PALANGKARAYA – Rizky (17) tewas dipatuk ular king kobra peliharaannya sendiri saat menggelar atraksi di kegiatan car free day (CFD) yang berlangsung di Bundaran Besar Palangkaraya, Minggu (8/7/2018).
Dia dipatuk di lengan bagian kanan, namun dia tak langsung merasakan sakit dan masih terus bermain dengan ular tersebut. Satu jam kemudian, Rizky baru mulai merasa lemas sehingga langsung dilarikan ke RS Doris Sylvanus Palangkaraya.
Rizky telah dinyatakan tewas oleh pihak rumah sakit setelah 24 jam dirawat secara intensif.
Plt Wakil Direktur Pendidikan dan Kemitraan Rumah Sakit Umum Doris Sylvanus, dr. Theodorus Sapta Atmadja, mengatakan bahwa sejak masuk ke rumah sakit pada hari Minggu pagi, tim medis berupaya keras menyelamatkan Rizky.
Dia dirawat di ruang ICU dan sempat diberikan enam vial suntikan serum anti-bisa ular. Rizky juga dipasangi alat bantu pernafasan.
Namun setelah lebih dari 24 jam, kondisinya terus menurun dan belum ada perubahan. Pihak RS akhirnya menyatakan bahwa Rizky sudah tewas pada hari Senin (9/7/2018) sekitar pukul 08.30 WIB.
“Melalui hasil pemeriksaan secara rinci, pihak rumah sakit menyatakan bahwa Rizky telah meninggal,” kata dr. Theodorus saat dikonfirmasi melalui hubungan telepon kepada Kompas.com, Selasa (10/7/2018).
Suwardi, orangtua Rizky, mengatakan bahwa setelah anaknya dinyatakan meninggal oleh pihak RS, mereka membawa Rizky pulang ke rumah.
Keluarga, lanjutnya, tidak langsung percaya bahwa Rizky telah tiada lantaran pada bagian tubuh Rizky masih terasa hangat dan masih mengeluarkan keringat serta tidak kaku, seperti orang yang telah meninggal pada umumnya.
“Walau sudah memasuki hari kedua, namun kami tetap yakin bahwa anak kami belum meninggal, karena badannya masih hangat dan berkeringat, kami masih upayakan untuk melakukan ritual agar anak kami bisa sembuh dan pulih seperti biasa”, kata Suwardi ditemui di rumahnya, Selasa.
Oleh karena itu, hingga Selasa (10/7/2018), keluarga belum juga menguburkan Rizky.
Sumber: Kompas.com