, dia melihat korban dalam kondisi menggantung di usuk teras yang berada di samping rumah korban. Melihat kejadian itu, saksi langsung berteriak minta tolong hingga warga sekitar berdatangan untuk melihat secara langsung kondisi korban yang nekat gantung diri itu.

Selanjutnya kejadian itu dilaporkan ke Kades Luwihaji Muntohar yang selanjutnya laporan tersebut diteruskan ke Polsek Ngraho untuk ditindaklanjuti.

Kapolsek Ngraho AKP H Mochtarom,SH, kepada rakyatnesia.com membenarkan adanya kejadian seorang warga Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, yang telah mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri itu.

“Kejadian dilaporkan ke Mapolsek Ngraho sekitar pukul 06:00 WIB dan petugas langsung melucur ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP,” ungkap Kapolsek Ngraho AKP H Mochtarom, Sabtu (5/3/2022).

Lanjut AKP H Mochtarom, korban nekat gantung diri, diduga akibat sakit yang  tak kunjung sembuh, sesuai dengan penuturan keluarga korban.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan medis yang dilakukan oleh Tim Medis Puskesmas Ngraho menyebutkan bahwa kematian korban murni dikarenakan akibat gantung diri. Hal itu dikarenakan tak ditemukan bekas kekerasan dan penganiayaan di tubuh korban,” kata H Mochtarom menegaskan.

Masih menurut kapolsek, pihak keluarga korban tak mengizinkan jika korban diotopsi sehingga pihak keluarga diminta untuk membuat surat pernyataan bermaterai, yang isinya mereka tak akan menuntut siapapun dan pihak manapun dalam kejadian tersebut,” katanya menandaskan.

Selanjutnya, jasad korban diserahkan keluarganya untuk segera dimakamkan, di Taman Pemakaman Umum (TPU) desa setempat.

Tampak di rumah duka, Kapolsek Ngraho AKP H Mochtarom beserta anggotanya, anggota Koramil Ngraho, anggota Satpol PP Kecamatan Ngraho, Kades Luwihaji Muntohar serta warga sekitar.

**(Kis/Yan).

Bagikan

Also Read