BOJONEGORO (Rakyat Independen) – “Matur suwun…..matur suwunn… matur suwunn nggih Mas Biyon,” demikian ucap lirih terbata-bata dari bibir Bu Supinah (58) sembari menahan perih. Saat menerima bantuan dari Suprianto Heru (48) mewakili Brigjen TNI Wardiyono,S.IP,MBA atau yang akrab disapa Mas Biyon, yang mengunjunginya di kamar rawat inap RSUD Sumberejo Jl Raya Sumberrejo, Bojonegoro, Jatim, Kamis (15/09/2016).
Suprianto Heru memang diberi tugas khusus oleh Mas Biyon, untuk menyambangi Bu Supinah dan suaminya Panito (64). Suami isteri ini menjadi korban kebakaran yang melalap habis rumahnya, pada Senin, 15 Agustus 2016, silam.
Saat rumahnya terbakar, sang suami Panito tengah pergi ke ladang. Tinggal Bu Supinah di rumah sendirian sibuk menjahit pakaian pesanan tetangganya.
Lantaran panik api telah demikian membesar mengepung membakar rumahnya yang terbuat dari kayu jati, Bu Supinah berusaha menyelamatkan beberapa barang miliknya.
Upaya Bu Supinah nampaknya sia-sia. Bahkan, akhirnya Ia sendiri mengalami luka bakar cukup serius. Luka bakar ada di muka dan kedua tangannya. Sehingga harus dilarikan ke Puskesmas Kedungadem.
Sebagaimana diberitakan “Rakyat Independen” (15/08/2016) kebakaran hebat terjadi di RT 15, RW 03 Dusun Sokorejo, Desa Pejok, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro, sekitar pukul 15.45 WIB. Penyebabnya oleh ledakan tabung gas LPG.
Tabung gas yang meledak siang itu, berasal dari rumah Gaguk. Berakibat juga pada korsleting listrik yang menyulut api kian membesar dengan cepat. Sehingga menghanguskan pula rumah Saji (55) dan akhirnya merembet ke rumah pasangan suami istri (Pasutri) Panito dan Supinah.
Saat itu, menurut Sukirno selaku Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Bojonegoro. Telah mengerahkan 4 (empat) mobil Pemadam Kebakaran dan 15 personil dari Pos Kedungadem, Baureno dan Kota, sehingga api mampu dipadamkan pukul 18.44 wib. Sementara total kerugian, ditaksir mencapai Rp 350 juta.
Terhitung sejak musibah itulah, kurang lebih selama 24 hari berlalu, pasangan Panito – Supinah tak memiliki rumah. Ditambah lagi kondisi luka bakar yang diderita Supinah cukup akut. Maka, dari Pukesmas Kedungadem (yang lokasinya lebih dekat dari pada ke Kepohbaru), Supinah kemudian di rujuk ke RSUD Sumberejo, Bojonegoro.
Selama di rawat baik di Puskesmas hingga RSUD Sumberejo, Supinah menggunakan fasilitas KIS (Kartu Indonesia Sehat). Namun untuk mencukupi kebutuhan makan, minum dan lainnya, keduanya tak memiliki uang sepeserpun.
“Saya tak bisa bekerja, rumah tinggal puing sisa kebakaran. Untunglah kami segera dibantu Mas Biyon,” ujar Panito. Lelaki tua yang petani ini jujur mengakui, dirinya baru menerima bantuan berupa sembako dari pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Pejok. Dari yang lainnya, belum pernah dibantu. Dan, kepada dermawan yang lain, Ia masih mengharap kesediaannya untuk memberikan uluran tangannya, agar istrinya bisa segera sembuh dari luka bakar yang dideritanya.
Menurut Mas Antok (panggilan akrab dari Suprianto Heru), Mas Biyon trenyuh sekali saat dirinya melapor terjadikan musibah luka bakar yang menimpa Bu Supinah. Karena secara medis, akibat luka bakar dapat berakibat fatal sekali. Selain juga trauma kejiwaan yang berkelanjutan.
Sebab itulah, Mas Biyon langsung memberikan tugas kepada Mas Antok, untuk secepatnya mendatangi Bu Supinah dan memberikan bantuan, sebagai tali asih keprihatinannya. Sebagai wujud konkret kemanusiaannya. Karena dalam tengat waktu selama 24 hari ini, belum ada yang terketuk nuraninya.
“Coba lihat itu, ke dua lengan Bu Supinah terpaksa harus ditutup perban hingga batas siku, akibat melempuh dan mengeluarkan cairan berupa nanah. Demikian pula seluruh wajahnya, hanya menyisakan dua bilah mata dan mulut saja. Pasti sangat sakit jika digerakkan atau untuk ngomong,” tutur Mas Antok yang datang bersama beberapa kawannya.
Kepada Pak Panito, Mas Antok juga memberikan nomer ponselnya, jika sewaktu-waktu diperlukan mendadak, dirinya segera datang kembali ke RSUD Sumberejo. Sedang kepada para perawat, dititipkan agar melakukan perawatan terjadap Bu Supinah sebaik-baiknya hingga sembuh total.
Selain membantu Bu Supinah, Mas Biyon juga membantu pasien luka bakar yaitu Adika. Bocah berusia 11 tahun yang mengalami luka bakar di sekolahnya yaitu di SDN Clebung II, Kecamatan Bubulan, Bojonegoro itu. Hingga saat ini, masih menjalani rawat inap di RS Muna Anggita Jl Ahmad Yani, Jambean, Sukorejo, Kota Bojonegoro. Semua biaya perawatan di rumah sakit dan biaya makan orang tua Adika saat menunggui Adika ditanggung oleh Mas Biyon.
Bantuan yang diberikan Mas Biyon merupakan bentuk sumbangsihnya terhadap Kabupaten Bojonegoro, tempat dia dilahirkan dan dibesarkan hingga saat ini meniti karier di TNI dengan pangkat Jenderal Bintang satu.
Menurut Brigjen Wardiyono,S.IP,MBA, kegiatan serupa merupakan kegiatan Bakti sosial (baksos) yang dilaksanakan oleh YA SMPP Bojonegoro. Dimana, di sebuah yayasan tersebut, Mas Biyon didapuk sebagai Ketua Pembina. Termasuk membantu biaya pengobatan Adika dan biaya makan Bu Supinah dan Panito yang saat ini menjalani rawat inap di RSUD Sumberrejo tersebut. **(Tama/Red). .