PSN Cara Efektif Cegah Penyebaran DB

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO- Tahukah anda hal apa yang paling efektif untuk mencegah penyebaran nyamuk aedes aegypti dan menurunkan resiko penyakit Demam Berdarah (DB). Ternyata hal mudah dan murah itu adalah dengan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan abatisasi. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Kun Sucahyono Kasi pengamatan Penyakit dan Kesehatan Matra di Dinas Kesehatan Kabupaten Bojoengoro, Senin (18/1/2016) saat ditemui wartawan di ruang kerjanya.

Kun Sucahyono menyampaikan bahwa pada intinya hal yang mudah bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit DB ini yakni dengan PSN atau kita menyebut pula dengan 3 M, Menguras, Mengubur dan Menutup. Kemudian dilengkapi dengan melakukan abatisasi.

Yang penting jangan ada genangan ataupun media yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk disekitar rumah tinggal. Menguras setiap 3 hari sekali bak penampungan, vas bunga ataupun tempat minum binatang piaran harus rutin dilakukan untuk memutus perkembang biakan nyamuk yang memiliki badan kecil, warna hitam dengan bintik-bintik putih ini. Tempat lain yang menjadi sarang nyamuk adalah pakaian yang bergantungan dalam kamar.

Masyarakat memiliki andil yang sangat besar untuk bisa membuat lingkungan bebas dari DB dan serangan nyamuk ini. Hal terkecil adalah dimulai dari setiap rumah tangga dengan melakukan gerakan 3M dan abatisasi. Selain itu pamahaman masyarakat tentang penanganan kasus DB juga harus diubah. Yakni bahwasannya Fogging bukan langkah yang tepat untuk meminimalisir perkembangbiakan nyamuk ini. Ditegaskan Kun Sucahyono, Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa saja, sedangkan jentik jentik nyamuk ini akan tetap hidup dan berkembang menjadi nyamuk dewasa kemudian berkembang biak.

“PSN adalah hal yang efektif mudah dan murah. Seberapapun besar anggaran yang dikeluarkan pemerintah akan terasa percuma manakala masyarakat tak turut serta didalamnya yakni penyadaran akan pentingnya menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat,” tegasnya.

Stigma yang berkembang ditengah masyarakat kita saat ini, bahwa nyamuk diberantas dengan fogging harus diubah, karena fogging bukan yang tepat. Fogging tak serta merta dilakukan jika belum ada kasus yang terjadi atau laporan adanya indikasi positif DB. Jadi jangan hanya mengandalkan fogging. Selain 3M, Abatisasi dan Fogging,

“untuk memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk dapat dilakukan dengan kearifan lokal yakni adalah di bak mandi bisa diisi dengan ikan. Itupun sederhana dan sangat efetif untuk mematikan jentik nyamuk,” pungkasnya.

Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun dari Humas Pemkab Bojonegoro menyebutkan,, sejak tahun 2015 sampai dengan awal tahun 2016. Data DBD di Bojonegoro pada tahun 2015 yakni Bulan Januari ada 99 kasus DBD, Februari 92 kasus, Maret 76 kasus, april 45 kasus, Meii 40 kasus. Bulan Juni 26 kasus, Juli 30 kasus, Agustus 17 Kasus, September 12 Kasus, Oktober 20 kasus. Bulan Nopember terjadi peningkatan yakni 44 kasus dan Desember 60 kasus DBD. Sedangkan tahun 2016, di awal bulan Januari 2016 ini per tanggal 18 jumlah kasus DBD menvapai 25 orang. **(red)

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar