BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Sore itu, Jalan Raya Mojosari, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jatim, masih tampak ramai dengan lalu lalang kendaraan bermotor. Namun begitu, suasana di Makam Islam Desa Mojosari yang berada di Dusun Mojoroto yang ada di desa setempat itu, terlihat sepi dan lengang.
Sementara, cungkup yang diyakini menjadi Makam Mbah Buyut Pajang itu terlihat sepi dan tertutup rapat. Cungkup itu, di dalamnya terdapat 2 (dua) makam seorang bangsawan dari kerajaan Pajang beserta istrinya. Cungkup itu, berupa rumah kayu dengan dinding tembok disekililingnya yang dikelilingi beberapa pohon-pohon besar.
Salah seorang tokoh masyarakat desa (tomas) Desa Mojosari Suparno (52) kepada rakyatnesia.com mengatakan, makam yang dikenal dengan sebutan Mbah Buyut Pajang itu, berada di tengah-tengah makam warga Desa Mojosari.
“Yang diketahui warga Mojosari, makam itu sudah ada sejak dulu kala. Menurut cerita dari nenek moyangnya, yang dimakamkan di situ adalah salah seorang bangsawan dari Pajang yang lari ke Mojosari saat kerajaan di wilayah Jawa tengah itu sedang terjadi perang,” tegas Suparno.
Senada dengan komentar Suparno, Kepala Desa Mojosari Supardi (46), juga membenarkan tentang cerita dari nenek moyangnya, jika makam yang ada di cungkup itu, merupakan makan Mbah Buyut Pajang.
“Kami sebagai anak cucunya, tidak tahu siapa nama seorang bangsawan Pajang itu. Setahu kami, para nenek moyang itu selalu ngomong, jika yang dimakamkan disitu biasa disebut Mbah Buyut Pajang. Sehingga sampai kini, warga Mojosari menyebutnya seperti itu,” ujar Supardi.
Makam Mbah Buyut Pajang diyakini bisa memberikan berkah (ngalap berkah, Jawa red), bagi orang-orang yang datang berziarah sambil mendo’akan almarhum dan almarhumah. Jika Kamis Legi malam Jum’at Pahing, makam yang dikeramatkan itu banyak dikunjungi peziarah warga sekitar dan dari berbagai daerah di sekitarnya.
“Di makam itu, sering ada orang datang selamatan dengan panggang ayam dan ada pula yang menyembelih kambing. Kata mereka, dia punya nadzar atau kaul, jika usahanya berhasil mereka berjanji akan datang lagi ke makam itu, untuk membawa tumpeng panggang ayam atau menyembelih kambing,” kata Supardi menjlentrehkan.
Juru kunci makam Rustam (63), menyatakan, jika Kamis legi dia sudah bersih-bersih makam bersama beberapa rekannya. Karena mereka mendapat mandat dari pihak Pemerintah Desa Mojosari untuk bersih-bersih makam. Soalnya, Kamis Legi malam atau malam Jum’at pahing itu, biasanua banyak tamu yang berdatangan berziarah di makam itu.
Masih menurut Rustam, warga yang datang berziarah, ada yang berdo’a, ada yang baca Surat Yasin dan tahlil. Mereka mendo’akan Mbah Buyut Pajang agar mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT dan diberikan Surga sesuai dengan amalnya.
“Mbah Buyut Pajang itu dikenal sakti mandraguna pada jamannya itu. Kalau mereka mendo’akan Mbah Buyut Pajang kemudian memperoleh barokah dan terkabul do’anya, itu berarti rejekinya mereka,” tegasnya.
Ditambahkan, yang paling banyak terkabul itu minta penglarisan atau pesugihan, minta pangkat dan derajat dan minta cepat dapat jodoh, minta segera sembuh dari sakitnya dan berbagai persoalan lainnya. “Ini sebuah keyakinan, tinggal percaya apa tidak. Tentang berdo’a ya tergantung mereka saja. Kan mereka yang minta,” pungkasnya.
Sementara itu, Paranormal Terkenal Bojonegoro Mbah Jo Jimat saat dimintai komentarnya mengenai Makam Mbah Buyut Pajang membenarkan, jika yang dimakamkan di situ adalah Bangsawan Pajang. Di situ juga dilihat secara ghaib, ada senjata milik Mbah Buyut Pajang yang masih utuh dan tidak bisa diambil siapapun.
“Mbah Buyut Pajang merupakan prajurit yang dikdaya dan memiliki senjata panjang lekuk (Luk, Jawa red) 17, yang dibawa serta dalam pealarianya ke Mojosari itu. Tapi senjata itu aman karena di 4 (empat) sudut makam, dijaga oieh 4 (empat) siluman harimau putih untuk mengamankan makam Mbah Buyut itu,” tegas Mbah Jo Jimat.
Dari hasil penerawangan Mbah Jo Jimat, dari semua do’a yang cepat terkabul di situ adalah penglarisan atau pengen cepat kaya. Tapi, jangan lupa, jika berdo’a harus tetap kepada Allah SWT, karena jika tidak bisa mengarah pada syirik dan musryik. **(Tim Misteri).