Ultimatum Serius dari Muslim AS Mengenai Agresi Israel Berpotensi Mempengaruhi Posisi Politik Biden
rakyatnesia.com – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mendapati dirinya dihadapkan pada kritik dan ultimatum serius dari pemimpin Muslim di berbagai negara bagian AS terkait dukungannya terhadap agresi militer Israel di Palestina. Ancaman ini dianggap memiliki potensi untuk mempengaruhi peluang Biden dalam pemilihan presiden AS 2024.
Presiden dan wakil presiden Amerika Serikat dipilih oleh sekelompok pemilik suara yang sebagian besar dipengaruhi oleh partai politik di negara bagian tersebut.
“Kami tidak memiliki hanya dua pilihan. Kami memiliki banyak pilihan,” ujar Jaylani Hussein, direktur Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) cabang Minnesota.
Ultimatum Serius dari Muslim AS Mengenai Agresi Israel Berpotensi Mempengaruhi Posisi Politik Biden
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mendapati dirinya dihadapkan pada kritik dan ultimatum serius dari pemimpin Muslim di berbagai negara bagian AS terkait dukungannya terhadap agresi militer Israel di Palestina. Ancaman ini dianggap memiliki potensi untuk mempengaruhi peluang Biden dalam pemilihan presiden AS 2024.
Presiden dan wakil presiden Amerika Serikat dipilih oleh sekelompok pemilik suara yang sebagian besar dipengaruhi oleh partai politik di negara bagian tersebut.
“Kami tidak memiliki hanya dua pilihan. Kami memiliki banyak pilihan,” ujar Jaylani Hussein, direktur Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) cabang Minnesota.
Dunia perpolitikan Amerika Serikat didominasi oleh dua partai, yaitu Demokrat dan Republik. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi kandidat independen untuk mencalonkan diri.
Beberapa kandidat presiden Amerika Serikat menyampaikan penolakan mereka terhadap agresi Israel ke Gaza.
Cornel West, Mantan profesor Harvard dan filsuf kulit hitam terkemuka yang mencalonkan diri sebagai kandidat independen, menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menentang pendudukan Israel di Palestina.
Jill Stein, yang ikut serta dalam platform Partai Hijau, juga menuntut adanya gencatan senjata di Gaza.
Namun, sumbangan pihak swasta ke dalam sistem politik Amerika Serikat membuat kandidat independen lebih sedikit mendapatkan sokongan dana. Hal ini berarti kandidat independen akan sulit mengalahkan calon kandidat dari dua partai besar.
Hingga saat ini, para pejabat Amerika Serikat menolak tekanan untuk menghentikan perang Israel dan Hamas secara permanen.
Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris menegaskan pernyataan Biden bahwa Israel mempunyai hak untuk membela diri.
Penolakan komunitas Muslim terhadap Biden bukan berarti mereka mengharapkan kembali kepemimpinan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
“Kami tidak mendukung Trump,” ungkap Muslim Amerika.
Mereka menganggap penolakan suara terhadap Biden merupakan satu-satunya cara mengubah kebijakan negara tersebut.
Survey yang baru-baru ini diakan menunjukkan bahwa terjadi penurunan drastis dukungan Arab-Amerika dari suara mayoritas menjadi hanya 17 persen.
Penurunan suara ini berdampak penting di negara-negara bagian, seperti Michigan, di mana Biden memperoleh kemenangan dengan selisih 2,8 poin persentase dan warga Amerika keturunan Arab memperoleh 5 persen suara, menurut Arab American Institute.