Artis Anggita Sari Terancam Panggilan Paksa
SURABAYA- Sudah dua kali artis Anggita Sari tidak datang sebagai saksi dalam sidang lanjutan perkara dugaan muncikari artis dengan terdakwa Alen Saputra (23) dan Alfania Tiarsasila alias Fani (25) batal digelar di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.
Akibatnya, persidangan pun terpaksa ditunda oleh majelis hakim karena ketidak hadiran Anggita Sari yang disebut sebagai saksi kunci dalam kasus ini.
Indra Thimoty, jaksa Kejari Surabaya yang menyidangkan perkara ini, mengatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat panggilan bersaksi atasnama Anggita Sari (AS) ke alamat rumahnya pekan lalu. “AS diminta hadir untuk bersaksi,” katanya.
Namun Anggita tidak juga nongol di pengadilan. Indra mengaku tidak ada pemberitahuan apapun, baik dari Anggita maupun kuasa hukumnya, apa sebab pesinetron seksi itu mangkir dari panggilan bersaksi. “Akan kita layangkan surat panggilan lagi kedua sampai tiga kali. Kalau tidak tetap tidak datang, lihat nanti,” ucapnya.
Terpisah, kuasa hukum Anggita, Pieter El, memberi alasan kenapa kliennya tidak menghadiri panggilan bersaksi di PN Surabaya. “Belum dapatkan surat panggilan,” katanya kepada wartawan saat dihubungi dari Surabaya. Dia memastikan Anggita siap hadir jika sudah menerima surat panggilan resmi.
Perkara muncikari artis ini diungkap Polrestabes Surabaya pertengahan September lalu. Mulanya polisi menggerebek sebuah hotel di kawasan Surabaya Utara dan menemukan tiga perempuan model. Polisi lalu bergeser ke sebuah hotel di kawasan Jalan Raya Gubeng.
Di salah satu kamar hotel tersebut, polisi menemukan Anggita dalam kondisi teler karena pengaruh narkotika. Ia juga diduga kuat baru selesai melayani lelaki hidung belang. Ternyata, tubuh Anggita dijual oleh Alen dan Fani melalui grup BBM Princess.
Di grup ini, tarif kencan Anggita paling mahal dibandingkan perempuan binaan terdakwa. Yakni Rp7,5 juta sekali kencan singkat. Awalnya Anggita membantah inisial AS yang digerebek di hotel adalah dirinya. Belakangan pesinetron sekaligus model majalah dewasa itu mengakui bahwa AS adalah dia. **(Byan)