Tumbuh Dengan Baik, Tanaman Melon Milik Petani Jamberejo, Kedungadem
BERITA BOJONEGORO (RAKYATNESIA) – Wilayah Bojonegoro selatan sebagian besar adalah sawah tadah hujan (tadah bathok, Jawa red), sehingga di musim kemarau tak ada air, jadi yang paling cocok ditanami tembakau.
Namun, banyak juga petani di sana yang inovatif seperti yang dilakukan oleh petani yang berada di Desa Jamberejo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, dengan melakukan budidaya Melon varietas Pertiwi dan tumbuh dengan baik serta hasil panennya cukup menggembirakan.
Penyuluh pertanian wilayah binaan III BPP Kedungadem, Desa Jamberejo, Suwarto mengatakan, bahwa saat ini kebun melon sedang dalam masa tanam. Sebelumnya, panen pertama sukses dan habis diborong pembeli.
Guna memperoleh pengairan untuk tanaman melon, petani di Jamberejo ini menggunakan air sungai dengan menggunakan pompa air, sehingga dengan tercukupinya air itu, menjadikan buah segar dan manis ini tumbuh dengan baik.
“Kebun tanaman melon di Jamberejo itu terdapat sungai yang airnya dipompa untuk mengairi kebun melon tersebut. Sehingga walau kemarau, tidak ada kendala pengairan,” kata Warto menegaskan.
Lanjut Warto, lokasi ini ada tiga titik. Kurang lebih 1.500 batang per titik. Satu komplek ini kurang lebih ada 6.000. Tambahan ada kurang lebih 200 batang karena ada penambahan lahan.
“Pada saat panen perdana melon, harga perkilogram Rp8.000 dan total menghasilkan omzet Rp 55 juta. Galam penjualanya dilakukan sistem borongan,” ungkapnya.
Masih menurut Warto dirinya menambahkan. penyuluh pendamping sudah men-support petani untuk menanam tanaman horti agar petani semakin berinovasi dan kreatif menghadapi musim.
Ditambahkan, dengan sistem borongan itu membuat pihaknya punya catatan mulai persemaian, olah tanah, tanam dan panen. Dana yang diinvestasikan termasuk sewa lahan kurang lebih Rp 20 juta.
Di akhir komentarnya, agar air untuk mengairi tanaman melon yang ada di Desa Jamberejo itu, perlu dibangun cekdam atau embung, dengan begitu persediaan air untuk pengairan makin memadai.
Sementara itu, Salah seorang mahasiswa Universitas Jember Jurusan Pertanian Fuad yang sedang melakukan KKN di Desa Jamberejo membenarkan jika Desa Jamberejo cocok untuk tanaman melon.
“Tanaman melon di sini (Jamberejo) tetap terdapat hamanya. Namun hama tersebut masih bisa dikendalikan. Jika ingin mendapat nilai tambah bisa mengolah sisa melon untuk dijadikan pupuk kompos,” tandasnya.
Budidaya melon sangat bagus, patut diacungi jempol sebab berani melalukan budidaya melon di daerah curah hujan rendah. Sehingga dapat merubah pola pikir petani dalam penggunaan pestisida kimia yang berlebihan dan bisa mengendaliakan hama penyakit ramah lingkungan.
**(Kis/Red).