Berita

Netanyahu: Tanpa Penghancuran Hamas, Perdamaian Israel-Palestina Tak Akan Terwujud

rakyatnesia.com – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa perdamaian antara Israel dan Palestina tidak akan terwujud tanpa menghancurkan kelompok perlawanan Palestina, Hamas.

Pernyataan ini disampaikan Netanyahu melalui tulisan opini yang diterbitkan oleh Wall Street Journal pada malam Senin (25/12).

Menurut Netanyahu, ada tiga prasyarat yang harus dipenuhi untuk mencapai perdamaian, yaitu penghancuran Hamas, demiliterisasi Gaza, dan deradikalisasi masyarakat Palestina. Ia menjelaskan bahwa demiliterisasi di Gaza akan memerlukan pembentukan zona keamanan sementara di sekitarnya.

Baca Juga  How to target the right people for WhatsApp broadcast?

“Di masa mendatang, Israel harus tetap mengemban tanggung jawab keamanan utama di Gaza,” ungkap dia.

Pendapat Netanyahu muncul usai dia berkunjung ke Gaza. Setelah itu, dia menghadiri pertemuan dengan Partai Likud.

Dalam pertemuan tersebut, dia menegaskan tak akan berhenti memerangi Hamas sebelum mereka musnah. Pasukan Israel bahkan kian ganas membombardir Gaza.

Baca Juga  Victoria Secret Fashion Show 2024: Siapa Supermodel Terkaya di Panggung Peragaan Busana Tahun Ini?

“Kami mengintensifkan pertempuran dalam beberapa hari mendatang,” ujar Netanyahu dalam rilis partai Likud, dikutip AFP.

Dia juga mengatakan mendukung pengusiran warga Palestina secara halus dengan narasi “migrasi sukarela.”

Namun, rencana itu pun masih menimbulkan pertanyaan terkait negara mana yang akan menampung warga Gaza.

Menanggapi upaya pemerintahan Netanyahu, Hamas enggan berdiskusi bersama. Mereka juga menyebut tindakan itu tak masuk akal.

“[Warga Palestina] menolak untuk dideportasi dan dipindahkan. Tidak mungkin ada pengasingan dan tidak ada pilihan lain selain tetap tinggal di tanah kami,” demikian pernyataan Hamas.

Baca Juga  Kisah Bursa Transfer Serie A : Nakata, Sebuah Lompatan Keyakinan di Perugia

Rencana Israel mencuat saat pasukan Zionis terus menggempur Gaza sejak 7 Oktober.

Selama operasi, mereka menyerang warga dan objek sipil seperti kamp pengungsian dan rumah sakit. Imbas serangan Israel lebih dari 20.000 jiwa di Palestina meninggal.

Gempuran Israel yang terus terjadi membuat sejumlah pihak menilai mereka ingin menguasai Palestina.

Panjoel Kepo

Jurnalis Media Rakyatnesia.com berpengalaman dari Kota Soto Lamongan, Lihai menulis berbagai macam informasi, mulai dari olahraga, entertainment, Musik dunia viral media sosial dan berbagai macam lainnya.

Related Articles

Back to top button