Korban Perkosaan Dengan Berdalih Diajak Latihan Bela Diri, Bertambah
BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Jumlah korban perkosaan yang dilakukan oleh ARA (22) asal Desa Payaman, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, bertambah. Setelah korban sebut saja Bunga (bukan nama sebenarnya) yang baru berusia 16 tahun, asal Desa Cendono, Kecamatan Padanga,n Kabupaten Bojonegoro lapor ke pihak Kepolisian. Kini ada lagi 2 (dua) gadis yang masih dibawah umur mendatangi Mapolres Bojonegoro untuk melaporkan perbuatan pelaku pemerkosaan, Kamis (12/1/2017).
Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S Bintoro melalui Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Sujarwanto ketika dikonfirmasi membenarkan adanya laporan korban permerkosaan dengan pelaku yang telah dilaporkan oleh Bunga. Selain laporan, dua korban tersebut langsung menjalani visum di Rumah Sakit Bhayangkara Bojonegoro yang berada di Jalan Panglima Sudirman Bojonegoro Kota.
Hanya saja, identitas dua korban tersebut masih dirahasiakan oleh pihak Kepolisian. Diduga, dalam kasus tersebut masih ada lagi yang menjadi korban nafsu bejat pelaku. Dimana, pelaku selalu mengincar anak-anak di bawah umur untuk dijadikan korbannya.
“Sudah ada dua korban lagi yang sudah membuat laporan ke Polres Bojonegoro. Terkait dengan korban pemerkosaan untuk melampiaskan nafsu bejat pelaku kepada anak-anak di bawah umur. Ini sedang kita kembangkan lagi, ada dugaan kemungkinan masih ada korban lagi,” kata AKP Sudjarwanto menegaskan , Kamis (12/01/2017).
Masih menurut Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, untuk mengelabui para korban, modus yang digunakan oleh pelaku sama, yakni berdalih mengajak latihan bela diri. Sementara untuk lokasi kejadian kemungkinan besar beda lokasi. Saat kini kasus perkosaan yang dilakukan oleh pelaku terus dikembangkan.
“Lokasi kejadian untuk melampiaskan nafsu bejatnya pelaku berbeda-beda. Kasus ini terus kita dalami dan kita kembangkan,” ujarnya.
Seperti diketahui, ARA (22) melakukan perkosaan terhadap Bunga (16) asal Desa Cendono, Kecamatan Padanga,n Kabupaten Bojonegoro. Pelaku melakukan aksi bejatnya di sebuah hutan jati turut wilayah Desa jatimulyo, Kecamatan Tambakrejo. Untuk bisa melampiaskan nafsu seksnya, pelaku mengajak keluar korbannya dengan berdalih hendak diajak latihan bela diri.
Kejadian tersebut berawal pelaku mengajak korban berlatih bela diri dan sempat berpamitan kepada kedua orang tua korban. Namun, ketika dalam perjalanan, korban diajak berputar-putar hingga masuk ke wilayah hutan. Entah setan apa yang merasuki hati korban, sehingga tega melampiaskan nafsu seksnya pada anak-anak yang masih di bawah umur.
Usai ‘dikencani’ pelaku kemudian mengantar korban untuk pelang ke rumahnya. Malam itu, korban bisa tertidur pulas. Akan tetapi, paginya dia bercerita kepada orang tuanya tentang apa yang telah dialaminya bersama pelaku di tengah hutan malam itu. Walaupun pelaku mengancam, agar korban tek bercerita kepada siapapun. **(Luh/Red).