Bermain di Tepi Sungai Bersama Temannya, Bocah Berusia 7 tahun Ini, Terpeleset, Tenggelam Hingga Meninggal, di Tlotok, Bubulan
BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Lagi, terjadikorban tenggelam di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur. Kali ini, musibah menimpa Moch Akbar Febriansyah (7), yang tenggelam di aliran Kedung Sungai Blabak, yang berada dalam wilayah hutan, turut Dukuh Tlotok, RT 012, RW 004, Desa Bubulan, Kecamatan Bubulan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Minggu (20/1/2019) sekira pukul 12:15 WIB.
Kejadian meninggalnya Moch Akbar Febriansyah (7) itu, berawal saat korban bersama temannya yakni, Lukman Ramadianto (7) dan Kholidi Asyadil Ilmi (6), mereka bermain bersama di tepi aliran Sungai Blabak yang berjarak sekitar 1 kilo meter (km) dari rumah korban.
Di saat ketiganya lagi asyik bermain di sungai itu, tiba-tiba korban terpeleset ke aliran sungai itu, hingga membuat korban tenggelam. Mengetahui kejadian itu, kedua teman korban berlari untuk minta pertolongan dan mereka bertemu dengan Parmi (60).
Parmi merasa tak kuasa untuk menolong sebab dia perempuan dan hanya seorang diri sehingga Parmi yang juga sebagai saksi dalam kejadian itu, memanggil warga untuk menolong korban.
Selanjutnya, datang Pujiomo (40) Juli Purnomo (40) dan Jauri (42) yang ketiganya warga setempat, ketiganya langsung turun ke sungai itu untuk menolong korban sekaligus melakukan pencarian. Selang 15 menit kemudian, korab berhasil ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa lagi alias meninggal dunia.
“Saat korban berhasil ditemukan warga, nyawa korban sudah tak tertolong lagi dan korban sudah dalam kondisi meninggal dunia,” demikian disampikan Kapolsek Bubulan AKP Nugroho Basuki, Minggu (20/1/2019).
Ditambahkan, korban dilakukan evakuasi ke rumah duka yang berada di Desa Bubulan, RT 009, RW 003, oleh oleh petugas jaga polsek Bubulan, petugas jaga Koramil Bubulan dan personil Satpol PP Kecamatan Bubulan.
“Korban dievakuasi ke rumah duka, kemudian dilakukan pemeriksaan luar oleh Tim Medis yang berasal dari Puskesmas Bubulan, dengan disaksikan keluarga korban dan perangkat desa setempat,” ungkap Kapolsek Bubulan yang akrab disapa Pak Basuki itu.
Masih menurut Pak Basuki, dalam pemeriksaan luar yang dipimpin petugas kesehatan Edi Nurcahyo dengan dibantu 2 (dua) staf Puskesmas Bubulan itu, korban dinyatakan murni meninggal dunia karena tenggelam sebab di tubuh korban tak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan sebelum korban meninggal dunia.
Menurutu keterangan Tim Medis Puskesmas Bubulan, ciri-ciri korban yakni, panjang mayat 125 cm, korban memakai celana pendek warna biru dan tidak mengenakan baju, di kepala korban tidak ditemukan luka, di dada tidak ditemukan luka dan di perut tidak ditemukan luka. Ada air yang keluar dari hidung korban dan kondisi bibir kebiru-biruan. Tidak ditemukan lebam di sekujur tubuh korban.
“Menurut Tim Medis, diperkirakan korban sudah meninggal, kurang lebih 1 (satu) jam sebelum jasad korban tersebut diketemukan,” ungkap Pak Basuki serius.
Pihak keluarga korban bisa menerima kejadian tersebut, mereka menganggap bahwa yang terjadi itu adalah musibah dari Allah SWT sehingga tidak mengijinkan pihak kepolisian untuk melakukan otopsi terhadap korban.
Selanjutnya, pihak kepolisian meminta keluarga korban untuk membuat surat pernyataan bermaterai dengan janji tak akan menuntut siapapun dan pihak manapun dalam kejadian naas tersebut.
“Setelah dibuatkan berita acara, jenazah korban langsung diserahkan kepada ahli warisnya untuk segera dikebumikan,” pungkasnya.
**(Kis/Red).