TRIBUNTRENDS.COM – Sebulan jelang pemilu, bagaimana elektabilitas Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo?
Bulan Januari sehabis debat, beberapa forum survey merilis hasil survey elektabilitas Anies, Prabowo, dan Ganjar.
Siapakah paslon terkuat sebulan jelang pemilu menurut 6 forum survey?
Inilah polling capres terbaru, survei kandidat presiden 2024 terbaru, elektabilitas capres cawapres pasca debat ke 3 jelang Pilpres 2024.
Ulasan soal polling capres terbaru, survei kandidat presiden 2024 terbaru, elektabilitas capres cawapres pasca debat ke 3 jelang Pilpres 2024 sedang ramai diulas.
Diketahui, KPU sudah menggelar debat capres jilid III, Minggu (7/1/2024).
Lantas seberapa besar efek debat capres terhadap elektabilitas pasangan kandidat di Pilpres 2024?
Lembaga survei LSI Denny JA coba menampilkan analisis tentang hasil debat capres jilid III.
Bandingkan juga hasil analisis LSI Denny JA dengan forum survei lainnya.
Prediksi LSI Denny JA
Bagaimanakah elektabilitas para capres di sekarang ini sehabis debat yang ketiga di bulan Januari 2024?
Saya menonton dengan seksama debat yang lebih dari 2 jam antara Anies, Prabowo dan Ganjar, untuk tema-tema tentang Hubungan Internasional, Pertahanan, Keamanan dan Geopolitik.
Sebekum menjawab ini kita lihat dahulu posisi elektabilitas mereka sebelum Debat Capres yang ketiga, setidaknya dari dua lembaga.
Di ujung bulan Desember 2023, saya kutip data pertama dari LSI Denny JA.
Sebelum Debat Capres yang ketiga, pinjaman terhadap Prabowo- Gibran sebesar 43,3persen.
Rangking ke- 2: Anies Baswedan dengan Muhaimin di angka 25,3persen.
Lalu Ganjar – Mahfud di angka 22,9persen.
Prabowo- Gibran unggul telak sekali. Jarak dan selisih elektabilitas mereka lebih dari 17persen dibandingkan dua kompetitornya.
Data kedua dari Lembaga CSIS. Di ujung Desember 2023, forum ini juga mengeluarkan hasil survei, dengan angka yang mirip-mirip sekali.
Dalam survei CSIS, Prabowo- Gibran 43,7persen . Lalu Anies-Muhaimin 26,1persen. Kemudian Ganjar – Mahfud: 19,4persen.
Baik LSI Denny JA, ataupun CSIS, sama hasilnya. Prabowo- Gibran unggul telak di angka 43persen lebih.
Sama juga hasilnya. Jarak antara Prabowo-Gibran dengan dua kompetitornya di atas 17persen.
Mengapa antara LSI Denny JA dan CSIS karenanya mirip? Dua forum ini sama sekali tak ada komunikasi tentang elektabilitas capres, bahkan tentang apapun.
Hasilnya seakan-akan sebab dua forum ini menjalankan survei di momen yang sama, dengan metodologi yang SAH , yang sama.
Itulah hasil dari ilmu sosial yang unggul.
Jika sama metodologinya, dan sama juga momennya, maka karenanya pun akan mirip-mirip.
LSI Denny JA juga mempunyai data lain yang penting.
Di samping tingkat elektabilitas pasangan, LSI Denny JA juga menyinari variabel lain yang penting, yang membentuk elektabilitas individual.
Ini datanya. Prabowo sudah dimengerti lebih dari 95persen populasi. Ini tingkat pengenalan yang tinggi sekali, Premium.
Sementara Anies dan Ganjar dikenalnya masih di bawah 95persen.
Tingkat kesukaan publik atas Prabowo juga di atas 80persen. Ini juga angka favourability yang sungguh tinggi sekali. Sementara Anies dan Ganjar, yang suka padanya di bawah bahkan 75persen.
Selama saya menjalankan survei sejak Pilpres tahun 2004, sejak Pilpres yang pertama yang diseleksi rakyat secara langsung, yang pernah masuk dalam klasifikasi premium ini, dimengerti di atas 95persen disenangi di atas 80persen, gres dapat diraih oleh dua orang saja.
Yaitu SBY di tahun 2009, di saat ia menang Pilpres satu putaran saja. Dan Jokowi tahun 2018, di saat ia menang Pilpres untuk kedua kalinya.
Lalu bagaimana dengan efek debat capres? Seberapa besar debat itu berpengaruh?
LSI Denny JA menjalankan survei di bulan Desember 2023.
Saat itu, survei juga merekam perdebatan capres sebelumnya.
Ini mengulangi data 5 tahun yang lalu. Setiap pilpres, LSI Denny JA melalukan survei, yang juga berisi data soal debat capres.
Ternyata yang menonton debat itu sebanyak 47,5persen dari populasi pemilih Indonesia. Tapi tak semua menonton penuh.
Ada yang menonton debat capres cuma satu menit saja, 5 menit saja, di bawah 10 menit.
Yang menonton debat secara penuh, dari permulaan hingga akhir, cuma 31 persen saja dari yang mengaku menonton debat capres.
Jika angkanya dikalikan, yang menonton debat capres secara Penuh cuma 14 hingga 15 persen saja dari populasi pemilih.
Lalu dari yang populasi yang menonton sarat debat presiden itu, seberapa banyak sehabis menonton, mereka merubah opsi mereka?
Ini datanya. Ternyata cuma 22,2 persen saja yang merubah pilihannya dari yang menonton debat secara penuh.
Karena yang menonton sarat itu cuma 14-15 persen saja, maka yang merubah pilihannya sehabis menonton debat cuma 2 persen hingga 3 persen saja.
Perubahan ini terjadi untuk semua kategori. Yaitu dari yang menegaskan menjadi tidak ingin memilih.
Dan sebaliknya. Juga dari capres A, B, dan C, yang bertukar posisi menegaskan capres lain.
Setelah debat ini pun, tak banyak elektabilitas capres yang berubah.
Kita dapat buat hipotesis. Di permulaan Januari 2024, elektabilitas Prabowo- Gibran masih di kisaran 43 persen lebih.
Kini, pasangan Prabowo- Gibran cuma memerlukan 7 persen saja perhiasan bunyi untuk menang satu putaran.
Katakanlah kalau Prabowo- Gibran gagal menang satu putaran, maka yang timbul di putaran kedua, satu tiket lagi akan diperebutkan oleh pasangan Anies atau pasangan Ganjar.
Tapi baik Anies ataupun Ganjar, mereka memerlukan pinjaman perhiasan 8 persen hingga 10 persen lagi untuk lolos ke putaran kedua.
Ini suasana elektabilitas capres hari- hari ini, 36 hari menjelang hari pencoblosan.
Bagi Prabowo- Gibran untuk menang satu putaran saja, cuma butuh perhiasan 7persen.
Tapi untuk Anies atau Ganjar, untuk mereka masuk lolos ke putaran kedua, mereka memerlukan persentasi yang lebih besar lagi : 8 persen hingga 10 persen.
Tahun gres 2024 menenteng kabar, Prabowo- Gibran di ambang kemenangan, baik menang satu putaran, atau menang dua putaran
Hasil Survei Lainnya
1. PRC
Politika Research and Consulting (PRC) merilis hasil survei elektabilitas capres-cawapres pada Jumat (5/1/2024).
Survei ini dijalankan pada pada 20-27 Desember 2023.
– Prabowo-Gibran: 42,4 persen
– Anies-Cak Imin: 28,0 persen
– Ganjar-Mahfud: 21,8 persen
Sementara itu, 5,0 persen responden menegaskan diam-diam atau belum menegaskan pilihan, dan 2,8 persen tidak tahu/tudak menjawab.
Survei ini dijalankan terhadap 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi dengan margin of error +/- 2,7 persen.
2. Indikator Politik Indonesia
Indikator Politik Indonesia menjalankan survei elektabilitas capres-cawapres pada 23-24 Desember 2023 yang dirilis pada (26/12/2023). Hasilnya selaku berikut:
– Prabowo-Gibran: 46,7 persen
– Ganjar-Mahfud: 24,5 persen
– Anies-Cak Imin: 21,0 persen
Sampel dalam survei ini sebanyak 1.217 responden dan diseleksi lewat variasi metode Random Digit Dialing (RDD) (265 responden) dan Double Sampling (DS) (952 responden).
RDD merupakan proses pembangkitan nomor telepon secara acak sedangkan DS merupakan pengambilan sample secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap wajah yang dijalankan sebelumnya.
Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat keyakinan 95 persen, estimasi simple random sampling.
Wawancara dengan responden dijalankan lewat telepon oleh pewawancara yang sudah berpengalaman dan profesional.
3. LSN
Lembaga Survei Nasional (LSN) menjalankan pada 28 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024 dengan melibatkan 1.420 responden dari dari 38 provinsi. Para responden diambil secara acak sederhana.
Pengumpulan data survei dijalankan dengan metode telepon. Adapun margin of error survei +/- 2,6 persen dengan tingkat keyakinan 95 persen.
– Prabowo-Gibran: 49,5 persen
– Anies-Cak Imin: 24,3 persen
– Ganjar-Mahfud: 20,5 persen
Sementara itu, responden yang tak menjawab sebesar 5.7 persen.
4. Puspoll Indonesia
Lembaga Pusat Polling (Puspoll) Indonesia menjalankan survei pada 11-18 Desember 2023 dengan menggunakan metodologi multi stage random sampling. Berikut selengkapnya hasilnya.
– Prabowo-Gibran: 41 persen
– Ganjar-Mahfud: 27,6 persen
– Anies-Cak Imin: 26,1 persen
Sementara itu, data elektabilitas tersebut masih menyisihkan angka undecided voters sebanyak 5,3 persen.
Sebagai informasi, dalam survei ini Puspoll Indonesia melibatkan 1.220 responden yang diwawancarai secara tatap muka.
Kemudian margin of error (MoE) dalam observasi ini sebesar 2,83 persen dan tingkat keyakinan meraih 95 persen.
5. Litbang Kompas
Survei Litbang Kompas dirilis pada Senin (11/12/2023), selaku berikut:
– Prabowo-Gibran: 39,3 persen
– Anies-Cak Imin: 16,7 persen
– Ganjar-Mahfud: 15,3 persen
Survei ini dijalankan pada 29 November-4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden yang diseleksi secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
Tingkat keyakinan survei ini sebesar 95 persen dengan margin of error observasi ini kurang lebih 2,65 persen. (*)
Diolah dari artikel TribunKaltim.co.