BOJONEGORO- Sore itu, suasana sepanjang jalan dari Dander menuju ke wilayah Kecamatan Bubulan, sangat sepi. Hanya sesekali kendaraan roda dua dan mobil melintas.
Sepanjang perjalanan dari Dander menuju Bubulan, disisi kanan-kiri jalan terdapat hutan jati yang cukup lebat. Apalagi, jika sudah hampir memasuki wilayah Kecamatan Bubulan. Ada sebuah hutan yang disebut Alas Balongpanggang. Lokasi jalannya tikungan dengan kondisi jalan naik-turun, juga tanjakannya ada sekitar 60 derajat.
Di lokasi Balongpanggang situ, dikenal sebagai tempat yang rawan kecelakaan. Kalau dihitung, mungkin sudah ratusan kejadian kecelakaan di situ, baik kecelakan ringan, berat maupun hingga meninggal dunia.
Karena seremnya, lokasi Alas balongpanggang, hingga para warga yang pernah tinggal di sekitar hutan itu dipindah ke arah selatan sekitar 300 meter, yang sekarang disebut Dusun Karangpacar, masuk Desa Cancung, Kecamatan Bubulan, Bojonegoro.
Warga yang pernah kecelakaan disitu, mengaku melihat hal-hal yang ghaib sebelum dia mengalami kecelakaan. Ada yang menuturkan melihat ular raksasa kemudian dihindari sehingga dia celaka. Ada yang menuturkan melihat jalan itu lurus, padahal jalan disitu berbelok alias jalan tikungan. Setelah dia kecelakaan, dia baru sadar, kalau apa yang dilihatnya tadi ternyata sesuatu yang kasat mata.
Ada ular raksasa berkepala dua melintas dari selatan ke utara jembatan. Setelah ularnya ada di utara jembatan, lantas ular itu menghilang alias tidak nampak lagi.
Di sekitar Alas Balongpanggang itu, banyak goa yang dipakai orang untuk bertapa atau bersemedi. Salah satunya Goa Rancang yang hingga saat ini, masih dipakai bertapa. Pihak keluarga pertapa masih sering bertandang ke goa situ.
“JIka bulan Suro, pada hari Kamis Kliwon malam Jum’at Legi, keluarga pertapa datang ke situ dengan membawa sesaji berupa 1 (satu) cangkir kopi, 1 (satu) sisir pisang raja dan Jadah, yang ditempatkan di depan goa. Warga tidak ada yang berani mengambilnya, akan tetapi selang beberapa hari sesaji itupun lenyap, entah kemana. Mungkin juga sudah diambil oleh pertapa yang diberi sesaji itu,” demikian disampaikan Mbah Murasid (72), salah seorang tokoh masyarakat Desa Cancung, Bubulan.
Sementara itu, salah seorang Paranormal ternama Bojonegoro Mbah Jo, kepada rakyatnesia.com mengatakan, jika di Alas Balongpanggang itu ada banyak penghuni makhluk ghaib. Yang sering penampakan itu Wewe Gombel dan Kuntilanak.
“Dulu, puluhan tahun yang lalu, ada seorang wanita paruh baya yang dibunuh kemudian dibuang di Alas Balongpanggang situ. Kini, arwahnya gentayangan, ingin membalaskan dendamnya pada orang yang membunuhnya. Akan tetapi, dia melampiaskan kekesalannya pada semua orang yang sedang melintas di Alas Balongpanggang situ,” tegas Mbah Jo.
Masih menurut Paranormal yang tinggal di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo itu menambahkan, kalau pengen selamat dan tidak diganggu saat lewat situ, para pengguna jalan harus membunyikan klakson, membuang uang koin atau mengucapkan salam, maka dia digoda hingga akhirnya terjadi kecelakaan di situ.
Sering, ada perempuan dengan dua anaknya digandeng sebelah kanan dan kiri, mereka menyeberang. Saat melihat ada orang yang menyeberang, pengguna jalan itu menghindari, akhirnya kecelakaan tak bisa dihindari lagi. “Sebaiknya, berhati-hatilah, jika lewat Alas Balongpanggang,” pesan Mbah Jo serius. **(Tim Misteri)
haahahhaha tanjakan 90 derajat . tolong di benahi sehingga terlihat logis
Terima kasih asd atas koreksinya. mau nulis 60 derajat, keliru 90 derajat.
kalau pengen selamat dan tidak diganggu saat lewat situ, para pengguna jalan harus membunyikan klakson, membuang uang koin atau mengucapkan salam, maka dia digoda hingga akhirnya terjadi kecelakaan di situ.
koreksi lagi mas
Saya hanya saran mas. mending kalo lintas du jalan tsb setidaknya ja.gan denan pikiran yang kosong. dan kalau bisa baca surah alquran yang hafal atau bertasbih ingat Allah.. Kalau terpaksa ketemu hal gaib, saya sarankan fokus dan kurangi kecepatan kalau bisa berhenti sejenak. Dan kalau mau lewat situ lebih baik ajak teman biar gak ada kegelisahan. Makasih mas. Just Opinion
Terima kasih, saran dan masukannya. Semoga berguna bagi para pembaca setia rakyatnesia.com
Jangan terlalu banyak menggunakan kata alias
Terima kasih atas koreksinya.