12 Hasil Survei Capres 2024 Modern Lengkap Elektabilitas Tertinggi Kandidat Presiden Di Jawa Timur

moch akbar fitrianto

Bagikan

12 Hasil Survei Capres 2024 Terbaru Lengkap Elektabilitas Tertinggi Calon Presiden di Jawa Timur

BANGKAPOS.COM – Inilah 12 hasil survei capres 2024 modern terkait kekuatan elektabilitas tertinggi kandidat presiden, tergolong peta elektabilitas di Jawa Timur dari LSI.

Hasilnya, sebanyak 9 forum survei, tergolong yang menjalankan jajak usulan khusus di Jawa Timur, menempatkan Prabowo – Gibran selaku pasangan dengan elektabilitas tertinggi.

Sementara 3 yang lain menempatkan pasangan Ganjar- Mahfud selaku raja elektabilitas terkuat.

Adapun 12 forum survei tersebut di antaranya Indikator Politik Indonesia, LSI, Lembaga Pusat Polling (Puspoll) Indonesia, Lembaga Survei Nasional, Lembaga riset dan survei Indonesia Political Expert (IPE) hingga Lembaga Survei Indonesia Data Insight dan PRC, Survei Median, Ipsos, IPO, Survei Gali Data sudah merilis hasil survei mereka.

Hasilnya, 8 forum survei menempatkan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka selaku pasangan kandidat Presiden dan Wapres dengan elektabilitas tertinggi.

Sementara 3 forum survei, yakni Indonesia Data Insight Survei, Indonesia Politics Expert (IPE) dan Survei Galidata menempatkan Ganjar – Mahfud selaku paslon yang punya keistimewaan dari segi elektabilitas.

Adapun khusus LSI pada Januari ini merilis hasil sigi yang memotret elektabilitas di Jawa Timur, dan pasangan Prabowo-Gibran keluar selaku yang terkuat.

Perlu dicatat, hasil survei elektabilitas ini ialah jajak usulan yang dirilis pada Januari mendekati debat ketiga ya.

Sejauh ini, belum ada forum survei yang jajak pandapatnya dilaksanakan sehabis debat ketiga.

Sehingga tak sanggup ditarik kesimpulan pula apakah akhirnya sudah terpengaruh hasil debat ketiga selesai survei bertepatan dengan penyelenggaraan debat ketiga.

Lebih lengkap, berikut ini 12 hasil survei capres 2024 modern peta elektabilitas kandidat presiden tertinggi tergolong di Jawa Timur :

1. Survei Galidata

Elektabilitas pasangan Calon (Paslon) Ganjar Pranowo-Mahfud MD unggul terhadap Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Ganjar-Mahfud mendapatkan 35,3 persen disusul Prabowo-Gibran 33,2 persen dan Anies-Muhaimin 27,1 persen.

Tidak cuma unggul pada simulasi tiga paslon, Ganjar-Mahfud juga mengungguli pertandingan simulasi head to head (dua paslon) terhadap Prabowo-Gibran maupun Anies-Muhaimin.

Demikian survei modern Gagas Lintas Data (Galidata) yang dipublikasikan pada Kamis 11 Januari 2024.

Direktur Eksekutif Galidata.id Bey Arif Budiman di saat pertemuan pers Survei Nasional Peta Elektoral Pemilu 2024 Gagas Lintas Data (Galidata.id) di wilayah Jakarta Pusat pada Kamis (11/1/2024) menjelaskan, dalam survei elektabilitas capres-cawapres top of mind, pertanyaan yang diajukan yakni “Apabila di sekarang ini dilaksanakan penyeleksian presiden dan wakil presiden, siapa yang bapak/ibu pilih (menunjukkan gambar calon)?”

Survei menyampaikan Anies-Muhaimin menjangkau 27,1 persen, Prabowo-Gibran 33,2 persen, Ganjar-Mahfud 35,3 persen dan tidak tahu atau tidak jawab 4,4 persen.

Pada survei elektabilitas capres-cawapres simulasi surat suara, pertanyaan yang diajukan “Apabila di sekarang ini dilaksanakan penyeleksian presiden dan wakil presiden, siapa yang bapak/ibu pilih (Simulasi responden mencoblos Surat Suara).”

Survei menyampaikan Anies-Muhaimin menjangkau 26,1 persen, Prabowo-Gibran 33,3 persen, Ganjar-Mahfud 36,2 persen dan tidak tahu atau tidak jawab 4,4 persen.

“Hasil ini menyampaikan bahwa penyeleksian presiden akan berjalan dua putaran. Tidak ada pasangan kandidat yang lebih 51 persen suara,” kata Bey.

Dalam survei head to head paslon nomor urut 2 vs nomor urut 3 pertanyaan yang diajukan “Apabila dilaksanakan putaran kedua pilpres pada hari ini, siapa pasangan kandidat presiden dan wakil presiden yang Bapak/ibu pilih?”

Prabowo-Gibran menjangkau 40,2 persen dan Ganjar-Mahfud menjangkau 49,3 persen.

Sedangkan responden yang tidak tahu atau tidak menjawab terdapat 10,5 persen.

Head to head paslon nomor urut 1 vs nomor urut 2 pertanyaan yang diajukan “Apabila dilaksanakan putaran kedua pilpres pada hari ini, siapa pasangan kandidat presiden dan wakil presiden yang Bapak/ibu pilih?”

Prabowo-Gibran menjangkau 50,2 persen dan Anies-Muhaimin menjangkau 43 persen.

Sedangkan responden yang tidak tahu atau tidak menjawab terdapat 6,8 persen.

Head to head paslon nomor urut 1 vs nomor urut 3 pertanyaan yang diajukan “Apabila dilaksanakan putaran kedua pilpres pada hari ini, siapa pasangan kandidat presiden dan wakil presiden yang Bapak/ibu pilih?”

Ganjar-Mahfud menjangkau 55 dan Anies-Muhaimin menjangkau 39 persen.

Sedangkan responden yang tidak tahu atau tidak menjawab terdapat 6 persen.

Untuk survei area over sample di Jawa Barat survei menyampaikan Anies-Muhaimin menjangkau 28,1 persen, Prabowo-Gibran 40 persen dan Ganjar-Mahfud 22 persen.

Sedangkan responden yang tidak tahu atau tidak jawab sebesar 9,9 persen.

Untuk survei area over sample di Jawa Tengah survei menyampaikan Anies-Muhaimin menjangkau 24 persen, Prabowo-Gibran 27 persen dan Ganjar-Mahfud 43,7 persen.

Sedangkan responden yang tidak tahu atau tidak jawab sebesar 5,3 persen.

Untuk survei area over sample di Jawa Timur survei menyampaikan Anies-Muhaimin menjangkau 30 persen, Prabowo-Gibran 27,6 persen dan Ganjar-Mahfud 37,1 persen.

Sedangkan responden yang tidak tahu atau tidak jawab sebesar 5,3 persen.

Survei dilaksanakan pada rentang 24 Desember 2023 hingga dengan 6 Januari 2024 di seluruh wilayah Indonesia.

Penetapan proporsi sampel di masing-masing kabupaten/kota menggunakan proporsi populasi nasional (Purposive Sampling).

Sampel sruvei sebanyak 1.200 responden, sampling error 2,83 persen dengan tingkat keyakinan 95 persen.

Survei juga menjalankan over sampel sebesar masing-masing 800 responden di provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Margin of Error (MoE) di masing-masing provinsi tersebut 3,2 persen.

Kriteria ampel ialah warga Negara Indonesia memiliki hak pilih, berusia 17 tahun atau sudah menikah, dan terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Sebesar 20 persen dari Responden diuji validasi (kontrol) dengan tata cara withness dan Spot Check.

Survei Galidata

Tiga Paslon

Anies-Muhaimin 27,1 persen
Prabowo-Gibran 33,2 persen
Ganjar-Mahfud 35,3 persen
Tidak jawab 4,4 persen
Head to head

Simulasi 1

Prabowo-Gibran 40,2 persen
Ganjar-Mahfud 49,3 persen
Tidak menjawab 10,5 persen
Simulasi 2

Prabowo-Gibran 50,2 persen
Anies-Muhaimin 43 persen
Tidak menjawab 6,8 persen
Simulasi 3

Ganjar-Mahfud 55 persen
Anies-Muhaimin 39 persen
Tidak menjawab 6 persen

2. Survei Ipsos

Pasangan kandidat (paslon) nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming kian mendekati kemenangan Pilpres 2024.

Elektabilitas Prabowo-Gibran capai 48,05 persen, cuma butuh 2 persen lagi untuk menegaskan langkah menuju Istana Negara.

Demikian hasil riset Ipsos Public Affair, forum survei berkantor sentra di Paris, Prancis periode 27 Desember 2023-5 Januari 2024.

Peneliti Ipsos Arif Nurul Imam pada Rabu 10 Januari 2024 menjelaskan, dinamika pemilih mengalami perubahan dan memiliki pengaruh pada peta persaingan elektoral.

Kata Arif, imbas Presiden Jokowi kian nyata.

Terbukti elektabilitas Prabowo-Gibran meningkat.

Dia menyinari migrasi pemilih Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 ke paslon 02 yang disokong Koalisi Indonesia Maju (Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat dan PAN).

Lanjut dia, Prabowo-Gibran mendapat soliditas bantuan yang kuat. Hanya 13 persen yang masih sanggup berubah.
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar terdapat 15 persen pendukungnya yang masih sanggup bergeser. Lalu, 20 persen pemilih Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang masih buka kesempatan ubah pilihan.

Dibandingkan data survei selesai November 2023, Prabowo-Gibran kembali mengalami peningkatan dari 42,66 persen menjadi 48,05 persen.

Anies-Muhaimin condong stagnan dari 22,13 persen menjadi 21,80 persen.

Ganjar-Mahfud dari 22,95 turun 18,35 persen. Undecided voters (belum menegaskan pilihan) turun dari 12,26 turun ke 11,80.

Approval rating (tingkat kepuasan) terhadap Presiden Jokowi naik dari 65 persen di November menjadi 74 persen di Desember 2023.

Paslon yang dianggap melanjutkan jadwal Jokowi besar kemungkinan akan mendapat imbas elektoral.

Survei melibatkan 2.000 responden di 34 Provinsi di Indonesia. Pola pengambilan data dengan multistage randomsampling, tata cara wawancara tatap tampang menggunakan aplikasi Ipsos Ifield Computer-Assisted Personal Interviews (CAPI). Margin of error survei plus minus 2,19 persen, dengan tingkat keyakinan 95 persen.

Survei Ipsos (November-Desember 2023):

  • Prabowo-Gibran 42,66 – 48,05 persen
  • Anies-Muhaimin 22,13 – 21,80 persen
  • Ganjar-Mahfud 22,95 – 18,35 persen
  • Undecided 12,26 – 11,80 persen

3. Survei Ipo

Hasil survei modern Indonesia Political Opinion (IPO) terkait elektabilitas kandidat presiden (capres) dan kandidat wakil presiden (cawapres) periode 1-7 Januari 2024 sudah dirilis.

Pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, unggul di posisi pertama.

Kemudian paslon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar melekat di posisi kedua, mengungguli paslon nomor 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Hasil survei IPO menyampaikan elektabilitas Prabowo-Gibran 42,3 persen.

Anies-Muhaimin (AMIN) 34,5 persen, dan Ganjar-Mahfud 21,5 persen.

“Jarak elektabilitas AMIN dan dan Prabowo-Gibran kini cuma terpaut 7,9 persen,” papar Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, Rabu (10/1/2024).

Menurut Dedi, elektabilitas Anies mengalami penguatan meninggalkan Ganjar secara signifikan.

“Hal ini alasannya yakni beberapa faktor. Anies dianggap meyakinkan dalam paparan ide dan rencana kerja, juga dipengaruhi intensitas Anies dalam berkomunikasi dengan masyarakat, tergolong lewat media sosial,” terang Dedi.

Selain itu, ketokohan Anies dinilai cukup kokoh dikenang publik selaku kandidat pemimpin yang memiliki wibawa.

“Setidaknya suasana ini menghasilkan pilpres lebih mungkin berjalan dua putaran, dengan sebaran elektabilitas yang ada, akan sukar dilaksanakan pilpres satu putaran.”

“Hal ini membangun kesempatan Anies sanggup membalikkan suasana pada putaran kedua nanti,” ujar Dedi.

4. Survei Indikator Politik Indonesia

Mengutip Tribun Kaltim, hasil survei Indikator Politik Indonesia menyampaikan paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memiliki kesempatan untuk menang satu putaran.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhannudin dalam paparannya secara daring, Sabtu (6/1/2024) menyampaikan hal tersebut tercermin dari elektabilitas Prabowo-Gibran yang unggul jauh ketimbang dua paslon lainnya.

Adapun menurut survei yang digelar pada 25-27 Desember 2023, paslon dari Koalisi Indonesia Maju menjangkau elektabilitas hingga 46,9 persen.

Angka tersebut melonjak jauh meninggalkan paslon nomor urut 1, Anies-Muhaimin dengan elektabilitas 23,2 persen; dan paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraup elektabilitas sebesar 22,2 persen.

“Tidak menutup kemungkinan satu putaran terjadi. Ada kemungkinan itu, ada peluang,” kata Burhannudin.

Kendati demikian, Burhanuddin memberi catatan bahwa paslon nomor urut 2 masih mesti menjalankan banyak gebrakan untuk meraih angka lolos satu putaran.

Ia menyampaikan salah satu yang perlu diwaspadai oleh paslon 02 yakni stagnansi suara.

“Artinya perlu ada terobosan lain,” ujar Burhanuddin.

5. Lembaga Survei Indonesia Data Insight

Berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia Data Insight (Id-Insight) pada 1.200 orang, didapatkan popularitas kandidat presiden (capres) di saat ini, yakni capres 1 Anies Baswedan, capres 2 Prabowo Subianto, dan capres 3 Ganjar Pranowo sama-sama kuat.

Namun, tingkat keterkenalan tidak dibarengi dengan ketersukaan dan keterpilihan.

“Popularitas kandidat capres dan cawapres rata-rata sudah cukup tinggi, tetapi tidak cukup paralel dengan tingkat ketersukaan pemilih,” Kata Direktur Eksekutif sekaligus Peneliti Senior di Lembaga Indonesia Data Insight (Id-Insight), John Muhammad, dalam acara rilis Hasil Survei Nasional Peta Politik Jelang Pemilu 2024 diadakan di Hotel Amaris, Juanda, Kamis (4/1/2023).

Ia mengungkapkan, tingkat keterkenalan Prabowo tertinggi 97,9 persen, Ganjar 97,1 persen, dan Anies 95,8 persen .

Namun, sambungnya, tingkat ketersukaan Prabowo cuma 69,8 persen.

Angka itu lebih rendah ketimbang Ganjar yang meraih 74,4 persen.

Sementara itu, angka ketersukaan Anies juga lebih rendah ketimbang Ganjar yang cuma 59,3 persen.

Bagaimana dengan tingkat keterpilihan Prabowo? Menurut idinsight mencatat elektabilitas Prabowo dalam pertanyaan terbuka di angka 33,8 persen.

Angka ini masih lebih tinggi ketimbang Anies Baswedan di 21,2 persen.

Akan tetapi masih kalah dengan Ganjar yang berada di angka 34,7 persen.

“Jika Pemilu dilaksanakan hari ini, maka hasil bunyi yang diperoleh Ganjar-Mahfud mengungguli pasangan Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin dengan perolehan 38,3 persen ,” ungkap John.

6. Puspoll Indonesia

Lembaga Pusat Polling (Puspoll) Indonesia merilis hasil survei nasional elektabilitas capres-cawapres.

Survei ini dilaksanakan pada 11-18 Desember 2023 dengan menggunakan metodologi multi stage random sampling.

Melibatkan 1.220 responden yang diwawancarai dengan tatap muka.

Margin of error (MoE) sebesar 2,83 persen dan tingkat keyakinan meraih 95 persen.

Berikut selengkapnya hasil elektabilitas masing-masing pasangan capres-cawapres:

– Anies dan Cak Imin: 26,1 persen

– Prabowo dan Gibran: 41 persen

– Ganjar-Mahfud: 27,6 persen

Sementara itu, data elektabilitas tersebut masih menyisihkan angka undecided voters sebanyak 5,3 persen.

Pendiri Puspoll, Muslimin Tanja menyampaikan Pilpres akan berjalan dua putaran.

Paslon nomor urut 1 sukar cuma meraih satu putaran dan pasangan nomor 3 berpeluang masuk putaran kedua.

Ia juga mengungkapkan, ada tiga aspek yang memuluskan langkah Ganjar -Mahfud ke putaran kedua Pilpres 2024.

Faktor pertama yakni Pilpres satu putaran tidak kongkret alasannya yakni tingkat elektabilitas Prabowo-Gibran jauh dari 50 persen.

7.Lembaga Survei Nasional (LSN)

Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis survei elektabilitas tiga pasangan kandidat presiden dan kandidat wakil presiden pada Pemilu 2024.

Hasilnya, elektabilitas paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, unggul atas dua paslon lainnya.

Survei digelar pada 28 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024 dengan melibatkan 1.420 responden dari dari 38 provinsi. Para responden diambil secara acak sederhana.

Pengumpulan data survei dilaksanakan dengan tata cara telepon. Adapun margin of error survei +/- 2,6?ngan tingkat keyakinan 95 persen.

Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara menyebut, menurut survei itu, kalau pilpres dilaksanakan hari ini, maka Prabowo-Gibran yang mau menang.

“Prabowo-Gibran 49,5 persen, Anies-Cak Imin 24,3 persen, dan pasangan Ganjar-Mahfud 20,5 persen. Sementara yang tidak menjawab 5,7 persen.”

8. Survei Indonesia Politics Expert (IPE)

Indonesia Politics Expert (IPE) merilis hasil survei tentang elektabilitas pasangan kandidat presiden (capres) dan kandidat wakil presiden (cawapres) periode Agustus hingga Desember 2023.

Direktur Riset dan Survey IPE Agustanto Suprayoghi mengungkapkan, menurut hasil survei IPE pasangan capres-cawapres nomor urut 03 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menduduki peringkat pertama dibandingkan pasangan lain.

Hasil survei Agustus – September pasangan Ganjar-Mahfud mendapat persentase 30,45 persen.

Lalu pada survei November akhirnya naik 32,78 persen.

Dan pada Desember elektabilitas keduanya kembali naik menjadi 33,57 persen .

“Kenaikan elektabilitas 03 memiliki relevansi yang cukup kokoh dengan figur idaman capres-cawapres yang diharapkan penduduk bersahabat dengan rakyat, bebas KKN jujur dipercaya,” kata Agustanto, Selasa (2/1/2024).

9. Lembaga Ide Cipta Research and Consulting (ICRC)

Lembaga Ide Cipta Research and Consulting (ICRC) merilis hasil survei terkait elektabilitas capres dan cawapres selama periode Desember 2023.

Hasilnya, paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD melekat paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Ganjar-Mahfud berada di urutan kedua dengan capaian 29,1 persen, melekat Prabowo-Gibran di urutan pertama dengan hasil 39,4 persen.

Sementara paslon nomor urut 3 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) berada di urutan terakhir dengan perolehan 25,6 persen.

Kemudian yang belum tentukan sebesar 4,4 persen, belakang layar 1,0 persen dan tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 0,5 persen dengan total 5,9 persen.

Direktur Eksekutif ICRC Hadi Suprapto Rusli menyampaikan kalau Ganjar-Mahfud mesti memperbesar perolehan bunyi di Provinsi Jawa Barat.

Hadi menyertakan Pilpres 2024 juga potensial dilaksanakan dalam dua putaran. Hal itu, menurut data modern survei ICRC periode Desember 2023.

“Jika dilihat dari data survei ICRC modern ini, maka Pilpres 2024 masih diprediksikan akan terjadi dua putaran,” ucap Hadi.

10. Survei LSI di Jawa Timur

Survei LSI menempatkan elektabilitas kandidat presiden dan wakil presiden Prabowo – Gibran selaku yang tertinggi di Jawa Timur, unggul atas pasangan Anies – Cak Imin dan Ganjar- Mahfud.

Hasil Elektabilitas pasangan kandidat presiden dan kandidat wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Jawa Timur berada di posisi pertama dengan perolehan bunyi sebesar 46,7 persen.

Dengan perolehan bunyi itu, Prabowo-Gibran mengungguli dua paslon yang lain yakni paslon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhamimin Iskandar (Cak Imin) serta paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang masing-masing mendapatkan persentase sebanyak 16,2 persen dan 26,6persen suara.

Hal itu terungkap dari hasil survei teranyar Lembaga Survei Indonesia (LSI) bertajuk “Peta Terkini Kompetisi Pemilu 2024 di Jawa Timur” yang dirilis secara virtual pada Jumat (5/1/2023).

“Prabowo Subianto-Gibran berada di urutan pertama untuk perolehan bunyi kalau pemilu presiden diadakan pada di saat survei dilakukan, yakni di angka 46,7 persen. Kemudian disusul dengan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan 26,6 persen, dan pasangan Anies-Muhaimin Iskandar di angka 16,2 persen ,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dikutip dari Tribunnews

Djayadi mengungkap potensi adanya putaran kedua dalam Pilpres 2024.

Jika lanjut ke putaran kedua, kata Djayadi, dua paslon yang mau berkompetisi yakni Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud MD.

“Karena posisi Anies berada di angka 16,2 persen,” sambung Djayadi.

Lebih lanjut Djayadi mengatakan, sebagian besar penduduk Jawa Timur (Jatim) yang puas dengan kinerja Joko Widodo (Jokowi), bakal menegaskan Prabowo-Gibran.

“Ada 82,7 persen pemilih yang menyatakan puas dengan kinerja Presiden Jokowi,” ujarnya.

“Di antara yang menyatakan puas itu, nyaris 50 persen mendukung Prabowo-Gibran. Kaprikornus tidak lagi ke Ganjar Pranowo,” sambungnya.

Adapun dalam klasifikasi tersebut, cuma 28,6 persen warga Jatim yang puas dengan kinerja Jokowi dan menegaskan Ganjar-Mahfud.

Sementara 13,8 persen yang lain mendukung Anies-Muhaimin.

Selain itu, tingkat keterpilihan Prabowo-Gibran juga tinggi di klasifikasi warga Jawa Timur yang menegaskan Jokowi-Ma’ruf pada pilpres periode sebelumnya.

Sebanyak 43,9 persen penunjang Jokowi di 2019 menegaskan paslon dari Koalisi Indonesia Maju. Kemudian 35,2 persen mendukung Ganjar-Mahfud, dan segelintir lainnya, yakni 14,4 persen yang lain menegaskan Anies-Muhaimin.

Sementara di basis pemilih Prabowo di 2019, penunjang Ketua Umum Partai Gerindra di Jawa Timur masih loyal pada pilihannya. Mayoritas penunjang Prabowo, yakni 66,3 persen tetap akan menegaskan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

Sementara bantuan untuk Anies-Muhaimin sebesar 23,3 persen , dan cuma 7,8 persen warga Jawa Timur pemilih Prabowo di 2019 akan menegaskan Ganjar-Mahfud.

“Pemilih Prabowo Subianto (di 2019) cukup solid mendukung kembali Prabowo Subianto di Jawa Timur,” ucap Djayadi.

Secara keseluruhan di Jatim, kalau pilpres diadakan pada di saat survei dilakukan, maka pasangan Prabowo-Gibran Raka akan keluar selaku pemenang dengan tingkat keterpilihan 46,7 persen , disusul Ganjar-Mahfud yang mendapat bantuan 26,6 persen , dan Anies-Imin di angka 16,2 persen . Masih ada sekitar 10,4 persen pemilih yang belum tentukan pilihannya atau tidak menjawab.

Untuk diketahui, Lembaga Survei Indonesia menjalankan survei ini pada periode 16 hingga 28 Desember 2023 dengan total sampel sebanyak 8.800 responden di Provinsi Jawa Timur.

Ribuan responden tersebut diperoleh lewat teknik multistage random sampling dengan margin of error sebesar +/- 1,1?n tingkat keyakinan di angka 95 persen .

11. Survei PRC

Hasil survei modern Politika Research and Consulting (PRC) menyampaikan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar potensial melaju ke putaran kedua Pilpres 2024.

Survei PRC yang dirilis pada Jumat (5/1/2024) menyampaikan Ganjar Pranowo-Mahfud MD diprediksi keok di putaran pertama.

Survei yang dilaksanakan pada 20-27 Desember 2023 menyampaikan Prabowo-Gibran unggul dengan 42,4 persen.

Anies-Muhaimin berada di posisi kedua dengan 28,0 persen.

Sedangkan Ganjar-Mahfud di urutan terakhir dengan 21,8 persen.

Selain itu 5,0 persen responden menegaskan belakang layar atau belum menegaskan pilihan, dan 2,8 persen tidak tahu/tudak menjawab.

Survei ini dilaksanakan terhadap 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi, dengan margin of error +/- 2,7 persen.

Direktur Eksekutif Politika Research and Consulting, Rio Prayogo, menyampaikan Pilpres 2024 satu putaran nyaris mustahil.

“Satu putaran rasanya akan sukar tercapai, maka yang mau terjadi akan ada dua putaran.”

“Dan pasangan yang relatif sanggup menyanggupi syarat itu yakni pasangan 02 (Prabowo-Gibran) dan pasangan 01 (Anies-Muhaimin),” ujarnya, Jumat.

12. Survei Median

Lembaga Survei Median merilis hasil survei modern soal elektabilitas kandidat presiden (capres) dan kandidat wakil presiden (cawapres).

Dalam survei terbaru, capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menempati posisi pertama dengan angka 43,1 persen.

“Jadi Prabowo Subianto itu kini angkanya 43,1 persen masih diurutan pertama,” kata Peneliti senior Median, Ade Irfan Abdurrahman dalam pertemuan pers, Senin (8/1/2023).

Di posisi kedua ada capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan angka 26,8 persen.

Sementara itu, capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di peringkat ketiga dengan angka 20,1 persen.

Menurut Ade, kalau dibandingkan dengan survei Median periode bulan November 2023, Anies-Muhaimin sukses naik ke posisi kedua.

Sedangkan Ganjar-Mahfud turun. “Ini kurang lebih trennya, Prabowo Gibran sukses mengklaim jarak. Sementara Anies Muhaimin sukses naik ke posisi dua. Sedangkan Ganjar Mahfud turun ke posisi tiga,” ujar Ade.

Pada survei median periode November lalu, Prabowo-Gibran mendapat angka 37,0 persen. Ganjar-Mahfud sebesar 26,7 persen

Sedangkan Anies-Muhaimin di angka 25,4 persen. “Dari angka ini bekerjsama Anies naiknya kurang lebih sekitar satu persen gitu ya. Sementara yang turun drastis itu memang Ganjar dari 26,7 persen menjadi 20,1 persen,” kata Ade.

Adapun survei Median dilaksanakan pada 23 Desember 2023-1 Januari 2024. Sebanyak 1.500 responden dari banyak sekali wilayah dilibatkan dalam survei ini.

Survei Median memiliki margin of error sebesar kurang lebih 2,53 persen pada tingkat keyakinan 95 persen.

Sampel esponden diseleksi secara acak dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender.

Prediksi Hasil Survei Setelah Debat

Perlu dicatat, hasil survei elektabilitas ini ialah jajak usulan yang dirilis pada Januari mendekati debat ya.

Artinya, hasil sigi sanggup dikatakan belum termakan bagaimana berlangsungnya debat capres pada Minggu (7/1/2024) malam.

Walau begitu, forum survei LSI Denny JA dan Litbang Kompas sudah mengungkap prediksi hasil survei elektabilitas capres sehabis debat, Minggu (7/1/2024) malam..

Seperti apa prediksi hasil survei sehabis debat ketiga? Simak ulasannya berikut ini:

1. Prediksi LSI Denny JA Soal Hasil Survei Elektabilitas Calon Presiden 2024

Menurut prediksi LSI Denny JA, elektabilitas kandidat presiden 2024 menurut hasil survei capres modern sehabis debat ketiga nantinya tak akan banyak berubah.

Sebab, menurut pengalamannya menjalankan survei, pemilih yang merubah opsi cuma sekitar 2 hingga 3 persen saja.

Berikut ini klarifikasi LSI Denny JA tentang hasil survei capres sehabis debat ketiga.

“Bagaimanakah elektabilitas para capres di sekarang ini sehabis debat yang ketiga di bulan Januari 2024?

Saya menonton dengan seksama debat yang lebih dari 2 jam antara Anies, Prabowo dan Ganjar, untuk tema-tema tentang Hubungan Internasional, Pertahanan, Keamanan dan Geopolitik.

Sebekum menjawab ini kita lihat dahulu posisi elektabilitas mereka sebelum Debat Capres yang ketiga, setidaknya dari dua lembaga.

Di ujung bulan Desember 2023, saya kutip data pertama dari LSI Denny JA.

Sebelum Debat Capres yang ketiga, bantuan terhadap Prabowo- Gibran sebesar 43,3 persen.

Rangking ke- 2: Anies Baswedan dengan Muhaimin di angka 25,3 persen.

Lalu Ganjar – Mahfud di angka 22,9 persen.

Prabowo- Gibran unggul telak sekali.

Jarak dan selisih elektabilitas mereka lebih dari 17 persen dibandingkan dua kompetitornya.

Data kedua dari Lembaga CSIS. Di ujung Desember 2023, forum ini juga mengeluarkan hasil survei, dengan angka yang mirip-mirip sekali.

Dalam survei CSIS, Prabowo- Gibran 43,7 persen . Lalu Anies-Muhaimin 26,1 persen. Kemudian Ganjar – Mahfud: 19,4 persen.

Baik LSI Denny JA, ataupun CSIS, sama hasilnya. Prabowo- Gibran unggul telak di angka 43 persen lebih.

Sama juga hasilnya. Jarak antara Prabowo-Gibran dengan dua kompetitornya di atas 17 persen.

Mengapa antara LSI Denny JA dan CSIS akhirnya mirip? Dua forum ini sama sekali tak ada komunikasi tentang elektabilitas capres, bahkan tentang apapun.

Hasilnya seolah-olah alasannya yakni dua forum ini menjalankan survei di momen yang sama, dengan metodologi yang SAH , yang sama.

Itulah hasil dari ilmu sosial yang unggul.

Jika sama metodologinya, dan sama juga momennya, maka akhirnya pun akan mirip-mirip.

LSI Denny JA juga memiliki data lain yang penting.

Di samping tingkat elektabilitas pasangan, LSI Denny JA juga menyinari variabel lain yang penting, yang membentuk elektabilitas individual.

Ini datanya. Prabowo sudah dipahami lebih dari 95 persen populasi. Ini tingkat pengenalan yang tinggi sekali, Premium.

Sementara Anies dan Ganjar dikenalnya masih di bawah 95 persen.

Tingkat kesukaan publik atas Prabowo juga di atas 80 persen. Ini juga angka favourability yang sungguh tinggi sekali.

Sementara Anies dan Ganjar, yang suka padanya di bawah bahkan 75 persen.

Selama saya menjalankan survei sejak Pilpres tahun 2004, sejak Pilpres yang pertama yang diseleksi rakyat secara langsung, yang pernah masuk dalam klasifikasi premium ini, dipahami di atas 95 persen digemari di atas 80 persen, gres sanggup diraih oleh dua orang saja.

Yaitu SBY di tahun 2009, di saat ia menang Pilpres satu putaran saja.

Dan Jokowi tahun 2018, di saat ia menang Pilpres untuk kedua kalinya.

Lalu bagaimana dengan pengaruh debat capres? Seberapa besar debat itu berpengaruh?

LSI Denny JA menjalankan survei di bulan Desember 2023.

Saat itu, survei juga merekam perdebatan capres sebelumnya.

Ini mengulangi data 5 tahun yang lalu. Setiap pilpres, LSI Denny JA menjalankan survei, yang juga berisi data soal debat capres.

Ternyata yang menonton debat itu sebanyak 47,5 persen dari populasi pemilih Indonesia. Tapi tak semua menonton penuh.

Ada yang menonton debat capres cuma satu menit saja, 5 menit saja, di bawah 10 menit.

Yang menonton debat secara penuh, dari permulaan hingga akhir, cuma 31 persen saja dari yang mengaku menonton debat capres.

Jika angkanya dikalikan, yang menonton debat capres secara Penuh cuma 14 hingga 15 persen saja dari populasi pemilih.

Lalu dari yang populasi yang menonton sarat debat presiden itu, seberapa banyak sehabis menonton, mereka merubah opsi mereka?

Ini datanya. Ternyata cuma 22,2 persen saja yang merubah pilihannya dari yang menonton debat secara penuh.

Karena yang menonton sarat itu cuma 14-15 persen saja, maka yang merubah pilihannya sehabis menonton debat cuma 2 persen hingga 3 persen saja.

Perubahan ini terjadi untuk semua kategori. Yaitu dari yang menegaskan menjadi tidak ingin memilih.

Dan sebaliknya. Juga dari capres A, B, dan C, yang bertukar posisi menegaskan capres lain.

Setelah debat ini pun, tak banyak elektabilitas capres yang berubah.

Kita sanggup buat hipotesis.

Di permulaan Januari 2024, elektabilitas Prabowo- Gibran masih di kisaran 43 persen lebih.

Kini, pasangan Prabowo- Gibran cuma memerlukan 7 persen saja aksesori bunyi untuk menang satu putaran.

Katakanlah kalau Prabowo- Gibran gagal menang satu putaran, maka yang timbul di putaran kedua, satu tiket lagi akan diperebutkan oleh pasangan Anies atau pasangan Ganjar.

Tapi baik Anies ataupun Ganjar, mereka memerlukan bantuan aksesori 8 persen hingga 10 persen lagi untuk lolos ke putaran kedua.

Ini suasana elektabilitas capres hari- hari ini, 36 hari menjelang hari pencoblosan.

Bagi Prabowo- Gibran untuk menang satu putaran saja, cuma butuh aksesori 7 persen.

Tapi untuk Anies atau Ganjar, untuk mereka masuk lolos ke putaran kedua, mereka memerlukan persentasi yang lebih besar lagi : 8 persen Hingga 10 persen.

Tahun gres 2024 menenteng kabar, Prabowo- Gibran di ambang kemenangan, baik menang satu putaran, atau menang dua putaran.”  dikutip dari Tribun Kaltim.

2. Prediksi Survei Litbang Kompas

Dikutip dari kompas.com, jajak usulan Litbang Kompas menyampaikan secara lazim dikuasai responden tetap pada pendiriannya untuk menegaskan kandidat presiden (capres) tertentu.

Berdasarkan survei yang berjalan Minggu (7/1/2024) itu, sebanyak 77,5 persen responden menyatakan tidak merubah arah dukungannya sehabis menyaksikan debat ketiga Pemilu Presiden 2024 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam.

“Nah mungkin kalau kita lihat angkanya saja, itu terlihat tidak terlampau besar (pemilih yang berganti pikiran) sekitar 10 persen. Karena memang tiga per empat dari publik itu sudah sanggup dikatakan sudah cukup mapan pilihannya,” tulis Peneliti Litbang Kompas Rangga Eka Sakti dikutip dari Kompas.id, Senin (8/1/2024).

Sementara itu jumlah responden yang menyatakan merubah opsi politiknya sebesar 10 persen.

Kemudian, sebanyak 12 persen responden menyatakan tidak tahu apakah bakal tetap pada pilihannya atau berganti haluan.

Rangga mengungkapkan, responden yang sanggup berganti anggapan sehabis menonton debat memang terhitung kecil kalau dipandang dalam konteks keseluruhan jumlah pemilih.

Tapi, kalau didasarkan pada hasil survei elektabilitas capres-cawapres Litbang Kompas yang berjalan November-Desember 2023, terdapat 28,7 persen responden yang belum menegaskan opsi atau undicided voters.

“Ketika kita menyaksikan dalam konteks tersebut, angka 10 persen ini menjadi signifikan nih. Kira-kira bagaimana debat-debat yang kemarin sudah dilaksankan dan nanti akan dilaksanakan itu sanggup memiliki pengaruh di bilik bunyi nanti,” tutur dia.

Adapun survei Litbang Kompas terkait tampilan capres dilaksanakan dengan mewawancarai 210 responden dari seluruh Indonesia yang diseleksi secara acak dari responden panel Litbang Kompas.

Responden diseleksi secara proporsional sesuai jumlah penduduk di masing-masing provinsi.

Menggunakan tata cara itu, survei memiliki tingkat keyakinan 95 persen dan margin of error observasi kurang lebih 6,76 persen dalam keadaan penarikan sampel secara sederhana.

Demikianlah 12 hasil survei capres 2024 modern terkait kekuatan elektabilitas tertinggi kandidat presiden, tergolong peta di Jawa Timur.(Tribunnews/ Tribun Kaltim/ Tribun Manado/ Bangkapos.com/ Dedy Qurniawan)

Bagikan

Also Read