Silat Prabowo Di Saat Najwa Shihab Tanya Kenapa Gerindra Calonkan Napi Korupsi Di Pemilu 2024

moch akbar fitrianto

Bagikan

Silat Prabowo di saat  Najwa Shihab Tanya Kenapa Gerindra Calonkan Napi Korupsi di Pemilu 2024

SERAMBINEWS.COMViral silat Prabowo Subianto di saat menampilkan balasan pertanyaan Najwa Shihab soal kenapa Gerindra calonkan mantan narapidana korupsi di Pemilu 2024.

Hal itu terlihat di saat Prabowo mengatakan dalam jadwal Mata Najwa bernuansa “3 Bacapres Bicara Gagasan” yang tayangan di YouTube Najwa Shihab pada Selasa (19/9/2023).

Najwa Shihab mengungkapkan, faktanya ada 67 caleg dewan perwakilan rakyat dan DPD yang merupakan mantan terpidana problem korupsi, dua di antaranya kader Partai Gerindra.

“Dan dua di antaranya pak, itu kader Anda,” tanya Najwa Shihab.

Mendengar pertanyaan tersebut, Prabowo dengan segera pribadi memotong dan terburu-buru ingin menjawab.

“Tunggu, tunggu. Ada jawabannya,” ucap Prabowo sambil bergaya menggelengkan kepala.

“Saya belum nanya bapak telah siap jawab, kenapa pak,” tanya lagi perempuan yang bersahabat disapa Nana itu.

 

 

Kemudian Prabowo ngotot minta diberi potensi menjawab secepatnya soal kader partainya yang dicalonkan di Pemilu 2024, padahal mantan napi korupsi.

“Tunggu mbak Nana, tunggu mbak. Aku mau jawab dulu,” pinta Prabowo tegas.

“Dua kandidat itu telah saya coret,” ucapnya sambil bersilat disambut teriak tepuk tangan penonton.

Kemudian Nana kembali menegaskan apakah dua kader tersebut akan dicoret dari pencalonan Partai Gerindra.

“Anda akan mencoret, sebentar saya mau tetapkan dulu,” tanya balik Nana.

“Sudah saya coret,” jawab Prabowo tegas.

“Karena kandidat legislatif kita saya kira berapa belas ribu itu, adakala verifikasinya lolos,” tambahnya.

Nana kembali memastikan, “tapi begitu Anda tahu?”

“Coret, coret, coret,” jawab Prabowo berkali-kali.

Hukuman Terberat Bagi Koruptor model Prabowo

Kemudian Najwa Shihab kembali bertanya, apa eksekusi terberat model Prabowo bagi koruptor.

Menurut Prabowo, eksekusi bagi koruptor yang dipraktekkan kini telah cukup menghasilkan efek jera.

Sebab, lanjutnya, para koruptor disita nyaris semua kekayaannya dan dimiskinkan, selain juga hukumannya yang cukup panjang sampai berapa puluh tahun.

“Saya kira, asal kita lakukan dengan benar, ini cukup jera,” ucap Prabowo.

Dia juga menyinggung soal prospek penduduk yang ingin negara menghukum mati napi problem korupsi.

“Saya tahu maksud beberapa orang, maunya kan eksekusi mati seumpama di Tiongkok ya kan,” tanya Prabowo.

“Ternyata, orang jikalau nekat ya nekat aja. Di Tiongkok telah ada eksekusi mati, masih ada korupsi yang besar-besaran di sana,” tambahnya.

Menurutnya, perlu metode yang bagus untuk menangani korupsi di negeri ini tanpa mesti menerapkan eksekusi mati.

“Jadi jikalau menurut saya cara menangani korupsi, kita mesti mulai dengan sistemik. Sistemnya dibuat,” kata Prabowo.

Naikan Gaji ASN/Pejabat Biar Tak Korupsi ala Prabowo

Salah satu penyelesaian yang dipersiapkan Prabowo dalam menangani korupsi merupakan naikkan honor ASN dan pejabat di pemerintahan serta berikan kepraktisan pelayanan yang memadai.

Dia mencontohkan seumpama tahun ini, pemerintah memaksimalkan honor para ASN, Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia sampai delapan persen.

“Menurut saya sehabis saya hitung, kekayaan negara kita dan potensi sebagainya, kita bisa memaksimalkan secara signifikan honor nyaris semua pejabat yang punya wewenang menentukan,” kata Prabowo.

“Saya kira itu yang dapat kita lakukan,” tambahnya.

Dijelaskannya, ada beberapa rujukan di negara-negara potongan Afrika yang pejabat-pejabatnya sukses menjalankan kiprah selama lima tahun, diberikan bonus yang cukup besar di ujung masa kerjanya.

“Kemudian jikalau kita lihat rujukan di banyak negara, untuk pejabat-pejabat tertentu disiapkan rumah sakit, ia bisa berobat dengan baik dan gratis,” kata Prabowo.

“Disiapkan juga rumah, ia pensiun ia bisa punya rumah sendiri, lalu anak-anaknya bisa sekolah asal menyanggupi tolok ukur akademis,” tambahnya.

Sejumlah kepraktisan menurutnya bila diberikan terhadap pejabat, pasti akan meminimalisir korupsi di negeri ini.

“Jadi istilahnya dibagi kompensasi dalam bentuk pelayanan, saya kira ini bisa banyak meminimalisir korupsi,” pungkasnya.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Bagikan

Also Read