Festival Bengawan Ke-6, Dirangkai dengan Launching Taman Pinggir Gawan, di Pilanggede, Balen
BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Festival Bengawan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Provinsi Jawa timur, kini telah memasuki tahun ke-6 (enam), tepatnya di tahun 2019 ini.
Kegiatan Festival bengawa yang merupakan merawat budaya dan mensyukuri atas nikmat manfaat Bengawan bagi warga Bojonegoro itu, digelar di bantaran Sungai di Desa Pilanggede, Kecamatan Balen, Bojonegoro, Sabtu (9/11/2019).
Bedanya, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, Festival Bengawan yang biasanya digelar di Bendungan Gerak, turut Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu. Namun, Festival Bengawan ke-6 ini, digelar di Desa Pilanggede, Keamatan Balen.
Kegiatan yang telah menjadi agenda tahunan tersebut, antusias masyarakat desa Pilanggede dan warga di wilayah Kecamatan Balen dan sekitarnya sangat luar biasa. Hal itu, bisa dilihat adanya ribuan orang atau bisa dibilang ada lautan manusia dalam mengunjungi festival tersebut.
Masyarakat ingin menyaksikan ruwat dan rawat bengawan melalui festival bengawan ke-6 ini. Berbagai rangkaian acara digelar seperti Resik-resik Bengawan dan berbagai kegiatan lainnya.
“Resik Bengawan merupakan bentuk ungkapan rasa syukur warga Kabupaten Bojonegoro ini, atas melimpahnya sumber daya air. Sehingga, kita perlu menjaga dengan cara membersihkannya kembali. Sebaiknya, kita tidak hanya mengeksploitasi alam saja namun juga harus merawatnya,” ungkap
Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mu’awanah, dalam kata sambutanya mengatakan bahwa Festival Bengawan merupakan bagian dari pengejawentahan atau rasa syukur warga di Kabupaten Bojonegoro terhadap Allah SWT.
“Kita warga di Kabupaten Bojonegoro telah memanfaatkan air bengawan ini untuk pertanian dan berbagai kepentinga lainya sehingga sudah selayaknya kita lakukan ruwat dan rawat Bengawan ini,” ungkap Bupati Wanita pertama di Bumi Angling Dharma ini, Sabtu (9/11/2019).
Masih menurut wanita yang akrab disapa Bu Anna, bahwa rawat dan ruwat Bengawan Solo yang melintasi Bojonegoro karena dengan keberadaan bengawan itu, masyarakat memperoleh berkah berpa sumber daya air.
“Kegiatan Festival Bengawan ke-6 ini, juga bisa menjadi ajang silaturahmi sehingga terjadi hubungan yang harmonis dan saling menghormati sehingga bisa hidup rukun dan damai. Serta menimbulkan semangat gotong royong yang perlu terus kita jalankan dan lestarikan,” ungkap Bu Anna.
“Dengan acara Festival Bengawan yang ke-6 ini, betujuan untuk selalu menjaga lingkungan Bengawan Solo yang berada di Kabupaten Bojonegoro ini. Semoga kegiatan ini, bisa berkontribusi untuk membangun Bojonegoro,” ujar perwakilan tim creative, selaku panitia acara dalam Festival Bengawan ke-6 itu.
Perlu diketahui, Festival Bengawan yang ke-6 ini mengambil tema “Bengawan Kita”. Acara ini juga dirangkai dengan Launching Taman Pinggir Gawan milik Pemerintah desa (Pemdes) Desa Pilanggede, Kecamatan Balen.
Festival berlangsung selama 2 (dua) hari yakni tanggal 8 Nopember hingga 9 Nopember 2019, dengan berbagai rangkaian acara didalamnya, diantaranya Resik Bengawan, pameran, reog jaranan, melukis gerabah, lomba perahu hias serta pertunjukan wayang santri.
**(Kis/Red).