Siapa Bu Tejo Pemain Film Pendek Tilik Yang Tengah Viral
HIburan – Siapa Bu Tejo Pemain Film Pendek Tilik Yang Tengah Viral, Bu tejo nama ini seering disebutkan di berbagai medis sosial di facebook, instagram dan juga twitter. BU Tejo ini adalah seorang pemeran film berjudul Tilik, dan mendapatkan penghargaan piala Maya 2018 lalu dalam kategori Cerita pendek.
Daftar Isi
Sosok Bu Tejo begitu fenomenal lantaran perannya menjadi seorang tukang gosip yang sering memanfaatkan media sosial untuk bahan gosipnya.
Saking viralnya, kini banyak bertebaran cuplikan adegan saat Bu Tejo sedang menggosip.
Warganet merasa sosok Bu Tejo sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. @Jateng_Twit: Bu Tejo dkk akhirnya turun tangan
@FriendlyFrost: Film ‘Tilik’ patut ditonton oleh mutualku. Seru, relevan. Terutama yg Bahasa Jawa adalah bahasa sehari-hari kalian akan faham kejulidan bu ibu ini. Pasti di komunitas kita ada yg karakternya ala Bu Tejo.
@negeriarif: Fans Bu Tejo mohon tidak ngeyel, mereka bersatu tak bisa dikalahkan
@et_sokran: Selalu ada Bu Tejo di sekitar lingkungan kita
Baca juga : Kebakaran 2 Unit Rumah di Jampet, Ngasem Ini, Alami Kerugian Hingga Ratusan Juta…
@magetanbanget: Sampeyan kudu ndelok film iki. Garai ngakak
@twitkabarjabar: Yabg disuruh lari kan cuma nomor 1 2 3 aja, adek ini no 4 , jadi mungkin dia nunggu nomor 4 Wajah
Biodata Pemeran Tokoh Bu Tejo
Meski belum banyak informasi mengenai sosok Bu Tejo, namun SURYA.co.id berhasil memperoleh sedikit informasi melalui akun Instagram pribadinya.
Diketahui bahwa sosok Bu Tejo diperankan oleh Siti Fauziah Saekhoni.
Ia sudah menikah dan memiliki satu orang anak laki-laki.
Film Tilik menceritakan aneka ragam karakter manusia di Indonesia, satu di antaranya seperti sosok Bu Tejo.
Ia digambarkan sebagai sosok yang tukang gosip.
Melansir dari Tribun Jogja dalam artikel “Film Tilik Berjaya dalam Piala Maya”
Tilik diproduksi oleh Ravacana Films berhasil memenangkan kategori Film Cerita Pendek Terpilih pada Piala Maya ke-7 yang digelar beberapa hari lalu di Jakarta.
Tilik berkompetisi dengan tujuh film pendek lainya dalam ajang penghargaan film tahunan Indonesia yang diselenggarakan oleh akun Twitter dan Instagram FILM_Indonesia.
Piala Maya ini telah dilangsungkan sejak tahun 2012 hingga sekarang.
“Kami sangat bersyukur dan berterimakasih atas apresiasi masyarakat terhadap film ‘Tilik’ yang kami produksi.”
“Tentunya kemenangan ini tidak terlepas dari kerja keras seluruh tim beserta pemain yang memang diwujudkan dengan hati yang tulus,” ujar produser Film Tilik, Elena Rosmeisara.
Tilik diproduksi oleh Ravacana Films, sebuah rumah produksi audio visual berdomisili Yogyakarta yang diinisiasi oleh Wahyu Agung Prasetyo dan Egha Harismina.
Keduanya terlibat dalam produksi film ini masing-masing sebagai sutradara dan director of photography.
Wahyu Agung Prasetyo, sutradara film Tilik pun merasa sangat bangga karena film yang ia garap mendapat apresiasi di Piala Maya, ajang penghargaan film yang bergengsi dengan banyak sineas film Indonesia yang terlibat di dalamnya.
“Saya pribadi tidak menyangka bahwa ‘Tilik’ dapat memenangkan Piala Maya karena banyak nominasi lain yang telah lebih dulu melanglang buana ke festival film lain,” ucapnya.
Adapun Tilik bercerita mengenai serombongan ibu-ibu yang berangkat untuk menjenguk Ibu Lurah di rumah sakit dengan menggunakan truk.
Namun, perjalanan menjenguk tersebut berubah menjadi penuh gosip dan penuh petualangan bagi mereka.
Film ini berangkat melalui keresahan Agung sebagai sutradara terhadap kegiatan ngrasani (menggungjingkan orang lain) di masyarakat sosial.
Keresahan ini kemudian dikembangkan Bagus Bacep Sumartono yang berperan sebagai penulis dalam film ini.
Film Tilik pun dapat menciptakan ruang lingkup cerita yang lebih luas, yaitu tentang penyebaran dan penyerapan informasi hoaks di sekitar kita.
“Fenomena hoaks ini relevan dengan kondisi masyarakat sosial Indonesia yang sering kali menyerap mentah-mentah informasi maupun fenomena yang tidak jelas kredibilitasnya,” jelas Agung.
Proses produksinya film Tilik berlangsung selama empat hari saat Bulan Ramadan di Yogyakarta.
Proses ini melibatkan beberapa aktor lokal seperti Siti Fauziah, Brilliana Desy, Angeline Rizky, Dyah Mulani, Lully Syahkisrani, Hardiansyah Yoga Pratama, Tri Sudarsono, Gotrek, Ratna Indriastuti dan Stephanus Wahyu Gumelar.
Selain itu, Tilik dapat diwujudkan atas bantuan dan dukungan dari Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta melalui program Danais.
Dengan kemenangan pertamanya, Tilik (2018) diharapkan dapat menemui penontonnya lebih luas lagi, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri.
Sebelumnya, Tilik (2018) menjadi Official Selection Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) dalam program Open Air Cinema pada 27 November-4 Desember 2018 lalu.
“Sejauh ini, kami masih selalu berusaha mendistribusikan film ‘Tilik’ ke pemutaran alternatif dan festival film nasional maupun internasional,” tutup Elena