BOJONEGORO (RAKYATNESIA) – Media siber rakyatnesia.com telah memasuki usia yang ke-3. Hal itu ditandai dengan acara tasyakuran yang digelar di Café KafeKoe yang berada di Jalan Lisman, depan Polsek Kota Bojonegoro, turut Desa Campurejo, Kecamatan Bojonegoro Kota, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Minggu (12/2/2023}.
Acara ulang tahun (ultah) ketiga itu dibalut dengan acara tasyakuran yakni, tumpengan, berbagi kepada 17 anak yatim dan ada diskusi yang mengambil thema Peran Pers Dalam Mengawal Pemilu 2024.
Sayangnya, Mustofirin (komisioner KPU Bojonegoro Divisi SDM dan partisipasi masyarakat) tidak hadir dan Dian Widodo (Komisioner Bawaslu Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran) juga tidak hadir. Hanya, Arieyoko (Sastrawan dan mantan Ketua PWI Bojonegoro) yang hadir dan turut menyampaikan materinya dalam diskusi tersebut.
Ketua panitia acara yang juga Pemimpin Redaksi Rakyatnesia.com Sukisno mengatakan bahwa pihaknya sangat menyanyangkan tidak hadirnya kedua narasumber (narsum) dengan alasan sibuk itu. Padahal surat permohonan untuk menjadi narsum sudah dikirim seminggu sebelum acara digelar.
“Jauh sebelum acara, saya sudah bertemu dengan Ketua KPU Bojonegoro M. Fatkurrohman dan menghadap Ketua Bawaslu M. Zaenuri guna menyampaikan rencana untuk mengadakan kegiatan ultah media kami dengan menghadirkan narasumber Mustofirin dari KPU Bojonegoro dan Dian Widodo dari Bawaslu Bojonegoro dan kedua pimpinan tersebut menyetujuinya bahkan yang mengarahkan untuk menunjuk kedua narsum itu ya pimpinan KPU dan pimpinan Bawaslu. Tapi, justru kedua narsum itu kompak tidak hadir,” ungkap Sukisno kepada para awak media, Minggu (12/2/2023).
Lanjut Sukisno, ketidak hadiran Mustofirin dan Dian Widodo itu disampaikan saat dihubungi dalam kondisi acara sudah berlangsung. Mereka berdua baru memberikan klarifikasinya pada saat acara sedang berlangsung. Sehingga membuat panitia kebingungan untuk agenda diskusi tersebut.
“Saya kenal dengan Mustofirin dan Dian Widodo dan saya juga sudah berkirim surat ke pimpinan KPU dan Bawaslu Bojonegoro dan mengajukan permohonan untuk keduanya menjadi narsum tersebut. Terus terang saja, saya merasa sangat kecewa,” katanya dengan nada kesal.
Beruntung, ada Polisi yang baik hati yaitu Kapolsek Kota Bojonegoro Kompol Muqodam. Dimana, Kapolsek Kota Bojonegoro itu, diundang sebagai Forpimcam Kecamatan Kota karena Camat Kota Muchlisin berhalangan hadir sehingga Kompol Muqodam oleh panitia diminta memberikan kata sambutannya.
Tak hanya itu, Kompol Muqodam juga bersedia didapuk sebagai narasumber “dadakan” karena 2 (dua) narsum yang tidak hadir. Sehingga Kapolsek Kota Bojonegoro Kompol Muqodam mendampingi Arieyoko (sastrawan dan Mantan Ketua PWI Bojonegoro) itu, untuk menjadi narsum dalam ultah ke-3 Media siber: rakyatnesia.com tersebut.
Kapolsek Kota Bojonegoro Kompol Muqodam dalam paparan diskusinya mengatakan, bahwa mulai dari pendataan daftar pemilih, pemungutan suara hingga penetapan hasil pemilu 2024, bahwa tahapan itu dilaksanakan oleh KPU Bojonegoro. Namun, kegiatan itu tidak bisa berjalan dengan sendirinya, KPU membutuhkan bantuan dari semua pihak termasuk ada peran Pers untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
“KPU Bojonegoro akan selalu bersama-sama dengan insan pers untuk memberikan informasi kepada masyarakat, termasuk bersinergi pula dengan pihak Polri yang dibantu oleh TNI, guna menjaga keamanan dan ketertiban dalam pelaksanaan Pemilu 2024 tersebut,” ungkap Kompol Moqodam.
Ditambahkan, pihaknya berharap kepada insan pers bisa membantu Polisi dalam memberikan informasi yang terjadi di masyarakat sehingga pihak kepolisian bisa segera menindaklanjutinya. Sehingga masalah tersebut bisa diselesaikan dengan baik.
“Jika mengetahui kejadian di masyarakat agar dikonfirmasikan dulu dan jangan terburu-buru ditulis atau diviralkan jika belum diketahui kebenarannya sebab masalahnya akan meluas dan juga berdampak pada kerusuahan yang akan sulit tertangani dengan baik. Jadi, mohon kerjasamanya,” kata Kompol Muqodam menegaskan.
Dimana, peran serta masyarakat juga sangat dibutuhkan dikarena jumlah aparat keamanan yang sangat terbatas, maka masyarakat juga harus turut serta mengamankan lingkunganya masing-masing baik menjelang, pelaksanaan atau pasca Pemilu 2024 tersebut.
Sementara itu, narasumber Arieyoko dalam penyampaian materinya mengatakan bahwa Pers memiliki peran penting dalam mengawal Pemilu 2024. Dimana, sosialisasi kepada pemilih itu sangat terbantu dengan tulisan wartawan baik di media cetak, media elektronik maupun media online atau yang biasa disebut media siber.
“Peran Pers dalam mengawal pemilu 2024 ini hendaknya dilakukan dengan baik oleh para wartawan atau jurnalis dengan menyajikan berita sesuai fakta yang ada, Jangan menulis yang belum jelas informasinya sehingga menimbulkan berita bohong alias berita Hoax yang nantinya akan menyeret wartawan yang bersangkutan terjerat UU ITE,” ungkap pria yang akrab disapa Mas Arie ini.
Mas Arie seorang mantan wartawan yang saat ini aktif di Sastra itu berpesan kepada para awak media, agar jangan sembarangan ngeshare atau membagikan informasi yang belum diketahui asal-usulnya. Dirinya juga berpesan, agar wartawan jangan berhenti menulis karena dengan terus menulis maka kwalitas tulisannya akan semakin baik, yang memenuhi unsur 5 W 1 H.
Acara ultah ke-3 Media Siber Rakyatnesia.com ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Pemimpin Redaksi Sukisno yang diserahkan kepada Kapolsek Kota Bojonegoro Kompol Muqodam, potongan tumpeng kedua diserahkan Kepala Babinsa Campurejo Koramil Kota Darmanto dan potongan tumpeng yang ketiga diserahkan kepada Arieyoko.
Dalam kesempatan yang sama, ada penyerahan bingkisan dan sejumlah uang saku kepada 17 anak yatim dan penyerahan bingkisan kepada Mantan Wartawan Azis Purnomo. Acara juga dimeriahkan Arjuna Electone.
Tampak hadir, Kapolsek Kota Bojonegoro Kompol Muqodam, Danramil Kota Bojonegoro yang diwakili Babinsa Campurejo Darmanto, Rusmijan salah seorang Pengurus Mantan Kepala Desa Kabupaten Bojonegoro, Manan Ketua LSM Gemati, Wartawan senior Bojonegoro M. Chuzaini (Kang Zein), Para insan Pers, tokoh masyarakat dan undangan lainnya.
**(Tim Redaksi).