rakyatnesia.com – Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa Israel sedang dalam proses negosiasi untuk membebaskan sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza oleh kelompok Hamas.
Pernyataan tersebut merupakan respons terhadap tekanan yang datang dari keluarga para sandera yang berada di bawah kendali Hamas.
“Dalam waktu ini, kami tengah menjalin kontak,” kata Netanyahu kepada keluarga para tawanan, seperti dilansir oleh TASS pada Jumat (29/12).
Netanyahu menyatakan bahwa pihaknya berupaya keras untuk memulangkan seluruh warga Israel yang masih ditawan oleh Hamas. Dia juga menambahkan bahwa Qatar dan Mesir telah mengajukan proposal terpisah untuk menangani isu ini.
Meski begitu, Netanyahu enggan merinci status pembicaraan yang tengah berlangsung tersebut. Dia hanya memastikan bahwa Israel berusaha membebaskan seluruh sandera dari tangan Hamas.
“Kami sedang berupaya untuk mengembalikan semuanya. Ini adalah tujuan kami,” ucap Netanyahu.
Netanyahu bicara demikian saat bertemu dengan keluarga para sandera yang terus mendesak agar pemerintah Isarel segera memulangkan kerabat mereka.
Pertemuan dengan keluarga para sandera ini terjadi menjelang pertemuan kabinet perang. Kabinet perang Israel berencana membahas proposal Qatar dan Mesir yang menawarkan diri memediasi konflik Israel-Hamas.
Pada Minggu (24/12), Asharq News TV melaporkan bahwa Mesir menawarkan Israel dan Hamas rencana tiga fase untuk menyelesaikan konflik Gaza.
Fase pertama antara lain tentang pengenalan gencatan senjata di Gaza selama dua pekan dengan kemungkinan dilakukan perpanjangan, pertukaran sandera dan tahanan, penghentian permusuhan dengan Israel, penarikan tank, dan penyediaan pasokan tambahan bantuan keamanan ke Gaza.
Fase kedua mencakup peluncuran dialog nasional Palestina untuk menjembatani perpecahan kepemimpinan Palestina dan membentuk pemerintahan teknokratis.
Fase ketiga termasuk gencatan senjata komprehensif di Gaza, penarikan pasukan Israel dari daerah kantong, dan pembebasan prajurit Israel yang ditahan oleh Hamas.