Kisah Lulusan S3 Jadi Muthawif Maktour Di Tanah Suci

moch akbar fitrianto

Bagikan

Kisah Lulusan S3 Makara Muthawif Maktour di Tanah Suci

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Keberhasilan penyelenggaraan umrah dan haji tidak lepas dari jasa para Muthawif di Tanah Suci.

Muthawif ialah orang yang menjadi pemandu ibadah haji dan umrah untuk para jemaah.

Salah satunya, yakni Irwan Sasmita, sosok Muthawif yang menolong para jemaah dari biro travel haji dan umrah, Maktour.

Irwan ialah seorang Muthawif yang memiliki gelar akademik cukup tinggi. Dirinya ialah lulusan kegiatan doktoral Hukum Islam di Universitas Islam Indonesia (UII).

Meski memiliki gelar akademik sampai S3, tetapi Irwan mengaku berasal dari keluarga sederhana.

Dirinya mengaku tidak mengira sanggup meraih jenjang S3.

“Saya berasal dari kampung. Kedua orang bau tanah saya tergolong yakni keluarga yang sederhana. Makara dalam anggapan saya dan planning saya tidak ada tergambar saya akan menempuh S3,” ujar Irwan dikala diwawancarai Tribunnews.com, Sabtu (10/2/2024).

Perjuangan akademik Irwan dimulai dikala dirinya menempuh pendidikan S1 jurusan Pendidikan Agama Islam dan menjadi santri pada Mahad Aly di Yayasan Munirul Arifin Nahdlatul Wathan (YANMU NW) Praya, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Setelah mengabdi, Irwan mendapat tawaran beasiswa untuk berkuliah pascasarjana di UIN Mataram.

Meski sudah menempuh pendidikan S2, tetapi Irwan tetap mengabdi di YANMU NW) Praya. Hingga jadinya dirinya mendapat tawaran beasiswa S3 jurusan Ekonomi Islam di Universitas Islam Indonesia (UII).

“Jadi mengikuti namanya pergolakan atau romantisme kehidupan itu, saya seumpama air yang ngambil. Saya jalani saja Dan jadinya saya mendapat gelar S3,” tutur Irwan.

Irwan mengungkapkan usaha mendapat gelar S3 ini semudah. Banyak rintangan dan persoalan yang dihadapinya selama berkuliah.

Namun Pandemi Covid-19 memiliki keberkahan tersendiri terhadap Irwan. Kondisi pandemi yang menuntutnya untuk di rumah, menghasilkan Irwan sukses menyelesaikan ajuan dan cobaan disertasi.

“Dan di penghujung Ketika kehidupan insan sudah normal. Covid-nya sudah akan berakhir, saya sanggup maju untuk cobaan kelayakan, lalu cobaan tertutup dan cobaan terbuka,” tutur Irwan.

Selepas menempuh jalur akademis, Irwan menentukan sekolah di Kota Suci Mekkah dengan berbekal beasiswa dari pesantren.

Selama sekolah di Mekkah, Irwan berjumpa banyak rekannya yang juga berasal dari Lombok.

Ternyata banyak sobat Irwan yang menjadi Muthawif di Maktour.

Itulah langkah pertama Irwan berkenalan dengan Maktour. Dirinya lalu menentukan menjadi Muthawif di Maktour.

Irwan mengaku banyak pengalaman berkesan selama menjadi Muthawif di Maktour.

Hubungan menjadi Muthawif Maktour, menurut Irwan, sanggup mengembangkan rasa kekeluargaan dengan jemaah asal Indonesia.

“Jadi di saat menjadi Muthawif untuk sesama bangsa Indonesia warga Indonesia, relasi kekeluargaan kita dapatkan, ukhuwah wathaniyah kita ada. Jalinan kekeluargaan juga ada,” kata Irwan.

Menurut Irwan, Maktour memiliki kriteria yang sungguh bermutu dalam memamerkan pelayanan terhadap jemaah.

Para Muthawif, kata Irwan, mendapat training dan pembekalan mudah-mudahan sanggup pelayani jemaah dengan baik.

“Di Maktour, di samping kita melayani tamu tamu Allah. Kita juga diberikan pembekalan. kita diberikan pelatihan. Bagaimana menjamu tamu Allah yang baik. Bagaimana memperhatikan jemaah dengan baik. lalu kita diajarkan planning mudah-mudahan tamu Allah SWT puas dengan layanan di tanah suci,” terperinci Irwan.

Maktour, kata Irwan, memiliki kriteria yang sungguh bagus dalam pinjaman layanan yanh bermutu untuk jemaah.

Sosok pimpinan YANMU NW Praya, Prof. Dr. TGH. Zaenal Arifin Munir, Lc., M.Ag, menurut Irwan, memiliki andil besar pada dirinya dari segi spiritual dan emosional.

Dirinya mengaku mendapat pengarahan untuk berkuliah di S2 dan S3 dari TGH Zaenal Arifin.

“Di samping mengarahkan dan memamerkan pedoman dan yang tidak kalah pentingnya yakni memamerkan beasiswa untuk nelanjutkan studi saya di S2, S3 sampai ke Mekkah,” ungkapnya.

Irwan berharap Maktour terus menjadi travel nomor satu di Indonesia dan berupaya memamerkan pelayanan yang terbaik terhadap jemaah.

“Semakin banyak untuk menentukan travel maktour menjadi jembatan ke Baitullah. Saya saya merasa terhormat juga sanggup bergabung dan sanggup melayani Tuhan,” pungkas Irwan.

Bagikan

Also Read

Tags