MISTERI (Rakyat Independen)- Gedung tua selalu terlihat seram, jika melintas di depanya selalu membuat bulu kuduk terasa merinding. Sehingga warga selalu menyakini jika gedung tua tersebut dihuni oleh makhluk halus (lelembut, Jawa red).
Hal itu, seperti halnya dengan adanya gedung tua eks sebuah sekolah tinggi Surabaya di Bojonegoro yang berada di Jl Arief Rahman Hakim, turut Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro Kota, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang menjadi rasan-rasan warga yang lewat situ karena mereka sering ‘diganggu’ makhluk halus tersebut.
Dari penuturan paranormal terkenal di Bojonegoro Mbah Jo Jimat, dalam penerawanganya, bahwa di gedung tua eks sekolah tinggi ilmu agama itu, dihuni oleh kuntilanak dan genderuwo. Sebenarnya ada banyak makhluk halus disitu, akan tetapi yang paling dominan adalah kuntilanak dan genderuwo.
Kuntilanak suka menggoda mereka yang sedang melintas di depan gedung tua itu. Juga menjerumuskan orang yang datang ke situ di malam hari, dengan ngasih nomer togel untuk tebak nomor alias nombok pada judi toto gelap (togel) yang hingga kini masih juga terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Mereka yang hendak memperoleh nomor jitu, caranya dengan memasukkan kertas rokok ke dalam sumur tua yang ada di gedung tua itu. Setelah itu, kertas rokok diambil lagi dan diterawang dalam cahaya. Saat itu, akan muncul sebuah gambar atau nomor yang bisa dipakai untuk nombok togel sehingga akan bisa memperoleh nomor undian itu.
Sedangkan, genderuwo penghuni gedung tua itu, menurut Mbah Jo Jimat, selalu menggoda mereka yang sedang melintas di pertigaan Jl Munginsidi dengan Jl Arief Rahman Hakim, turut Desa Sukorejo. Makanya, di situ sering terjadi kecelakaan lalu lintas. Sebab, genderuwo selalu menggoda secara ghaib dengan menutupi kendaraan yang sedang lewat sehingga terlihat aman akan tetapi, tiba-tiba terjadi tabrakan.
Masih menurut Mbah Jo, agar para pengguna jalan yang melintas di sekitar Pertigaan Jl Munginsidi dengan Jl Arif Rahman Hakim dan seputaran Lapangan Singonoyo, Desa Sukorejo tersebut. “Sebaiknya, jika lewat situ membunyikan klakson agar makhluk halus itu, menggoda kita,” tegasnya.
Berdasarkan hasil komunikasi Mbah Jo Jimat dengan para makhlus halus penghuni gedung tua itu. Mereka menyatakan sudah merasa nyaman tinggal di situ. Sehingga, sulit untuk dipindahkan. Apalagi, Kuntilanak penghuni situ, dulunya adalah arwah gentayangan yang berasal dari seorang penari asal Jogyakarta. Dia mengikuti Mbah Singonoyo ke Desa Sukorejo yang akhirnya menetap di gedung tua itu.
Sebaiknya, gedung tua itu jangan dipakai pacaran atau berbuat maksiat, termasuk jangan ‘bermesum ria’ di situ. Sebab, penghuninya akan marah dan akan berakibat kurang baik terhadap mereka yang dianggap telah ‘mengotori’ tempat tinggal para penghuni gedung tua itu. **(Team).