Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melantik lima deputi Kantor Staf Presiden di Gedung Bina Graha Jakarta, Senin (22/6/2020).
Pelantikan Deputi tersebut ditangani menurut Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun 2020 wacana Pengangkatan Deputi di Lingkungan Kantor Staf Presiden tertanggal 15 Juni 2020.
Salah seorang yang dilantik yakni Jaleswari Pramodhawardani.
Jaleswari Pramodhawardani. bukan orang gres di golongan Istana.
Alasannya, penunjukan dirinya selaku Deputi V KSP Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM ialah periode keduanya.
Pada tahun 2015, Jaleswari menjabat selaku Staf Khusus Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko.
Kemudian pada 2016, ia diandalkan dan mengemban kiprah selaku Deputi V KSP.
Sebelum bergabung dengan KSP, Jaleswari ialah peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang dimengerti selaku pengamat info militer serta pertahanan dan keamanan.
Ia dilahirkan di Surabaya, Jawa Timur pada 11 Agustus 1964.
Ada pun Jaleswari pernah menjangkau gelar sarjana strata satu dari FISIP Untag 1945 Jakarta. Sedangkan gelar S2 diperoleh dari Pusat Studi Kajian ilmu Wanita UI.
Profil Lima Deputi di Lingkungan KSP
Lima orang yang dilantik menjadi Deputi KSP di antaranya Febry Calvin Tetelepta selaku Deputi I Kepala Staf Kepresidenan. Abetnego Panca Putra Tarigan selaku Deputi II Kepala Staf Kepresidenan.
Panustan S Sulendrakusuma selaku Deputi III Kepala Staf Kepresidenan.
Juri Ardiantoro selaku Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan dan Jaleswari Pramodhawardani selaku Deputi V Kepala Staf Kepresidenan.
Dalam sambutannya, Moeldoko menegaskan, amanah diberikan atas dasar suatu prestasi. Jabatan deputi di lingkungan KSP yakni suatu analisa yang panjang.
“Saya ingin membangun tradisi mudah-mudahan regenerasi dalam KSP menjadi baik, Semua punya peluang menjadi deputi. Organisasi ini mudah-mudahan berlangsung lebih baik, tidak ada analisa yang subyektif bukan atas dasar suka atau tidak suka,” kata Moeldoko.
Menurut Moeldoko, jabatan deputi di KSP memiliki tanggungjawab sungguh besar dalam menolong kerja Presiden dan Wakil Presiden. Apalagi dalam masa pandemi menyerupai di sekarang ini pasti diinginkan kerja keras, cepat dan sempurna untuk menangani problem yang ada.
Setidaknya terdapat empat sektor yang mesti menjadi perhatian para deputi mudah-mudahan penangan COVID sanggup optimal.
Keempat sektor tersebut yakni sektor kesehatan terkait ketersediaan obat, ekspansi testing dan tracing. Faktor sosial juga mesti memperoleh perhatian khusus.
Faktor ini berafiliasi dengan keteoatan bansos, pengendalian angka kemiskinan dan daya beli masyarakat. Berbagai insentif dan stimulus diberikan pemerintah, mudah-mudahan semua bisa perjalan dengan baik.
“Kita mesti bisa mempertahankan ketahanan pangan, stabilitas ekonomi, UMKM dan investasi. Sehingga ekonomi tetap bergerak dan berkembang ditengah pandemi ini,” ujar Moeldoko.
Dengan deretan deputi yang telah lengkap, Moeldoko meyakini para deputi bisa melakukan kiprah dengan baik.
Sehingga para deputi dituntut bisa melakukan transformasi leader yakni menjadi role model tim kedeputian yang dipimpinnya.
“Seorang deputi mesti bisa bikin iklim kerja inovatif dan inovatif sehingga timnya sanggup menampilkan masukan out of the box,” ungkap Moeldoko.
Pelantikan ditangani dengan menerapkan protokol kesehatan berupa mempertahankan jarak dan mencegah permohonan yang hadir.
Berikut profil lima deputi KSP yang dilantik hari ini;
1. Febry Calvin Tetelepta.
Dilahirkan di Ambon, Maluku pada 14 Februari 1969. Memperoleh gelar sarjana filsafat dari Universitas Katolik Indonesia Ambon, Maluku dan Magister Hukum dari UKI Jakarta.
Menjadi Tenaga Ahli Utama KSP sejak 2015 membidangi problem infrastruktur dan perhubungan. Pada 2015, Febry juga pernah menjabat selaku Wakil Ketua Lembaga Sensor Film (LSF).
Dia memiliki pengalaman selaku komisaris pada suatu perseroan milik swasta. Febry dilantik menjadi Deputi I KSP Bidang Infrastruktur, Energi dan Investasi sejak 22 Juni 2020.
2. Abetnego Panca Putra Tarigan.
Dikenal selaku pencetus LSM bidang lingkungan, Abetnego diandalkan selaku Deputi II KSP Bidang Pembangunan Manusia. Lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara pada 1 Juni 1976.
Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Institut Bisnis Nusantara (IBN) Jakarta. Saat ini sedang mengakhiri studi di Program Pasca Sarjana Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, Jakarta.
Abetnego pernah menjabat selaku Direktur Eksekutif Sawit Watch, Direktur Eksekutif Walhi . Sejak 2016 menjadi Tenaga Ahli Utama KSP yang membidangi info lingkungan.
3. Panutan S Sulendrakusuma.
Panutan dimengerti selaku akademisi bidang ekonomi dan pernah menjabat selaku Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Kalbe. Meraih gelar doktor bidang administrasi keuangan dari Universitas Indonesia.
Panutan menjangkau dua gelar sarjana strata satu dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran dan Sarjana Hukum dari UI. Gelar magister teknik dan administrasi industri diperolehnya dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dilantik menjadi Deputi III KSP bidang Perekonomian sejak hari ini (22/6/2020). Lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada 17 Oktober 1967.
4. Juri Ardiantoro
Doktor sosiologi lulusan University of Malaya, Malaysia ini dimengerti selaku pegiat info wacana penyeleksian umum. Pria kelahiran Brebes, Jawa Tengah pada 6 April 1973 ini pernah menjadi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat pada 2016-2017.
Pada 2018, ia dilantik menjadi Tenaga Ahli Utama (TAU) KSP dan sejak 22 Juni 2020 dilantik menjadi Deputi IV KSP Bidang Informasi dan Komunikasi Politik. Selain menjabat selaku Deputi IV KSP, Juri juga masih menjadi salah satu ketua di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
5. Jaleswari Pramodhawardani
Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini dimengerti selaku pengamat info militer serta pertahanan dan keamanan. Dilahirkan di Surabaya, Jawa Timur pada 11 Agustus 1964.
Meraih gelar sarjana strata satu dari FISIP Untag 1945 Jakarta.
Sedangkan gelar S2 diperoleh dari Pusat Studi Kajian ilmu Wanita UI. Jaleswari menjabat selaku Deputi V KSP sejak 2016 sampai 2019. Kini ia dilantik kembali menjadi Deputi V KSP Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM.