FeaturedSosial & Budaya

Awas..! Banjir Luapan Bengawan Solo Sambangi Bojonegoro Lagi

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Banjir luapan Bengawan solo yang melintasi Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Kamis (22/2/2018) sekira pukul 21:00 wib, sudah memasuki siaga hijau di papan duga yang berada di TBS (Taman Bengawan Solo) yang berada di utara Pasar Kota Bojonegoro sudah memasuki angka 13:35 pielschall.

Pergerakan air naik lumayan cepat, sebab di pukul 24:00 wib angka sudah naik di angka 13:73 pielschall. Tren air terus naik dengan lumayan cepat sebab di wilayah hulu yaitu Dungus dan Ngawi mengalami hujan lokal. Ditambah lagi dengan kondisi hujan local yang mengguyur wilayah Kabupaten Bojonegoro terjadi cukup merata dengan intensitas yang cukup tinggi.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari Pusdalops BPBD Bojonegoro menyebutkan, air luapan Bengawan solo mengalami kenaikan yang lumayan cepat. Seperti Kamis (22/2/2018) pada pukul 06:00 wib angka TMA 11:15 pielschall; pukul 09:00 wib angka TMA 11:31 pielschall; Pada pukul 12:00 wib angka TMA 11:70 pielschall.

TMA di pukul 15:00 wib angka TMA 12:50 pielschall, pukul 18:00 wib angka TMA 12:96 pielschall; pukul 21:00 wib angka TMA 13:35 pielschall; Pada pukul 24:00 wib angka TMA 13:73 pielschall.

Sedangkan situasi TMA di Karangnongko Kamis (22/2/2018), sejak pukul 06:00 wib angka TMA 25:20 pielschall, pukul 09:00 wib angka TMA 26:21 pielschall. Pukul 12:00 wib angka TMA 26:73 pielschall dan di pukul 15:00 wib angka TMA 26:99 pielschall. Pukul 18:00 wib angka TMA 27:18 pielschall dan di pukul 21:00 wib angka TMA 27:49 pielschall.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bojonegoro Andik Sujarwo saat dikonfirmasi rakyatnesia.com mengatakan bahwa TMA dungus Ngawi mengalami hujan local sehingga dipastikan bisa berpengaruh pada kenaikan TMA di Bengawan solo Bojonegoro.

“Adapun hal-hal yg perlu mendapatkan perhatian masyarakat adalah, tingginya TMA bengawan solo yang bisa mengakibatkan 12 anak sungai di Wilayah Bojonegoro tidak dpt lancar mengalir sehingga berpotensi mengakibatkan genangan di sekitar bantaran dan muara, hal ini diperparah dg hujan lokal malam ini,” tegas Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bojonegoro Andik Sujarwo, Jum’at (23/2/2016) dinihari.

Ditambahkan, di beberapa desa terdapat tanggul sungai tradisional atau tanggul tanah yang kondisinya rusak dan rawan jebol, hal itu memerlukan perbaikan segera. Diharapkan bagi para petani yang tanaman padinya belum panen agar terus mengikuti up date cuaca maupun ketinggian air bengawan, sehingga bisa mengatur jadwal panen agar tak kedahuluan banjir.

“Kepada para camat dan OPD terkait kebencanaan, dimohon melakukan koordinasi dengan pihak Pemdes setempat maupun jajarannya guna menginventarisir kemungkinan adanya tanggul rusak atau kritis yang rawan jebol,” ungkapnya.

Masih menurut Mas Andik, demikian, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bojonegoro Andik Sujarwo, akrab disapa – agar mengaktifkan jaring komunikasi masyarakat, melakukan patroli kebencanaan dan koordinasi cepat antar instansi sebelum atau saat terjadi bencanaan. **(Kis/Red).

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button