BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Banjir luapan Bengawan Solo yang terjadi di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, sudah terjadi berkali-kali sejak September-Nopember-Desember 2016 hingga Januari-Pebruari-Maret 2017 ini. Bahkan, saking seringnya, hingga tak terhitung. Kabar terkini, Tinggi Muka Air (TMA) di Pos Pantau Jurug Solo berada siaga merah.
Tidak hanya itu, curah hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu Jawa Tengah maupun Jawa Timur membuat TMA Bengawan Solo terpantau terus mengalami trend naik. Begitu juga, dengan Pos Pantau yang ada di Dungus Ngawi, Jawa Timur juga sudah masuk di siaga kuning.
Kondisi Pos pantau di TBS (Taman Bengawan Solo) yang berada di utara Pasar Kota Bojonegoro menunjukkan elevasi 12,40 mpdl atau di bawah siaga, namun hari ini Kamis (02/03/2017) terjadi trend naik, karena banjir di hulu Jurug masuk siaga merah dan Pos Pantau Dungus sudah berada di siaga kuning.
Pj Kepala Pelaksana (kalak) BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo kepada para awak media membenarkan jika ada trend naik dengan cepat pada TMA Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro pada hari ini Kamis (02/03/2017).
“Trend air di Pos Pantau TBS Bojonegoro hari ini akan naik secara cepat. Apabila Bojonegoro sore ini mengalami hujan dengan intensitas tinggi, maka TMA TBS naik di siaga hijau bahkan diprakirakan akan mencapai Siaga hijau, atau bahkan lebih,” tegas Pj Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, Kamis (02/02/2017).
Masih menurut pria yang akrab dipanggil Mas Andik itu, terkait hal tersebut, pihaknya memohon bantuan kepada para Camat Se-Kabupaten Bojonegoro untuk mensosialisasikan potensi kenaikan cepat TMA Bengawan Solo ini kepada masyarakat melalui jajaran Pemerintah desa (Pemdes) di wilayah terdampak. Selanjutnya seluruh aktifitas di Bengawan Solo, yakni jasa penyeberangan, nelayan dan lain-lain dihimbau agar selalu memperhatikan aspek keselamatan. **(Kis/Red).