FeaturedSambang Desa

Dari Tempat Pertapaan Hingga Jadi Wisata Baru di Blora

BLORA- Potensi alam Blora yang kaya dengan hutan jatinya membuat masyarkat Blora dan sekitarnya tak perlu susah untuk pergi jauh-jauh mencari destinasi tempat wisata. Sebagian besar wilayah Blora yang terdiri dari hutan jati ini menjadikan banyaknya wisata yang berpotensi. Seperti halnya di Desa Kalinanas Kecamatan Japah yang terdapat keindahan alam yang tak kalah indahnya dengan Green Canyon.

Sukamto (38) warga sekitar mengaku, awal mula banyakny para pengunjung datang ketika ada salah satu warga yang menggunggah foto dinding sungai yang menyerupai lukisan itu di dunia maya. Dari situ para wisatawan khususnya setiap hari Minggu dan hari libur, tempat ramai yang mengunjunginya.

obat joni kuat

“Mayoritas pengunjung adalah anak usia sekolah yang lagi doyan-doyannya berfoto dengan background alam yang indah. Selain dari Blora sendiri, mereka yang datang juga ada dari luar Blora. Seperti Rembang, Pati, Jepara dan sekitarnya,” ujar Kamto warga sekitar.

Selain terdapat keindahan alam di lokasi tersebut juga terdapat jembatan kuno buatan belanda yang sering masyarakat sekitar menyebutnya jembatan merah menjadikan dinding Kalinanas semakin menarik. namun hingga saat ini belum ada pengelolaan secara resmi dari pihak desa.

“ Saat ini hanya kami tarik parkir saja belum ada penggelolaan sebab juga baru 6 bulan warga mengetahui indahnya dinding sungai itu,” ungkapnya

Jani (50) Kepala Desa Kalinanas mengatakan adanya destinasi wisata baru ini tentu akan menajadikan warga Blora maupun luar Blora akan berdatangnan ke desa ini. Kedepan ia merencanakan akan mengembangkan wisata alam yang ada ini.

“Untuk pengembangan ke depan pasti ada namun sebelumnya perbaikan insfrastruktur terlebih dahulu dan itu juga memerlukan kajian,” ujarnya

Jani menjelaskan dinding sungai yang berbentuk ukiran itu dulunya merupakan tempat pertapaan. Sehingga sampai saat ini masyarakat Kalinanas mempercayai bahwa legenda yang tersimpan di aliran sungai Kalinanas bahwa dahulu merupakan tempat pertapaan yang sangat keramat.

Ia menceritakan bahwa dulu ada dua orang kakak beradik yang diutus oleh gurunya untuk bertapa di aliran sungai Kalinanas tersebut. Menurut masyarakat, kakak beradik tersebut bernama Citro dan Kusumo. Citro adalah kakak dari Kusumo. Keduanya, tambah Jani, merupakan pasangan yang memiliki karakter berbeda. Citro merupakan sosok yang tak kuat menjalankan tirakat saat bertapa. Diceritakan ia membawa bekal makanan saat bertapa. Namun, setiap kali ia mau makan, ia selalu mencampurnya dengan pasir atau debu.

“Jadi, kalau mau makan harus berhati-hati dan harus memilah satu persatu. Kesabaran yang diutamakan,” katanya.

Dikisahkan, Kusumo adalah sosok yang kuat dalam tirakat saat bertapa. Namun, dalam legenda masyarakat setempat Kusumo merupakan sosok yang sangat malas. Dalam pertapaannya ia selalu tidur. Sehingga dalam legenda tersebut kita diajarkan untuk selalu bersabar dan tidak bermalas-malasan. “wong urip kudu iso sabar lan ojo males,” jelasnya.

Sekedar diketahui selain menjadi tempat wisata baru di Blora ,tempat ini dulunya juga dipercaya sebagai tempat untuk bertapa sehingga menyimpan unsur mistis yang sangat kental bagi warga sekitar. **(Priyo)

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button