Petani Sistem Areal di Bojonegoro, Keluhkan Rendahnya Harga Gabah
BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Panen padi sistem areal yang berada di sepanjang Tepi Bengawan Solo, sudah selesai memanen padinya dalam minggu-minggu ini. Harga gabah di panen awal mencapai Rp 4800/kg hingga sekarang merosot sampai kisaran Rp 3600 per kilo gramnya.
Petani areal di wilayah Baureno yang paling akhir memanen padinya, mengeluhkan anjlognya harga gabah itu. Mereka merasa dengan harga Rp 3600 per kilo gramnya, masih jauh dari harapan. Yang selalu menjadi tanda tanya mereka adalah, diamnya Bulog karena tidak membeli gabah petani saat mereka panen.
“Yang saya dengar, stok beras di Bulog sudah menipis, tapi kenapa Bulog tidak membeli beras petani. Kalau Bulog tidak mau membeli gabah petani dan hanya tengkulak yang turun untuk membeli gabah petani, sehingga harga gabah tidak akan membaik. Seperti panen kami saat ini, harganya berkisar Rp 3800 per kilo, bahkan terakhir kemarin, hanya laku Rp 3600 per kilo gramnya,” kata Abdul Majid (59), petani asal Dusun Suronanggan, Desa Trojalu, Kecamatan Baureno, mengeluhkan.
Masih menurut Dulajib (demikian, pria ini biasa disapa), mengeluhkan peran Bulog yang tidak pernah tampak turun ke bawah terutama di daerahnya untuk membeli gabah. padahal, jika Bulog mau membeli gabah petani, maka harga gabah akan lebih baik atau minimal tidak terlalu anjlog harganya.
Pernyataan yang sama, juga disampaikan Supangat (61) petani asal Lebakasari, Kecamatan Baureno, Bojonegoro. Dia mengeluhkan rendahnya harga gabah saat panen kali. “Regane gabah ajur mas,” katanya dengan logat Jawa yang masih kenthal.
Sementara itu, Kepala Sub Bulog Divre III Bojonegoro Efdal Marlius Sulaiman saat dikonfirmasi mengatakan, panen di wilayah Bojonegoro saat ini masih sporadis yang artinya ada sebagian yang panen dan ada yang belum panen.
“Insya Allah minggu kedua Bulan Maret sudah panen yang cukup banyak atau yang biasa disebut panen raya. Untuk harga gabah kering panen atau kering sawah dari hasil pantauan kami pada kisaran Rp 3800 hingga Rp 4000 per kilogramnya. Itupun komponen kadar air (KA) pada kisaran 26 hingga 30 persen. Jadi jika ada gabah harga Rp 3600 per kilonya itu karena dilihat dari KA dan bulir hampanya,” tegasnya.
masih menurut Efdal, berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2015 harga gabah kering panen/sawah Rp 3700/kg, dengan komponen KA maksimal 25 persen dan hampa kotoran maksimum 5 persen.
“Kalau dengan kondisi cuaca seperti ini dengan hujan yang terus menerus, tentu kondisi KA nya melebihi 26 persen. kalau KA nya lebih dari 25 persen, jika harga gabah petani laku Rp 3600 per kilonya, harga itu masih cukup wajar,” pungkasnya. **(Kis)