Usai Lakukan Study Tiru di Jateng, Pemdes Tikusan, Kapas, Segera Miliki Aplikasi Smart Desa
BOJONEGORO (RAKYATNESIA) – Pemerintah Desa (Pemdes) Tikusan, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, terus berbenah untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada warganya. Hal itu terbukti, dengan melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa Tikusan yang dikemas dalam kegiatan Study Tiru ke Desa Umbul Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (12/1/2023) lalu.
Kegiatan Study Tiru itu diikuti 20 orang, yang terdiri dari seorang Kepala desa beserta perangkatnya 7 (tujuh) orang, BPD 5 (lima) orang, BUMDes 2 (dua), Ketua RT/RW sebanyak 5 (lima) orang.
Di Pemdes Umbul ponggok, mereka belajar tentang Pemerintahan desa dalam hal pelayanan masyarakat berbasis IT (Informasi dan Teknologi) dengan Program Smart Desa yaitu sebuah pelayan berbasis aplikasi dengan tanda tangan barcode.
“Pemdes Umbul ponggok dalam melayani masyarakat sudah berbasis aplikasi dengan tanda tangan barcode sehingga kita berguru ke sana (Umbul ponggok) tersebut. Selain itu, kita juga belajar tentang bagaimana meningkatkan PADes (Pendapatan Asli Desa) melalui BUMDes (Badan usaha milik desa),” ungkap Kepala desa Tikusan Ir. Edy Sunarto, Kamis (12/1/2023).
Lanjut Edy Sunarto, dalam study tiru itu, pihaknya ditemui langsung oleh Kepala desa Umbul ponggok Junaedi Mulyono,SH, beserta perangkat desanya.
“Dengan ramah, sabar dan telaten Pemdes Umbul ponggok menjelaskan tentang berbagai hal yang harus disiapkan jika ingin meniru pelayanan masyarakat yang berbasis IT di desanya itu.
“Tujuan Pemdes Tikusan Study Tiru di Desa Umbul ponggok ini adalah untuk meningkatkan pelayanan Pemerintah Desa, dengan inovasi berbasis IT,” kata Edy Sunarto yang juga Sekretaris AKD Bojonegoro itu menegaskan.
Masih menurut Edy Sunarto, pihaknya sudah merencanakan agar bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat di desa dengan berbasis IT sehingga pelayanan bisa lebih cepat, lebih efisien dan lebih baik lagi, sebab salah satu tugas kepala desa dan perangkatnya adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya.
“Dengan menjalankan program Smart Desa ini, maka Pemdes Tikusan bisa memberikan pelayanan yang dimaksimalkan 7 (tujuh) hari Kerja. Dengan menggunakan aplikasi Smart Desa Tikusan maka akan memudahkan warga setempat juga bagi warga yang ada di luar desa atau di luar daerah karena mereka tetap bisa dilayani tanpa harus datang ke kantor desa yaitu melalui Aplikasi Smart Desa Tikusan tersebut,” ungkapnya.
Mengakhiri komentarnya, Kades Tikusan Edy Sunarto berharap dengan telah melakukan Study Tiru dan ditunjang dengan persiapan yang matang, maka pelayanan masyarakat melalui aplikasi Smart Desa Tikusan akan segera terealisasi dalam waktu dekat ini.
Pihaknya, sudah melakukan persiapan dan menata ruangan pelayanan masyarakat yang berbasis ITE dengan Smart Desa Center Tikusan dengan semangat Murji Murbeh Mawa Karya yang artinya Sejahtera satu sejahtera semuanya dengan berkarya inovatif.
“Mohon do’a seluruh warga Desa Tikusan agar rencana yang baik ini, memperoleh kelancaran sehingga segera terealisasikan dalam waktu dekat ini,” ungkapnya dengan nada penuh semangat.
**(Kis/adv).