FeaturedSambang Desa

Direhab..! Jalan Paving Poros Kecamatan Kepohbaru, Bojonegoro

BOJONEGORO- Musim kemarau yang panjang, membuat tanah di wilayah Kabupaten Bojonegoro labil dan gerak hingga membuat jalan paving rusak dan bergelombang. Seperti yang terjadi di sepanjang jalan dari Dusun Plumbungan, Desa Baureno hingga Desa Kepoh, Kecamatan Kepohbaru.

Jalan sepanjang 12 kilo meter itu, sebagian besar sudah dipaving hanya beberapa kilo meter saja yang masih beraspal. Kerusakan jalan paving yang paling parah terjadi di Jalan raya Brangkal, sepanjang jalan Nglumber dan Jalan Bumirejo yang semua itu berada di wilayah Kecamatan Kepohbaru.

obat joni kuat

Dari pantaun rakyatnesia.com di lapangan menyebutkan, jalan Brangkal sudah digarap dan berhasil diselesaikan 2 minggu yang lalu. Sedangkan, hingga saat ini pihak Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bojonegoro masih terus melakukan pemeliharaan jalan paving sepanjang jalan raya Baureno-Kepohbaru itu.

Rabu (16/12/2105) pemeliharaan dilaksanakan oleh karyawan DPU Bojonegoro di Jl Raya Poluju, Desa/Kecamatan Baureno, Bojonegoro. “Pemeliharaan terus dilakukan untuk memberikan kenyamanan pada pengguna jalan,” kata salah seorang karyawan yang enggan disebutkan namanya.

Nurul Zaini (29) salah seorang warga Desa Nglumber, Kecamatan Kepohbaru, Bojonegoro, saat dimintai komentarnya tentang kerusakan jalan paving mengatakan, warga sudah bersedia menerima program jalan paving dari Pemkab Bojonegoro, oleh sebab itu pemkab melalui DPU harus konsekwen dalam pemeliharaannya.

“Warga tidak protes dengan program paving itu, walaupun masyarakat masih bertanya-tanya, tentang bagus mana aspal antara aspal dengan paving untuk pembangunan jalan poros kecamatan. Sebagai konsekwensinya, Dinas PU harus melakukan pemeliharaan yang memadai agar paving yang njepat dan morat-marit itu, tidak membahayakan masyarakat sebagai pengguna jalan,” tegas pria yang aktif di Pagar Nusa itu.

Beberapa warga Brangkal yang berhasil ditemui juga menyatakan, banyaknya kecelakaan yang disebabkan karena kerusakan paving. “Nek pavinge njepat itu bisa membuat pengendara terjatuh. Jika pavingnya morat-marit itu bisa terlempar (mencelat, Jawa red) mengenai orang lain yang sedang disekitarnya. Ini sangat membahayakan,” kata mereka sambil minta agar namanya dirahasiakan.

Sementara itu, Kepala DPU Bojonegoro A. Andi Tjandra saat hendak dikonfirmasi sedang tidak ada di kantornya. Menurut salah seorang stafnya, yang bersangkutan sedang ada kegiatan di luar kantor. **(Kis)

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button