FeaturedSambang Desa

Petani Sepanjang Bengawan Solo, Mulai Persiapan Tanam Padi Lagi

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Panen dengan sistem areal di wilayah sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo yang melintasi Kabupaten Bojonegoro baru usai. Salah satu desa di bantaran sungai terpanjang di Jawa yang berhasil adalah petani yang berada di Desa Kadungrejo, Kecamatan Baureno, Bojonegoro, Jatim.

Pada panen tahun 2016 ini, hasilnya cukup bagus. Hal itu bisa dilihat dari perolehan hasil panen padi berada pada kisaran 6 hinga 8 ton per hektarnya. Dengan harga gabah kering sawah pada kisaran Rp 4.200; per kilo gramnya. Bahkan, pihak Gapoktan Sejahtera yang diketuai Nur Hasim (44) juga berhasil menjual gabahnya ke Bulog sebanyak 70 ton, yang diawali Selasa (30/8/2016) lalu.

Berdasarkan pantauan rakyatnesia.com, Sabtu (17/9/2016), sawah bekas panen yang jeraminya baru kering itu, sudah mulai di bajak (di traktor) lagi. Sawah milik Khamid di Dusun Krandon, Desa Kadungrejo yang berada di selatan jalan misalnya, lahanya sudah mulai digarap. Di sawah tersebut sudah selesai ditabur benih padi dan saat ini mulai pada tahap penggarapan lahan yang bakal ditanami padi lagi.

“Ini sawah Pak Khamid mas. Benih padi (wineh, Jawa red) sudah ditanam dan nanti usia sekitar 25 hari sudah bisa ditanam. Benihnya sudah ditanam sekitar seminggu yang lalu. Ini tanahnya kita traktor dan di olah dulu biar gembur, sehingga tanaman padinya nanti bisa subur,” kata salah seorang petani yang mengerjakan lahan Khamid, yang enggan disebutkan namanya.

Sementara itu, salah seorang petani yang juga menjabat perangkat desa Kadungrejo Nurhadi (52) mengatakan, tanam padi kedua yang dilaksanakan di akhir bulan September atau awal Nopemberi, perkiraan panen sekitar awal bulan Januari 2017 mendatang.

“Panen kedua, yang berlangsung bulan Januari itu, petani selalu harap-harap cemas dan selalu berharap ada mukjizat dari Allah SWT. Karena biasanya di bulan-bulan itu sering terjadi banjir. Tapi, masyarakat Kadungrejo sini sudah terbiasa dengan spekulasi seperti itu. Kalau rejeki ya gak ada banjir dan bisa panen, tapi kalau gak rejeki yang datang banjir luapan Bengawan Solo dan gak panen. Berarti, nek ngono kuwi yo karek ‘bejane awak’ mas,” katanya sambil berharap.

Ditambahkanya, harapan mereka untuk musim tanam kedua juga bisa sukses seperti halnya dengan panen pertama yang berhasil dipanen akhir Agustus atau awal September 2016 ini. Sehingga petani bisa memperoleh berkah panen dan ‘petani iso gumuyu’. **(Kis/Red).

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button