Rakyatnesia.com – Demonstrasi Di Amerika Serikat semakin memanas setelah kematian dari George Floyd. George Floyd adalah ras kulit hitam yang tidak memiliki senjata dan ditangkap oleh kepolisian di Amerika Serikat.
Beredar video yang menunjukkan bahwa George Floyd telah terengah-engah ketika lehernya ditekan oleh lutut polisi. Dalam video tersebut, George Floyd tampak meminta tolong dan mengatakan bahwa ia tidak dapat bernapas.
Kerusuhan semakin memanas usai kematiannya, berbagai aksi unjuk rasa pun terekam dan disebar di media sosial.
Baru-baru ini seorang demonstran pria viral di media sosial lantaran tertangkap tengah melakukan aksi unjuk rasa di Philadelphia. Pria tersebut ternyata juga bertato peta Indonesia di lengannya.
Baca juga : Kapolda Jatim Beri Semangat Kepada 38 Kampung Tangguh Di Lamongan
Dalam foto tersebut tampak seorang pria menggunakan topi putih, kaos berwarna cream dan celana pendek hitam hendak melempar barang.
Banyak warganet yang menyoroti tatonya dan menyebut pria tersebut merupakan orang Indonesia hingga menuai kontroversi. Sehingga pemilik akun Instagram @rainsfordthegreat yang diduga adalah pria yang berada di foto meminta maaf dan memberikan klarifikasi.
Dalam unggahannya, ia mengaku bahwa dirinya memang pergi menggunakan sepeda melalui Center City sebelum dirinya mengikuti aksi.
Ia mengunggah foto tersebut untuk mendokumentasikan kondisi saat kejadian bagi orang-orang yang tidak keluar rumah.
“Ini membantu menjelaskan mengapa saya tidak menutupi identitas saya di foto,” tulisnya. Saat berada di lokasi ia turut merasakan kemarahan atas kematian George Floyd dan merasa sakit hati atas ketidakadilan dan kerasisan terhadap orang berkulit gelap termasuk dirinya.
“Namun saya menyesal kemarahan dan dorongan saya untuk tidak tinggal diam menjadi gerakan untuk menghancurkan properti,” tulisnya.
Ia juga meminta maaf kepada gerakan Black Lives Matter serta komunitas masyarakat Indonesia yang berada di Philadelphia. Ia juga menjelaskan mengenai tato yang dimilikinya.
“Karena salah satu tato saya menunjukkan pulau-pulau Indonesia (saya adalah warga negara AS yang dinaturalisasi, tetapi saya lahir di Pulau Jawa),” tulisnya.
Ia juga mengatakan bahwa ia tidak membawa pulang sepatu seperti yang dituduhkan warganet kepadanya, dan menjelaskan bahwa jalanan telah dipenuhi dengan pakaian dan sepatu. “Sekali lagi, saya meminta maaf kepada semua komunitas yang telah terkena dampak negatif dan dipermalukan. Saya bersedia bertanggung jawab penuh atas tindakan saya. Saya telah belajar banyak dari kejadian ini,” tutupnya.