Target Penurunan Kemiskinan di Bojonegoro 2020 Sebesar 2,01 Persen
Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bojonegoro, di Aula Angling Dharma pemkab Bojonegoro, menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Bojonegoro.
Dalam rakor tersebut disampaikan bahwa pada tahun 2020, Pemkab Bojonegoro menargetkan persentase penurunan kemiskinan sebesar 2,01 persen
Rapat Koordinasi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan tersebut dihadiri Bupati Bojonegoro, DR Hj Anna Muawanah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bojonegoro, Dra Nurul AzizahMM; Asistten Pemerintahan dan Kesra, Djoko Lukito SSos MM; Asisten Perekonomian dan pembangunan, Ir I Nyoman Sudana MM; Asisten Administrasi Umum, Yayan Rohman APMM; Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bappeda Bojonegoro, Drs Ec M Anawar Mukhtadlo; Kepala OPD pemkab Bojonegoro; Ketua Komisi C DPRD Bojonegoro, Camat se Kabupaten Bojonegoro dan perwakilan dari organisasi kemasyarakatan di Bojonegoro.
Plt Kepala Bappeda Kabupaten Bojonegoro, Drs Ec M Anawar Mukhtadlo, dalam sambutanya mengatakan bahwa dari hasil survei Bdan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bojonegoro tahun 2019, persentasi angka kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro adalah 12,36 persen sedangkan angka penurunan 0,78 persen dari angka tahun 2018.
Presentasi angka kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro, jika dibandingkan dengan angka kemiskinan Provinsi Jawa Timur 2019 sebesar 10,37 persen dan Nasional sebesar 9,41 persen, maka angka kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro lebih tinggi dari provinsi maupun nasional.
“Sehingga perlu dilakukan terobosan -terobosan atau lompatan-lompatan dan inovasi, untuk mencapai target kinerja penurunan kemiskinan, yang mana pada tahun 2020 ditargetkan 2,01 persen.” kata Anawar Mukhtadlo.
Rakor Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Bojonegoro dilakukan pada awal tahun, karena setelah pihaknya melakukan koordinasi dengan BPS Kabupaten dan propinsi, bahwa survei akan dilakukan pada bulan Maret 2020.
, sehingga realisasi produk akan muspro atau percuma.
“Kita laksanakan rakor ini lebih awal karena untuk mengangkat angka dari target yang kita canangkan. Makanya rakor ini dilakukan awal tahun paling tidak di bulan Februari 2020 nanti sudah realisasi,” kata Anawar Mukhtadlo
Lebih lanjut Anawar Mukhtadlo tujuan diadakan rakor ini adalah untuk membekali anggota penanggulangan kemiskinan dalam menjalankan fungsi dan koordinasi dalam menanggulangi kemiskinan.
“Selain itu juga untuk memberikan wawasan bagi stakeholder, OPD dan Camat dalam menganalisis di wilayah masing-masing.” kata Anawar Mukhtadlo
Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Muawanah mengawali sambutanya mengatakan, bahwa angka pengangguran di Kabupaten Bojonegoro tahun 2018 sebesar 4,19 persen, sedangkan pada tahun 2019 menurun menjadi sebesar 3,70 persen. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 0,49 persen selama periode 2018-2019.
“Tahun 2019 persentase angka pengangguran di Kabupaten Bojonegoro masih lebih rendah atau di bawah provinsi dan nasional,” tutur Bupati.
Sementara jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2019 mencapai 154,64 ribu jiwa. Jumlah tersebut berkurang sebesar 9,3 ribu jiwa dibandingkan dengan kondisi tahun 2018, yaitu sebesar 163,94 ribu jiwa.
Persentase penduduk miskin di Kabupaten Bojonegoro tahun 2019 sebesar 12,38 persen, sedangkan tahun 2018 sebesar 13,16 persen, atau menurutn sebesar 0,78 persen. Penurunan persentase kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro tersebut lebih baik dibandingkan Jawa Timur yang sebesar 0,61 persen.
“Namun presentase kemisikinan di Kabupaten Bojonegoro masih di atas provinsi dan nasional.,” tutur Bupati Anna Muawanah.
Untuk mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro, salah satunya adalah dengan pembangunan fisik, agar masyakat memiliki akses ekonomi, akses jalan, akses pendidikan.
“Rakor Percepatan Penanggulangan Kemiskinan ini sebagai upaya yang dilakukan oleh Pemkab Bojonegoro agar target penueuran kemiskinan sebesar 2,01 persen dapat tercapai,” kata Bupati.
Red Yasir